Episode 20 Fault

341 29 32
                                    

Semua yang ada di dunia ini tercipta dari sebuah kesalahan. Memperbaiki apa yang salah. Menyusun apa yang benar. Memenuhi apa yang di harapkan. Mereka telah belajar. Mereka berevolusi. Mereka memiliki nama mereka sendiri-sendiri, memiliki wajah dan raut yang sulit di tebak. Mereka makhluk yang sempurna.

Siapa mereka?

Manusia.

Di antara semua makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan hanya manusia lah yang paling sempurna. Memiliki pikiran yang berbeda dengan Makhluk apa pun di dunia ini. Bahkan iblis dan malaikat pun jauh lebih rendah di bawah manusia. Manusia di ciptakan dari Tanah dan itulah yang di agungkan.

Sesempurnanya seorang manusia pasti tidak akan selalu benar. Di era sekarang. Manusia tidak lagi di sebut sempurna. Karena Fallen Angel yang bisa menyesatkan dan menjadi kehancuran dari kata sempurna.
Iblis, namanya. Menyesatkan dan menghancurkan.

Ada sisi dalam setiap langkah manusia. Mereka yang pernah melakukan kesalahan di hidup mereka. Terkadang ada yang menyesali. Terkadang ada juga yang diam dan pura-pura tidak tahu. Tidak semua orang memiliki jiwa pembisnis dan usahawan. Di antara mereka mempunyai sisi kesalahan yang banyak. Jatuh dalam jurang itu membuat setiap sel dalam tubuh manusia mengatakan malu.

Namun, bukan salah langkah jika kita ingin menghindarinya. Itu sifat manusia. Tapi, menutupi justru akan membesar keadaannya. Dan apa pun yang salah tidak selamanya akan seperti itu.

Semua bisa di benahi asalkan ada niat.

Bahkan niat buruk sekalipun.

-After Soon-
.
.
.
29 Juli 2019

Seokjin duduk di kursinya. Kursi yang sudah menjadi kebanggaannya sejak dirinya tinggal di Mansionnya. Dengan segala kemewahan yang menjerit dari lukisan yang di pajang.
Seokjin menghampiri Namjoon yang masih ada ranjangnya. Tangannya bermain dengan laptopnya serta memutar beberapa lagu kesukaannya.

Hari ini Seokjin ingin pergi dia akan mengajak Namjoon dan Taehyung untuk pergi ke Gedung tua bekas Rumah Sakit. Seokjin memiliki alasan yang lain berbeda dengan Taehyung dan Namjoon yang hanya akan menemaninya. Membuka ingatannya kembali.

Seokjin merasa dia tidak akan lari saat ini. Dirinya tahu bahwa dia sudah terlibat jauh dan ini saatnya untuk mengakhiri. Walau Seokjin tahu pembunuhnya Seokjin tidak akan mengelak bahwa dia akan menyesal nantinya.

“Namjoon,” panggil Seokjin.

“ya.” Namjoon menoleh dan menutup musiknya. Dia tahu Seokjin akan mengajaknya jadi, dia langsung berdiri dan menghampirinya.

“Aku akan bersiap,” jawab Namjoon.

Seokjin mengangguk. Bayangan Namjoon sudah agak jauh dari dirinya. Seokjin melirik Namjoon yang masuk ke kamar mandinya dan segera bersiap. Matanya melihat ke kakinya sendiri. Kakinya berlapiskan heels yang dia beli beberapa hari yang lalu. Roknya yang beterbangan karena angin.

“Ini penuh dengan kemewahan. Apakah seorang seperti ini akan pantas di dekatmu?” tanya Seokjin di dalam hatinya.

“Aku tidak pantas untukmu, Namjoon.” Lirih Seokjin.
.
Seokjin sampai pada lokasi gedung itu. Di sana dia melihat Taehyung yang juga baru datang dengan mobil lain. Taehyung bilang dia sedikit ada urusan jadi dia tidak menjemput Seokjin dan mereka akan bertemu di lokasi.

Seokjin menatap kembali gedung yang sudah lumutan itu. Ada beberapa penyidik dan juga Jungkook. Yoongi sedang sibuk ke sana ke mari dan Jinhwan yang duduk di bawah pohon dengan Bobby yang ada di sampingnya. Kerjaan mereka hanya menjadi pembawa berita dan menangani kasus. Sedangkan Bobby. Dia sedikit bebas dalam bekerja.
Bobby melihat Seokjin dan melambaikan tangannya. Dia tersenyum sekilas lalu menatap Jinhwan lagi. Seokjin hanya tersenyum. Sepertinya mereka berbicara hal yang penting kemudian.

[NamJin] HOUSE (Serial Killer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang