Topeng...
Ada apa dengan kata topeng. Apa yang bagus dari topeng. Hanya sebuah cover muka? Atau biasa di gunakan orang yang ingin tampil sok misterius. Atau mungkin berfungsi sama dengan masker atau penutup wajah lainnya.
Aku punya beberapa fungsi mengenai topeng yang aku simpulkan sendiri.
Yang pertama, itu berfungsi menutupi bagian yang tidak kau inginkan. Mungkin karena kau mempunyai luka di wajahmu.Yang kedua, topeng yang biasa kau gunakan untuk menutupi wajahmu yang bare face. Ya, topeng kecantikan. Semua wanita suka ini. Agar mereka lebih cantik.
Yang ketiga, topeng yang bisa menutupi kepribadian nyatamu. Seperti kau harus menggunakannya untuk menutupi identitasmu.
Dan aku suka memakai topeng. Karena orang-orang tidak akan melihat kebusukanku.
Dan bisa jadi, topeng itulah yang kau gunakan untuk di tunjukkan pada orang-orang agar mereka percaya bahwa kau tulus dan peduli pada mereka. Padahal kau tidak sedang berbuat kebaikan.Dan aku peringatkan. Topeng tidak selalu berarti benda keras, kenyal, lembut atau benda seperti itu yang dapat kau gunakan sebagai aksesoris. Tapi, ketika kau tersenyum padahal hatimu bersedih. Atau, ketika kau menangis padahal kau tertawa.
Bagiku seperti itulah topeng yang sesungguhnya.
-After Soon-
.
.
.
04 Juli 2019Seokjin berjalan masuk ke kelasnya. Dia menggendong tas merahnya. Juga dress pink dan heels pink yang cantik. Juga pita rambut dengan warna merah. Seokjin bisa di bilang masih anak-anak karena dia sering memakai pernak-pernik layaknya seorang anak-anak.
Wajar saja. Di rumahnya, hanya dia satu-satunya anak dan pewaris tunggal dari seluruh kekayaan orang tuanya. Seokjin sangat dimanja sejak kecil bahkan dia tidak di ijin kan untuk menyetir sendirian dengan alasan takut terluka. Oleh sebab itu, dia memiliki pengawal pribadi yang jumlahnya puluhan hanya untuk melindungi sang Putri.
Hah, seperti julukan yang menggelikan.
Seokjin duduk di bangkunya. Dilihat dari sisi mana pun Seokjin selalu saja berpakaian layaknya Princess di sebuah istana.
"Seokjin.." panggil Thomas.
"hmm.." Seokjin menoleh dia sedikit terkejut dengan wajah Thomas yang dekat dengan wajahnya.
"kau sangat cantik." Puji Thomas.
"ohh. Terima kasih.." Seokjin tersipu. Dia meletakkan tasnya dan duduk dengan nyaman.
"ciee. Sepertinya ada yang jatuh cinta nich" celetuk Lucas yang ada di samping Seokjin.
"diam kau sialan" bisik Thomas sambil mencubit tangan Lucas.
"kau masih di bilang anak kecil Seokjin" Taehyung yang sedari tadi hanya diam kini mulai berbicara. Sebenarnya Taehyung ke Universitas hanya ingin tahu siapa Selena itu. Jika tidak menyangkut Selena lebih baik Tehyung membolos saja hari ini.
"banyak orang yang bilang begitu." Jawab Seokjin malu-malu.
Seokjin terkikik geli saat beberapa temannya membuat candaan. Dia tertawa dengan bahagia dan juga mata itu terlihat cerah. Sungguh. Seperti tiada sudut sedih dari orang yang ada di sana.
Namjoon diam-diam memperhatikan gadis itu. Dia memakai pita di samping kepalanya. Sungguh cantik. Tapi, sayang. Namjoon tidak tertarik pada pitanya atau accesories lainnya. dia tertarik tentang bagaimana jika kulit sebersih salju itu ternoda dengan darah. Akankah orang tua Seokjin akan menangis dan rasa khawatir mereka meningkat drastis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamJin] HOUSE (Serial Killer)
Mystery / Thriller[END] Membunuh bukan Hobby tapi bisa menjadi Suatu kebiasaan. Semua bukan karena balas dendam. Jika hasrat telah menguasai diri kalian dan membuatnya menjadi buta. Maka, pembalasan yang paling menyenangkan adalah penderitaan yang berujung pada kemat...