15. Never Really Over

148 20 15
                                    

Chapter 15

Never Really Over

 ***

Hara

Tiga tahun yang lalu, waktu Kyungsoo lulus dengan gelar sarjananya. Dia untuk pertama kali membuka toko rental buku yang di dalamnya berisi buku-buku jaman dulu.

 Dia untuk pertama kali membuka toko rental buku yang di dalamnya berisi buku-buku jaman dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buku usang yang kertasnya telah menguning dan berbau apak. Buku yang jadi teman hidupnya saat kecil, saat dia bersekolah sampai kuliah. Buku yang telah dia beli dengan uang jajannya sendiri.

Walau dulu nggak seramai sekarang, tempat itu sangat bersejarah buat gue. Karena ada kisah kita di sana.

Kita yang duduk dipojokan sudut sambil bersandar pada tembok, membicarakan isi buku yang kita baca bareng-bareng, lalu bercanda bareng sambil minum susu stroberi dan susu pisang.

Itu sangat berkesan buat gue, nggak tahu kalau dia. Makanya sampai sekarang tempat ini masih membekas di memori.

Sampai toko rental ini berubah menjadi toko buku sungguhan dengan kafe sebagai tempat nongkrong.

Meskipun begitu suasana di dalamnya masih sama.

Hangat, bau buku, dan bau Kyungsoo.

Kalau dulu kita duduk dipojokan sambil bersandar pada tembok, kali ini ada meja kecil beserta kursi sehingga kita duduk berhadapan.

"Gimana sama kabar kamu?"

Pertanyaan klise yang selalu keluar setelah lama nggak bertemu, saking klisenya gue nggak ada keinginan untuk menjawab.

"Jadi itu bener, ya?" tanyanya lagi.

Saat itu gue hanya diam, menatap kedua matanya untuk mencari tahu atas permintaan dia yang membuat gue datang ke mari. Ke tempat bersejarah yang penuh kenangan gue sama dia.

"Iya." balas gue irit.

"Saya kira kamu mau nunggu saya?"

Nggak ada orang yang mau dikecewain lagi setelah dia kecewa dengan apa yang dia dapatkan untuk mempercayai orang tersebut.

Dan Kyungsoo udah buat gue kecewa dengan berita pertunangannya yang gue dengar dari Baekhyun, kalau seandainya saat itu gue nggak mendengar berita pertunangannya mungkin gue sekarang masih bisa menyambung tali hubungan kita yang putus ini.

Terus sekarang, gue mendengar berita kalau pertunangannya berakhir dari dirinya sendiri.

Gue nggak habis pikir sama jalan pikirannya?

You Never Know (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang