SL 8

6.2K 71 6
                                    

"Cinta tidak harus diserahkan begitu sahaja. Cinta harus diperjuangkan - Adryan Aryan"

Adryan Aryan's POV

"Kamu?"

"Ya, aku," aku tersengih nakal.

Melihatnya berbaring begini spontan mengundang idea nakal dan gilaku. Spontan membuat sang junior juga menjadi nakal.

"Keluar, Adryan," Soffyana menepis tanganku.

"Kenapa? Beri aku sepuluh alasan mengapa aku perlu keluar dari sini," aku mengelus pahanya.

Meski beralaskan seluar panjang yang dipakainya, aku tetap dapat merasakan aura tubuhnya. Terasa lembut menyapa telapak tanganku.

"Keluar, Adryan. Jangan sampai mummy dan yang lain tahu kita berdua ada di dalam bilik ini," Soffyana sekali lagi menepis tanganku.

"Kita keluar sama-sama," kataku.

Soffyana kini mendudukkan tubuhnya seraya menjuntaikan kakinya di tepi katil. Tangannya membetulkan rambutnya yang sedikit berserabut.

"Aku tak mahu keluar," katanya, memandangku dengan matanya yang basah.

"Kenapa? Mahu memberiku peluang untuk berdua-duaan dengan gadis itu?" Aku sengaja menduganya.

"Kamu jahat. Kamu sudah mengambil semuanya. Sekarang...," segera ku bungkam bibirnya dengan mulutku.

"Sekarang apa? Aku mahu menikah dengan gadis lain. Begitu, hmm?" Aku mengucup sebelah matanya yang basah.

Perlakuanku membuat Soffyana terisak lagi. Beberapa butir air matanya mengalir perlahan melewati pipinya.

"Kamu mencintai aku?" Soffyana menganggukkan kepalanya.

"Mahu membiarkan aku menikah dengan gadis lain?" Kali ini Soffyana menggelengkan kepalanya.

"Jadi, jangan beri aku kesempatan untuk berduaan dengan gadis manapun," kataku.

"Cinta tidak harus diserahkan begitu sahaja, Soffy. Cinta harus diperjuangkan," aku menariknya ke dalam pelukanku.

"Tapi bagaimana dengan mummy?" Soffyana masih membenamkan wajahnya ke dadaku.

"Pernah tak mummy mengatakan apa yang paling diinginkannya? Sesuatu yang mummy tunggu, namun hingga detik ini belum tercapai?" Aku menatap Soffyana sambil tersenyum nakal.

"Cucu?"

"Hmm..ya, sayang. Mummy inginkan cucu. Mummy takkan menghalang hubungan kita jika kita buat cucu untuk mummy, " jawabku seraya mendakapnya lebih erat.

Ibuku memang sangat teringin untuk menimang cucu. Namun hingga kini hasratnya itu belum tercapai. Sudah hampir lima tahun Kak  Nilia mendirikan rumah tangga. Namun hingga kini belum dikurniakan anak.

" Adryan...," Soffyana mencubit pinggangku.

"Mahu buat cucu untuk mummy?" aku mengusiknya.

Soffyana terdiam seketika. Namun sejurus kemudian dia mendongak memandang ke wajahku.

"Sekarang? Di sini?" Dia bertanya dengan wajah polos.

Wajahnya terlihat lucu di mataku. Aku ingin terus mengusik dan menggodanya. Namun melihat gurat risau di matanya membuatku mengurung niat itu.

Aku memegang tangannya, membawa tangan itu menyentuh junior ku di sebalik jeans yang ku pakai.

Secret LoverTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang