"Aku mencintainya. Dia lelaki yang menggetarkan seluruh tubuh dan jiwaku. Aku ingin dia menyentuhku, ingin dia memiliki tubuhku- Soffyana Ayanna"
Soffyana Ayyana's POV
Aku terpaku melihatnya berdiri di situ. Dia terlihat begitu sempurna. Dia terlihat begitu gagah. Dan sialnya mataku tidak dapat lari dari memandang junior nya yang mengacung dengan gagah.
Aku meneguk liur. Pipiku terasa panas terbakar. He's so perfect. Bagaimana mungkin Tuhan menciptakan dia sesempurna itu.
Wajahnya tampan dengan sedikit misai menghiasi wajahnya. Kulitnya licin tanpa cela sedikitpun. Apa yang paling aku suka tentangnya adalah lengan dan kakinya yang terlihat begitu kekar.
"Sudah puas mengamati dan menilaiku?" Pertanyaannya mematikan lamunanku.
"Sekadar mengamatiku takkan membuatmu puas, Soffy," Adryan melangkah mendekatiku.
Hatiku menjerit, memberi arahan agar aku berundur. Pintu bilik mandi masih terbuka luas. Hanya dua langkah aku undur, aku akan masuk semula ke dalam bilik air itu. Dan hanya sekali sentap, pintu itu akan tertutup kembali. Di dalam sana, Adryan takkan dapat menyentuhku.
Namun, tubuhku tidak memberi respons pada kata hatiku. Kakiku terasa kaku. Enggan melangkah. Enggan berganjak walaupun seinci hinggalah Adryan berdiri dengan jarak hanya beberapa inci dariku.
"Touch me," dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dan berbisik tepat di telingaku.
Selesai membisikkan kata itu, Adryan meniup cuping telingaku. Bulu romaku spontan berdiri, menyalurkan gelenyar aneh yang merayap ke seluruh tubuhku.
"Ohh..," suara itu keluar dari mulutku tanpa sedar.
Adryan tersenyum lebar memandangku.
"Jangan tahan, sayang. Ikut gerak hati memandumu. Sentuh aku sebagaimana yang ada kamu fantasimu," Adryan mengambil kedua tanganku dan membawa tanganku ke dadanya.
"Sentuh aku, Soffy," katanya separuh berbisik.
Matanya memandang tepat ke mataku. Nafasnya yang menderu terasa menyapu kulit wajahku.
Aku memejamkan mata sambil menahan nafasku yang mula terasa tidak beraturan. Tubuhku juga mula terasa terbakar. Putingku terasa kian tegang dan keras. Meminta untuk dibelai dan disentuh.
Aku ingin menjatuhkan tanganku dari dada Adryan. Namun naluriku menginginkan sebaliknya. Naluriku begitu ingin menyentuhnya. Ingin merasakan tangan kekarnya menyentuh tubuhku.
"Aku milikmu, sayang. Dan aku juga milikmu. Kita saling mendambakan. Biarkan malam ini kita saling memiliki," Adryan menuntun jemariku membelai puting kecilnya.
"Ohhh....," aku mendesah kecil.
Adryan tersenyum lembut dengan matanya berkabut ghairah. Tangan kanannya memaut pinggangku hingga tubuhku bersentuhan dengan tubuh telanjangnya. Adryan sengaja menekankan junior nya pada area sensitifku.
"Adryan...," aku meneguk liur.
Miss-V ku di bawah sana terasa sangat basah dan berdenyut. Terasa ingin dibelai. Ingin diisi. Ingin disentuh. Ingin dipuaskan. Dan aku tahu, hanya lelaki di hadapanku ini yang boleh melakukan semua itu pada tubuhku.
"Izinkan aku menyentuhmu, Soffy," Tangan kirinya mendongakkan daguku hingga wajahku terngadah menghadapnya.
"Let me kiss you, honey," bibir Adryan menyentuh bibirku.

ANDA SEDANG MEMBACA
Secret Lover
Romantizm*** Untuk bacaan dewasa sahaja ( banyak mengandungi unsur dewasa.) Mohon bijak membuat pertimbangan sebelum membaca cerita ini. Soffyana..seorang gadis biasa yang hanya mengimpikan kehidupan biasa yang sederhana namun bahagia. Soffyana tidak perna...