SL 29

4.5K 62 24
                                    

Adryan Aryan's POV

"Benar kata orang..ikan di laut, asam di darat. Di dalam kuali bertemu jua. Kalau sudah ditakdirkan kamu jodohku..akhirnya kita pasti bertemu juga- Adryan Aryan"
_________________________________________


Jam sudah menunjukkan pukul sebelas empat puluh lima minit tika aku memakirkan keretaku di halaman rumah yang sudah kelihatan begitu sepi.

Seketika aku menyandarkan kepala pada penyandar tempat dudukku. Kepalaku terasa berdenyut-denyut. Mata terasa pedih. Ternyata aku sudah terlalu letih seharian ini.

" Ke mana kamu menghilang, Soffy. Aku terlalu letih. Ke mana lagi aku harus mencarimu. Kenapa, sayang? Mengapa kamu melepaskan tanganku ? Bukankah aku sudah sering memintamu agar jangan pernah melepaskan genggaman tanganku. Jangan pernah ...apapun yang terjadi.." aku berkata sendiri.

Aku menarik nafas panjang dan melepaskannya, berharap agar semuanya akan baik-baik saja setelah ini.

" Saat aku menemukanmu, aku akan menghukummu seberat-beratnya, Soffy. Jangan panggil aku Adryan Aryan jika aku tidak menghukummu," kataku seraya melangkahkan kaki memasuki rumah dua tingkat itu.

Baru sahaja aku menarik kunci dari poket seluar jeans yang ku pakai, daun pintu sudah terkuak.

Wanita separuh usia yang sedang berdiri di hadapanku memandangku dengan senyuman.

" Mak Su belum tidur?" Aku menyalaminya.

" Sudah. Tapi Mak Su terdengar bunyi enjin kereta. Mak Su fikir itu kamu. Dan tekaan Mak Su betul," katanya.

" Maaf Aryan datang malam-malam begini," kataku.

Timbul rasa bersalah kerana telah mengganggu tidur wanita itu.

" Mak Su senang Aryan datang. Mak Su rindu..," kedua telapak tangannya menyentuh kedua pipiku.

" Mak Su pergilah sambung tidur. Aryan akan lama sedikit di sini," kataku seraya menapak menaiki tangga untuk menuju ke tingkat atas.

" Aryan..tunggu.." namun panggilan Mak Su tidak berupaya menahan langkah kakiku.

" Esok saja kita berbual, Mak Su. Aryan letih," kataku.

" Tidur saja di bilik Jay, Aryan. Bilik kamu...," tidak lagi aku mendengar apa yang dikatakan Mak Su.

" Buat apa tidur di bilik Jay. Bilikku lebih selesa lagi."

Aku membuka kunci pintu bilikku dan melangkah masuk. Tubuh yang terlalu lelah memaksaku terus menuju ke tempat tidur tanpa punya hasrat untuk menghidupkan lampu.

" Aku merindukanmu, bantal guling kesayanganku," kataku seraya melingkarkan kaki, memeluk objek di sebelahku.

" Aww...," Telingaku menangkap jeritan halus. Spontan aku melepaskan pelukanku dan bingkas bangun turun dari katil.

Dengan dada berdebar, aku segera menekan suis lampu. Guess what? Seorang wanita sedang duduk di atas tempat tidurku sambil menggosok matanya.

" Ada apa?"

Dup! Jantungku berpalu kian kencang. Suara itu seperti tidak asing di telingaku. Tetapi mana mungkin itu dia. Aku mencubit pipi . Cubitanku terasa sakit. Sah..aku tidak bermimpi, tidak juga berhalusinasi.

" Soffy ?" Aku sengaja menyebut namanya untuk memastikan.

"Adryan ?" Deg! Panggilanku bersahut.

Secret LoverWhere stories live. Discover now