SL 27

3.5K 84 34
                                    

Soffyana Ayanna's POV

" Mencintai kamu yang tak mungkin dapat aku miliki , meninggalkan luka yang selamanya akan ternganga dan bernanah- Soffyana Ayanna "

_

________________________________________

" Anak sial ! Kamu anak yang memalukan ! " Ayahku menghayun rotan ke punggungku.

" Cari si bangsat itu, sial! Minta dia menikahi kamu !" Teriak ayah sambil terus menghayun rotan di tangannya.

" Dia sudah menikah, pa..." Penjelasanku membuat ayah semakin marah.

" Kamu memang anak kurang ajar! Dengan laki orang kamu sanggup !" Ayah semakin menggila.

Entah berapa sebatan yang mengena punggungku,  tidak lagi terhitung olehku.

Kulit tubuhku terasa disiat-siat. Pedih dan sakitnya hanya aku yang tahu. Namun aku pasrah. Aku hanya berdoa agar bayiku selamat.

" Sudah! Sudah ! " Jerit ibuku sambil memeluk tubuh ayah agar tidak terus memukulku.

Sedangkan aku hanya menangis tanpa berusaha menghindar. Biarlah jika ayahku ingin membunuhku sekalipun. Aku rela.

Air mata ibuku mampu menghentikan tindakan ayahku. Namun mata lelaki yang aku panggil " papa" itu terus menatap nyalang kepadaku.

"Malu! Aku malu! " Ayah mengetatkan rahangnya.

Aku memandang muka ibuku. Wajahnya keruh. Meski tidak mengamuk seperti ayah, aku tahu ibuku juga kecewa.

" Kalau aku ikutkan hati, aku bunuh kamu, Soffy," kata ayah seraya mecampakkan rotan yang ada di tangannya ke arahku.

" Benar-benar anak sial !" Katanya lagi sambil duduk tersandar di sofa.

Beberapa butir air mata mengalir melewati pipi tuanya yang berkerut. Aku tahu hati ayah benar-benar terluka. Aku sudah memalukannya. Aku sudah menconteng arang ke mukanya.

" Maafkan Soffy, pa," aku mengengsot menghampiri ayah.

" Maafkan Soffy," aku memeluk kakinya.

Ayahku tidak menjawab sepatahpun. Malah matanya juga enggan menatapku.

" Soffy sanggup melakukan apa sahaja. Asalkan papa mahu memaafkan Soffy," kataku di sela-sela isak tangisku.

" Lakukan sesuatu sebelum orang kampung tahu kamu mengandungkan anak haram!"

" Papa ...maksud papa ? " Aku dapat mengagak maksud yang terkandung di dalam kata-kata yang diucapkan oleh ayahku.

" Cari si bangsat itu. Paksa dia menikahi kamu" kata ayahku.

Aku menggelengkan kepala. Aku tidak akan meminta Adryan untuk menikahiku. Meski seribu kali aku merayunya, Adryan tidak akan pernah menjadi milikku. Aku bukan wanita yang diinginkan oleh keluarganya.

" Kalau dia tidak mahu bertanggungjawab...kamu gugurkan sahaja bayi itu! Kalau ayahnya sial, untuk apa kamu mempertahankan anaknya," kata ayah masih dengan nada marah.

Secret LoverWhere stories live. Discover now