Sebuah Kenangan Yang Melekat..

165 6 0
                                    

Sakura duduk di balkon kamarnya.
Sudah hampir setahun Sakura ada di dunianya sendiri.
Mata Sakura menerawang jauh menembus awan awan.

"Apa yang tengah dilakukannya?" gumam Sakura.
"Siapa?" tiba tiba Sora berada dihadapannya.
"Astaga! Sora!!!" Sakura terkejut. Sora terkikik geli.

"Gomenasai, Sakura-neesan," ucap Sora sambil duduk di samping Sakura.
Sakura menghembuskan nafas dan menatap anak bersurai merah disampingnya.

"S-sakura-neesan," Sakura mengerutkan keningnya. Ada apa dengan Sora hingga gugup memanggilnya?
"Ya?" tanya Sakura menghadap sepenuhnya kepada Sora yang menggenggam erat tangannya.

"Jangan pergi," jawab Sora pelan. Bukan jawaban sih. Lebih tepat nya keinginan.
"Kenapa?" tanya Sakura.
"Kau tinggal lebih lama di Konoha daripada di dunia terakhir yang kau tinggali," Sakura menunggu kelanjutan ucapannya.

"Kau punya banyak kenangan bersama kami. Dan bukankah, kami yang selalu ada untukmu?" tanya Sora menatap sendu Sakura.
"Iya. Kalian memang ada untukku. Tapi tak selalu, Sora. Dan mengertilah, Sora. Aku punya cinta disana," jawab Sakura.

"Sebegitu besarkah cintamu padanya? Seperti apa?" tanya Sora. Sakura tersenyum.
“Perasaan cintaku padanya tak bisa dijelaskan dengan kata kata.”

.

Seijuuro mengurung diri di kamarnya setiap ia ingat kepergian Sakura di hari ulangtahunnya.
Untuk ulangtahunnya, ia benar-benar tak ingin merayakan nya.
Kenangan dirinya dan Sakura melekat di otaknya.

Walaupun mereka baru beberapa hari pacaran, rasanya sudah bertahun-tahun.

"Kapan kau kembali?" gumam Seijuuro.

.

Tes..

Entah kenapa, Sakura meneteskan air matanya.
Untung Sora sudah pergi. Jika tidak....  kalian bayangkan sendiri.

"Apa ini?" Saku menghapus air matanya.
Sakura melihat kalender di rumahnya.
"Seminggu lagi ulangtahunnya?" gumam Sakura.

.

"Naruto, boleh aku meminta sesuatu padamu?" tanya Sakura. Naruto menatap bingung Sakura.
"Tentu," jawab Naruto sedikit heran.

"Jika kau mengizinkan ku, boleh aku menetap di dunia nya?" tanya Sakura.
Naruto terkejut. Ia menghela nafas sebentar.

"Kau sudah izin pada dewa Hamura?" Sakura menggeleng.
"Jika ia tak mengizinkan, maka aku juga," lanjut Naruto. Sakura mengangguk.
Ia menutup mata lalu menghilang.

.

"Dewa, aku meminta izin untuk ke dunia nya," ucap Sakura.

"Kau ingin menetap disana?"
"Ya."
"Kau ingin berbahagia dengan nya?"
"Ya."
"Kau yakin? Kau yakin seyakin-yakinnya?"
"Ya dan ya."

"Baiklah. Kau boleh melepas gelar Dewi mu dan bahagia bersamanya," putus Hamura. Sakura membungkuk hormat.

"Arigatou gozaimasu," Sakura kembali menghilang.

.

"Aku diperbolehkan," ucap Sakura pada Naruto.
"Kalau begitu, kau boleh kesana," Sakura tersenyum bahagia.

Tak menunggu terlalu lama, Sakura kembali memakai seragam Seirin miliknya dan ke atap kantor Hokage.

"Kau yakin?" tanya Hinata.
"Iya, aku yakin," jawab Sakura.

"Sakura, aku akan sangat sangat merindukanmu," ucap Ino.
"Aku juga," balas Sakura.

"Tapi, kau punya banyak kenangan bersama kami kan?" Tim 7 yang berisikan Boruto, Sora dan Sarada memeluk Sakura.

"Iya, banyak sekali. Tapi, yang namanya cinta ya cinta. Kalian akan mengerti jika telah dewasa," Sakura melepas pelukan ketiganya.

"Siap?" tanya Naruto. Sakura mengangguk.
Sakura pun dikirim ke dunia itu lagi.
"Sayonara.."

~

Goddess Sakura and Hyuga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang