Ancaman.
Terdengar mengerikan. Atau malah menyenangkan.
Apa aku membuat kalian kualahan? Atau aku malah membuat kalian menghasilkan uang?
Seharusnya kalian semua berterima kasih padaku, karena dengan adanya aku, maka penghasilan kalian bertambah.
Benarkan?
Tentu saja. Aku adalah orang yang paling baik di dunia ini. Dan orang yang paling baik adalah orang yang membunuh orang jahat!
Itulah motivasiku.
Dan aku suka jika harus bermain dengan mereka terlebih dahulu karena dengan begitu si jahat ini akan tahu kesalahannya.
Right?
-After Soon-
.
.
.
05 Juli 2019Seokjin turun dari kamarnya. Dia melihat ibunya yang sedang memasak dan ayahnya yang membaca majalah di meja makan. Seokjin menghampiri ayahnya dan dia mencium pipi ayahnya manja.
"ouhh anak ayah.. Bagaimana tidurmu sayang?" tanya ayah Seokjin halus.
"baik ayah. Hari ini aku libur apa ayah mengizinkan aku untuk pergi ke tempat temanku?" tanya Seokjin. Seokjin langsung mendudukkan dirinya pada kursi yang ada di sebelah ayahnya.
"hmm mau ke mana memangnya?"
"pasti cuman ke rumah temannya Pa." Jawab ibunya yang datang dengan makanan. Ibunya mengambilkan makanan untuk ayahnya dan Seokjin. Lalu untuk dirinya. Dan mereka mulai sarapan mereka.
"aku mau ke tempat Namjoon ayah. Dia teman sekelasku" jawab Seokjin.
"Namjoon? Lelaki yang kemarin datang ke rumah?" tanya ibunya.
"bukan. Kemarin namanya Taehyung Ma"
"Hm.. Boleh kalau begitu.. Bawa Black juga" perintah ayahnya.
"tentu saja." Ucap Seokjin semangat.
"apa kau sudah tahu rumahnya?" tanya Ibunya.
"sudah. Aku meminta Tim Informan ayah untuk mencari tahu" jawab Seokjin.
"auh. Pantas saja ada laporan masuk tentang profile seseorang. Ternyata temanmu toh. Oke kalau begitu. Ayah bisa percayakan padamu sayang"
"hm. Tentu ayah. Aku sudah persiapan sebelumnya. Dan ternyata perusahaan Namjoon bekerja sama dengan perusahaan ayah lo"
"hah? Oh ya Apa sayang namanya?"
"dia anak perusahaan baru. Supplier komponen ponsel" jawab Seokjin lagi.
"ohh.. Iya ayah ingat. Oke. Kau bisa sering main ke sana" ayahnya tersenyum pada Seokjin.
"jelas." Seokjin tersenyum lebar.
Mereka terfokus pada makanan mereka dan menikmati setiap dentingan sendok yang menyentuh piring mereka.
"ohh sayang. Nanti malam ikut ayah ke acara makan malam yang akan di laksanakan di Hotel Shappire pukul 08.00. Hanya teman ayah yang datang ke sana" tanya ayahnya.
"ayah yakin hanya teman ayah? Tidak seluruh kolega ayah?" tanya Seokjin memastikan.
"tidak sayang."
"oke ayah." Jawab Seokjin bersemangat.
Jin Soo tersenyum. Dia melirik istrinya yang tersenyum nakal. Ia tahu bahwa suaminya itu pasti membohongi putrinya lagi agar dia dapat teman ke acara makan malam itu.
.
.
.
05 Juli 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamJin] HOUSE (Serial Killer)
Mystery / Thriller[END] Membunuh bukan Hobby tapi bisa menjadi Suatu kebiasaan. Semua bukan karena balas dendam. Jika hasrat telah menguasai diri kalian dan membuatnya menjadi buta. Maka, pembalasan yang paling menyenangkan adalah penderitaan yang berujung pada kemat...