28. Sergio

2.9K 347 73
                                    

"Lis, lo dah tahu belum minggu depan ada acara camping tahunan ?" Tanya There pada Alisa.

Alsa menggeleng, "Mana gue tahu, gue kan bidadari." Ujarnya pede.

"Gak nyambung njeng." Sahut Ari ngegas.

Ana langsung menampol bibir Ari, "Ih kasar pantes dighosting."

"Dighosting pala lu, orang cantik mah gapernah dighosting." Jawab Ari sewot.

Saat ini mereka sedang berada di rooftop , seperti biasanya jika satu membolos jadi membolos semua. Kali ini pelopornya adalah There, entah ketempelan setan mana sehingga sejak pagi anak itu tidak memiliki mood yang bagus untuk belajar padahal biasanya ia adalah satu-satunya yang paling rajin dari keempat orang itu.

"Gasabar camping gue, biasanya seru banget tidur di tenda trus habis itu malemnya nyalain api unggun." Ujar Ana

"Iya trus biasanya ya nih kayak dicerita novel-novel yang sering Ari baca banyak banget adegan romantis kayak dinyanyiin sambil main gitar sama pasangan gitu." Ari membayangkan salah satu scene klise dalam cerita novel yang sering ia baca.

"Kasihan banget sama lo."  Semua orang menoleh ke arah There.

"Emang kenapa ?" Tanya Ari.

"Karena suka halu sampai lupa kalo lo itu jomblo." Jawabnya membuat ketiga orang di depannya tertohok.

"Ngejleb banget bund hingga ke ulu hati ini mah."

Alisa berdiri di pembatas rooftop, saat itu juga ia melihat kekacuan terjadi di depan gerbang sekolah.

"Anjing, ada apa tuh ?" Gumamnya yang masih bisa didengar ketiga sahabatnya.

"Kenapa lis ?" Ketiganya langsung berdiri dan melihat ke bawah.

"GAWAT !!! sekolah diserang musuh geng Elang anjir, kita harus cepet-cepet sembunyi kalau enggak takutnya biasanya mereka bakal kesini." Ujar Ana panik sambil menarik-narik tangan sahabatnya.

Alisa hanya diam ketika ketiga sahabatnya mulai panik, ia menatap gerombolan yang sangat familiar menurutnya. Saat mengedarkan pandangan ia melihat salah satu dari mereka membawa bendera lambang serigala hitam dan bulan diatasnya. Seketika Alisa tertegun, sial.

Alisa segera berlari menuruni tangga tak menghiraukan teriakan sahabatnya. Sepanjang koridor mulai sepi mungkin karena murid-murid sudah diungsikan, itu membuat aksinya menjadi mudah.

Di depan sana, ia melihat geng Elang banyak yang tumbang kecuali anggota inti yang masih bisa menyerang gagah meskipun terdapat banyak luka.

Dengan mudah ia menerobos ke tengah-tengah pertempuran, ia mengedarkan pandangan mencari orang yang ia lihat tadi. Matanya mendapati Romeo menyerang orang tersebut, ia tersenyum miring.

Dengan santai ia menyingkirkan orang-orang yang menghalanginya. Di atas sana murid-murid Dirgantara menyaksikan Alisa di tempat pertempuran merasa ngeri dan juga terkejut.

"Hallo Sergio, how are you ?" Sapanya ketika sudah tiba di tempat Romeo dan orang yang ia panggil Sergio tadi. Seketika dua orang tersebut menghentikan pertengkarannya.

Romeo membelalak terkejut ketika melihatnya, "LO GILA, PERGI DARI SINI ALISA BEGO." Sedangkan Sergio memincingkan matanya saat melihat Alisa, ia tak mengenali gadis cantik itu.

"Minggir ? Gue ada urusan sama orang di depan lo itu mending lo yang minggir." Alisa tersenyum miring melihat Sergio yang menatapnya intimidasi.

"Lo siapa mending minggir gue mau habisin orang ini." Desis Sergio sambil menunjuk muka Romeo yang dengan cepat ditepis kasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Replace Alisa's Soul (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang