9. Alisa's slap

21.5K 1.8K 48
                                    

Tak ada yang lebih melelahkan dibandingkan dengan upacara hari senin, yaa setidaknya itu yang sedang murid SMA Dirgantara rasakan. Pidato yang isinya itu-itu aja dan matahari yang cukup terik padahal masih pagi.

"Nyesel gue, ikut upacara mending pura-pura sakit aja di UKS." ujar Ana.
"Jangan bohong ntar dosa, tapi mending bolos di rooftop deh." jawab Ari sambil menatap Ana dengan tampang sok serius.

"Yeee, kirain tobat ternyata sama aja."

"Hei, yang ada di barisan belakang kalo ngobrol di depan aja nggantiin Pak Jendral" Tegur anggota osis yang sedang berjaga di barisan depan membuat Ana dan Ari menutup mulut seketika.

Setelah banyak pidato yang isinya diulang-ulang setiap minggunya, akhirnya upacara selesai juga membuat murid-murid menghela napas lega.

"Gila ya pak plontos itu, gaada bosen-bosennya ngomong di depan mic ngapa gak ikut audisi Indonesian Idol aja dijamin sebelum masuk ambruk tu gedungnya bikin kesel aja," gerutu Ana membuat yang mendengar tertawa.

"Udah, mending kita beli minum ke kantin habis itu kembali ke kelas biar nggak tambah kesel." ucap There menengahi membuat mereka mengangguk.

Saat perjalanan dari kantin ke kelas, mereka melihat Romeo dkk yang berjalan berlawanan arah dengan mereka membuat mereka terpaksa berpapasan. Alisa yang menyadari itu hanya mendengus lalu bersikap pura-pura nggak tau. Tapi saat Alisa ingin lewat justru tangannya dicekal oleh Romeo dan ditarik dengan kencang membawanya menjauh.

Alisa yang ditarik berusaha memberontak, tapi tenaga seorang ketua geng Elang ini tak bisa diragukan lagi. Ternyata Romeo membawanya ke lorong yang sepi.
"Apaan sih lo narik-narik, lo pikir gue kambing apa." Gerutu Alisa sebal, yang tak dihiraukan Romeo, saat ini Romeo memandang tajam dirinya seakan dirinya adalah tersangka.

"Jawab dengan jujur, lo ada hubungan apa sama Aaron ?" tuduhnya.

"Ha Aaron itu siapa ?" Tanya Alisa bingung

"Gue mikir sikap lo akhir-akhir ini emang beda, tapi mengingat sikap seseorang gak bakalan berubah sedrastis ini gue mulai mikir lo lagi drama. Beberapa hari lalu gue liat lo lagi sama anak Antariksa gue tau lo lagi rencanain sesuatu kan ?" Lagi-lagi dirinya dituduh, sebenarnya dosa apa sih yang dia lakukan sebelumnya kenapa dia bisa masuk ke raga manusia banyak masalah kayak Alisa.

"Hello wahai Tuan Romeo yang tampan yang ketampanannya sebelas duabelas sama Mingyu SNSD, pertama gue gak kenal sama yang namanya Aaron, dan kedua gue juga gak tau geng Antariksa itu siapa gue gak kenal."  Ketika ingin melangkah, tangannya dicekal kembali oleh Romeo membuat ia menghela napas kesal.

"Kalo sampai lo ketahuan bersekongkol dengan mereka, gue nggak akan tinggal diam. Lo emang adik dari sahabat gue, tapi gue tau banget lo tu gak lebih dari sekedar manusia pembawa sial da-"

Plakk

Tamparan keras dipipinya membuat ia menghentikan ucapannya barusan.
"Lo bacot tau gak, kalau gak tau apa-apa mending diem." Setelah mengucapkan itu ia menatap malas Romeo, tak ada niat apa-apa ia menamparnya hanya untuk membungkam mulut busuk manusia tanpa akhlak itu.

🌵🌵🌵

Jam pelajaran masih berlangsung, ada beberapa tipe murid didalam kelas XI IPS. Bagian depan hingga ke tengah, dengan serius mereka mendengarkan entah mereka sebenarnya paham atau tidak pastinya di antara mereka tidak lah seserius kelihatannya.

Lalu bagian tengah ke belakang mereka sedang asik melakukan aktivitas penghilang gabut menurut mereka, seperti saat ini Ana sedang menulis sesuatu di kertas lalu menyerahkan kertas tersebut ke arah Ari yang ada disebelahnya. Yaa, mereka sedang melakukan surat-suratann entah mungkin mereka memang segabut itu.

Sedangkan Alisa, sudah jelas dirinya molor. Daripada ribut-ribut tak jelas, lebih dirinya tidur toh kalo ketahuan mungkin disuruh keluar kelas yang akan dilakukannya dengan senang hati. Disebelahnya ada There yang sedang mencatat materi yang ada didepan.

Jadwal hari ini yaitu Geografi, pelajaran IPS yang telah dipahami Alisa diluar kepala membuat ia merasa santai. Saat asik-asiknya menyelam di mimpi indahnya bertemu idola kesayangannya, guru di depan sana tanpa sengaja melihat Alisa yang sedang terlelap membuat guru itu memutuskan untuk menghampiri Alisa.

There selaku teman sebangku menggoyangkan tubuhnya dengan panik berniat membangunkannya, namun ia sangat sulit untuk dibangunkan.

Saat sudah tiba di dekat mejanya, guru tersebut menepuk bahunya berniat membangunkan tidurnya. Memang gurunya tak se killer bu Titan, justru guru tersebut merupakan salah satu kandidat guru tersabar di SMA Dirgantara.

Alisa yang merasa bahunya ditepuk, merasa terganggu kemudian ia bangun dan melihat Pak Hendra, guru geografi tadi sedang ada disampingnya dengan memasang tampang datar.

"Eh bapak." Ujarnya cengengesan, "Ada apa ya pak?" Ia bertanya dengan wajah tanpa dosanya.

"Karena kamu tadi tidur di saat saya menerangkan saya anggap kamu sudah paham jadi saya akan bertanya sama kamu." Ujarnya

Alisa mengangguk. "Mau tanya apa pak ?"

"Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang sangat tinggi. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi laut berupa terumbu karang adalah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Jadi menurutmu apa jenis kegiatan ekonomi yang cocok dikembangkan di daerah tersebut ?" Pernyataan yang di ajukan kepadanya sangatlah muda baginya membuat ia menghela nafas.

Semua murid di kelas memandang dirinya seakan mengejek, mana bisa Alisa menjawab karena sedari tadi dirinya molor. Alisa memang pintar tapi kalo ditanyai materi yang tidak didengarkannya tadi mereka yakin Alisa tak bisa menjawabnya.

"Menurut saya sih pariwisata pak, seperti kata bapak tadi daerah Wakatobi memiliki potensi keragaman bawah laut yang tinggi yang salah satunya adalah terumbu karang yang sangat indah dengan segala biota laut yang berhabitat di sana. Berdasarkan potensi tersebut, maka kegiatan ekonomi yang sesuai untuk dikembangkan di daerah tersebut adalah pariwisata laut. Kegiatan pariwisata laut ini dapat berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat setempat dan juga pendapatan negara." Jawab Alisa menjelaskan.

"Hmmm bagus. Tapi Alisa, saya harap kamu merubah kebiasaan burukmu itu saya yakin tak semua guru dapat menerima sikapmu itu." Ujar pak Hendra menasehati Alisa. Bersamaan dengan itu suara bel istirahat menggema
"Baik anak-anak pelajaran hari ini saya rasa sudah cukup. Kita bertemu lagi minggu depan, permisi."

Setelah kepergian pak Hendra, murid kelas kembali memandang Alisa yang sejak tadi hanya cuek-cuek saja.
"Wah, keren lo lis gue mau dong kerjaannya tidur tapi pas ditanya bisa jawab," celetuk Randi. mendengar itu, David teman sebangkunya mengetok kepalanya.

"Sadar diri oi, otak lo IQnya di bawah awang-awang." Ujar David tak santai.

"Sobat gue emang pinter sih, gak kaget gue." ujar Ana sambil menatap dirinya bangga.

"Dah lah kuy kita ke kantin aja dah laper gue nyet." ajak Alisa kepada sahabat-sahabatnya.
"Ikut dong lis, gue gamau berduaan terus sama si bagong satu ini dibilang homo ntar." Randi sambil melirik David yang sedang melotot ke arahnya.

"Idih, lagian siapa juga yang mau sama lo, kalopun beneran gue homo juga pilih-pilih kali." Ucap David
"Kampret lo." Umpat Randi.

"Udahlah, gausah ribut kalo mau ikut ya ikut aja gausah pake tengkaran kayak perempuan aja lo pada." Kalau tidak di tegur mereka tuh gabakalan selesai-selesai debatnya, setelah itu akhirnya David jiga ikut ke Kantin bersama Alisa dkk.

Saat di jalan lagi-lagi dirinya berpapasan dengan Romeo dkk yang mungkin akan pergi ke Rooftop yang memang jalannya lewat lorong yang saat ini ia lewati.

Saat jarak mereka mulai dekat, Romeo berhenti di ikuti dengan teman-temannya begitu juga dengan Alisa dkk, Alisa hanya menatap Romeo dkk malas.

"Halo cantik, mau kemana kiw." Sapa El menggoda mereka.

There melotot, "mulut buaya emang gak bisa dikondisikan." Ujarnya membuat El langsung bungkam.

Setelah itu, tanpa kata Alisa dkk melanjutkan perjalanannya begitu juga Romeo dkk, tapi sebelum itu Romeo memandang punggungnya dengan pandangan penuh arti kemudian pergi.

🌵🌵🌵
Happy reading💜

Replace Alisa's Soul (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang