Episode 23 Sebuah Singgasana

90 13 8
                                    

Sebuah nama yang sangat aku kenal menusuk indra pendengaranku. Setelah menghabisi satu rekan dari mereka. Aku merasa puas. Gejolak ini sudah lama tidak aku dengar. Menenangkan sekali.

Agustus 2019. Akan menjadi sejarah dalam umat manusia. Bahwa saat ini di kota mereka sedang berkeliaran pembunuh yang amat di cari. Dalam otak mereka yang encer. Mereka bisa menduga aku ada di mana. Tapi mengapa mereka tak melawan?

Apa yang kau tunggu wahai kepolisian? Atau kalian sudah menyerah?

Saat ini anjing liar yang hilang sedang duduk di singgasana kebanggaannya. Di sebuah kursi hitam yang menjadi sahabatnya sejak lama. Menulis dengan mata yang menyiratkan sebuah kemenangan.

Kepolisian.

Aku saat ini sedang duduk di singgasanaku.

Di singgasanaku.

Di singgasanaku.

Bukankah itu terlalu sayang jika di akhiri dengan mudah. Di singgasanaku ini akankah ada yang menggulingkannya sekarang juga?

-After Soon-
.
.
.
05 Agustus 2019

Matanya yang jernih, sayu dan hampir saja terlelap karena rasa kantuk. Ketika terbuka pintu putih dan orang yang dia inginkan datang ke hadapannya. Mata ini terjaga dalam status optimumnya.

"Noona."

"Black.." panggil noonanya dalam suara yang lirih.

"Ada apa?"

Seokjin hanya melihat Black dengan tatapan yang aneh. Penuh kelelahan. Merasa lebih baik diam daripada mengoceh.

Black menundukkan kepalanya dan berpamitan dengan Seokjin. Sebelum akhirnya benar-benar menghilang dalam pembatas pintu.

Black mendongakkan kepalanya saat Taehyung melihat dirinya yang keluar dari kamar rawat Seokjin.

Taehyung berdiri di sana dengan topi bundar. Dia menggenggam tangan kanan Black. Black hanya terdiam. Dia menundukkan kepalanya bahwa dia menghormati Taehyung. Memang seperti itulah Black sejak Taehyung kenal. Kaku dan terlalu patuh.

Taehyung berjalan menghampiri Black kemudian bersandar pada tembok sebelah pintu. Taehyung melihat Balck dengan tatapan tajamnya. Melemparkan topi yang dia pegang ke arah Black. Sebelum akhirnya pergi lagi.

"Seperti yang kau inginkan Taehyung," jawab Black walau tak terdengar oleh Taehyung.
.
05 Agustus 2019

Taehyung menatap jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Sebentar lagi malam akan menyelimuti dirinya dalam sepi dan dingin.

Dan mereka masih terjebak dalam sebuah rapat yang di adakan Taehyung. Bersama dengan kekasih dan istri mereka masing-masing.

Semenjak Bobby dan Jinhwan menjadi korban. Taehyung akan mengemukakan seluruh informasi yang dia kumpulkan dalam Misi Rahasia.

"Terima kasih kalian sudah mau mendengarkan ocehanku. Seperti yang aku katakan. Ini adalah misi di mana hanya tim Alpha yang menjalankannya. Tetapi pembunuh itu malah membunuh 112 dan rekanku yang lainnya. Maaf Jimin aku tak mengatakannya sejak awal." Taehyung menatap keluar jendela. Mengamati burung yang beterbangan tanpa tahu bahaya sedang mengintai mereka.

"After Soon adalah masa lalu Seokjin. Itu fakta yang diketahui banyak orang." kini mata Taehyung memandang semua orang.

"Benar," jawab Jungkook yang juga berada di ruangan yang sama.

"Jika benar Pria bertopi Bundar itu adalah Lukka. Maka dia adalah pengawal Jinhwan saat masih kecil." Taehyung kini beralih melihat seekor kupu-kupu yang hinggap di sebuah bunga yang sedang mekar. Sedangkan di bawahnya ada jebakan spider yang siap memangsa.

[NamJin] HOUSE (Serial Killer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang