12. Friend to Lover

175 28 15
                                    

Chapter 12

Friend to Lover

×××

Baekhyun

Rumah mendadak ramai semenjak ada kehadiran Hara sama Kyungsoo. Mama juga jadi kelihatan lebih ceria dibandingkan hari-hari kemarin saat bersama gue.

Beda ya, mentang-mentang ada Hara, Mama jadi lebih cerewet apalagi kalau udah ngomongin gue yang seminggu ini selalu duduk terus di sofa. Suka banget ngomong hal buruk anaknya ke orang lain.

"Hara, Baekhyun selama di Seoul nggak malasan kayak gini kan? Kok Mama khawatir sama keadaannya, ya?"

Gue hanya mencibir sambil memakan cemilan yang ada di atas meja. Ah, males gue duduk terus di sofa jadi bahan obrolan mereka mulu. Padahal kan di sebelah mereka jelas-jelas ada Kyungsoo, kenapa harus bahas gue yang agak jauh dari tempat mereka.

Tapi saat gue beranjak dari sofa, berniat untuk tidur di kamar daripada jadi bahan gunjingan mereka, gue melihat wajah Kyungsoo yang kelihatan canggung di antara mereka berdua.

Diam, dengerin mereka ngomong, terus kalau ada hal yang lucu ikutan ketawa, terus diam lagi, ketawa lagi kalau mereka ketawa.

Nasib gue lebih baik daripada dia yang terjebak dengan obrolan cewek.

"Baekhyun mau ke mana?" Suara Mama menghentikan gue yang baru saja melangkahkan kaki ke arah tangga.

Gue menoleh sambil senyum dibuat-buat. "Tidur." kata gue, sedikit melirik Hara. "Baekhyun capek ah, jadi pengen tidur."

"Iya, kamu lebih baik tidur aja. Mama bosan lihat kamu di sofa terus."

Gue mengangguk kecil, lalu gue melanjutkan lagi langkah gue yang sempat terhenti.

Satu langkah.

Dua langkah.

Tiga langkah.

Kaki gue mendadak berhenti di anak tangga ketiga. Menoleh ke belakang dan melihat Hara sekali lagi.

"Ra!" panggil gue, dan semua mata mendadak tertuju ke gue —Mama, Hara, Kyungsoo. "Kamar gue selalu nggak kekunci sama kayak dulu."

Gue tersenyum jahil ke arahnya. Dibalas dengan kerutan di dahi yang selalu jadi ciri khas seorang Choi Hara. Mata menyipit dari seorang Do Kyungsoo. Dan tatapan bingung dari Mama.

"Lo bisa diam-diam ke kamar gue terus tidur di sana."

Kemudian gue berbalik, melanjutkan langkah gue yang sempat terhenti barusan.

***

Hara

"Mau pulang? Yakin?"

"Mau pulang? Yakin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Never Know (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang