SL 11

5.7K 58 3
                                    

"Aku hanya seorang wanita. Apapun tarafku, naluriku tetap naluri seorang wanita. Aku ingin disayangi, ingin dicintai meski hanya sebesar hujung kuku-Soffyana Ayanna."

_______________________________________
Soffyana Ayanna's POV

Aku hanya seorang wanita. Apapun tarafku, naluriku tetap naluri seorang wanita. Aku ingin disayangi, ingin dicintai meski hanya sebesar hujung kuku.

Aku cemburu pada Lisa. Tarafnya membolehkannya memiliki lelaki sesempurna Adryan. Tidak perlu bersusah payah sedikitpun, dengan mudah hatinya menggenggam Adryan.

Sejak pulang dari Butik Pengantin Asahi siang tadi, fikiranku terus menerawang pada Adryan. Lelaki itu sudah menyentuhku. Dia sudah memiliki jiwa dan ragaku. Dan dalam masa dua minggu lagi, dia akan menjadi milik wanita lain.

"Adryan...," aku berguman, menyebut nama lelaki yang aku cintai itu.

Mataku memandang ke arah pintu yang sengaja tidak ku kunci. Entah mengapa hatiku sentiasa berharap agar daun pintu itu akan terkuak dan Adryan akan masuk ke bilik ini dan mencumbuiku seperti malam-malam sudah.

Namun hampir tiga jam aku berbaring dan menunggu, hanya kekosongan dan kehampaan yang menghampiriku. Sejak kunjungan Auntie Mary dan Lisa dua hari sudah, Adryan belum lagi masuk ke bilik ini dan menyentuhku.

"Mungkinkah dia tidak tertarik lagi padaku?" aku berguman.

Aku bangun dan menuju ke cermin besar di dinding bilik itu. Di situ aku berdiri. Ku renung pantulan diriku pada cermin itu. Aku cuba tersenyum, namun ketara terlihat tawar dan terpaksa. Kelihatan gurat sedih pada wajahku.

"Apa kurangnya aku?" Aku menyoal diriku sendiri.

"Apakah aku tidak cukup menggoda?" Sambil berbicara, aku melucutkan gaun tidur satin yang ku pakai.

"Aku sempurna, Adryan," aku meremas bukit kembarku yang berdiri dengan megah.

"This little pumpkins looks so perfect, Adryan. And they fit your palms perfectly."

Aku menyentuh putingku, memilinnya seperti yang selalu dilakukan Adryan. Tiada yang kurang, masih tegang seperti selalu.

Tangan ku turun ke bawah. Ku miringkan tubuh agar aku boleh melihat punggungku. Dengan ke dua belah tangan, ku usap punggungku yang masih berbalut panties berwarna merah menyala yang tadi sengaja ku pakai untuk menggoda Adryan.

Punggungku juga terlihat sempurna. Berisi meski tidak terlalu besar. Aku pasti ramai lelaki di luar sana yang ingin menyentuhnya.

Ku lorotkan panties yang ku pakai hingga ke hujung kaki. Terserlah Miss-v ku. Terlihat tembam dan menggoda.

"Aku sempurna, Adryan. Tiada apa yang kurang padaku," terasa ada air mata yang menitis jatuh menimpa pipiku.

Aku tidak punya harta untuk memikat Adryan. Hanya tubuh ini. Hanya aset berharga yang ada pada tubuhku ini yang mampu aku serahkan padanya, sebagai tukar ganti cintanya.

Akan aku serahkan tubuh ini kepada Adryan. Aku rela dia memilikiku sebelum wanita lain yang memilikinya. Aku rela dia menyemai benihnya di dalam rahimku. Andai suatu hari aku harus pergi, ada bahagian dirinya yang aku bawa bersamaku.

Aku memakai kembali gaun tidur satinku dan kembali ke peraduanku. Panties yang tergelatak di hujung kaki aku biarkan tersadai di atas lantai.

♥️♥️♥️

Aku merasakan ada bibir basah yang menyentuh bibirku. Terasa ada lidah yang masuk meneroka dan menjelajah ke dalam mulutku.

Secret LoverTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang