35. I'm Not Okay

121 21 9
                                    

Chapter 35

I'm Not Okay

•••

Hara

"Be happy, Baekhyun."

Telepon terputus.

Dan kepala gue jauh lebih pusing dibanding sebelum gue meneleponnya beberapa menit yang lalu.

Sudah masuk seminggu semenjak gue sakit yang hanya bisa tiduran di atas kasur tanpa bisa mengingat kapan terakhir kali gue bisa duduk nyaman karena setiap kali gue menegakkan tubuh, kepala gue berdenyut nyeri dan berakhir menjatuhkan kepala pada bantal.

Gue bahkan nggak ikut ke pemakaman Papa beberapa hari yang lalu.

Setiap jam, menit, detik yang gue habiskan nggak jauh-jauh dengan mengeluh dan berharap sakit kepala gue ini hilang.

"Ra."

Gue menoleh ke samping dengan mata yang setengah terpejam karena menahan nyeri di kepala. Seseorang yang memanggil gue ternyata Kyungsoo, dia berdiri di ambang pintu dengan wajah khawatir —yang kelihatannya datar.

"Sakit kepala lagi?"

Gue hanya bisa mengangguk, sambil menenggelamkan kepala gue lebih dalam lagi pada bantal. "Ah, gila, kenapa sakitnya tambah parah, padahal kan besok tanggal 31." Gue sedikit menoleh ke arahnya untuk meminta jawaban. "Iya kan, besok bakalan dirayain kan? Jangan bilang enggak!"

"Persetan sama ulang tahun kamu, kamu harus sembuh dulu."

"Heh, jangan ngumpat gitu dong," rutuk gue kesal.

Bisa-bisanya ngumpat di depan orang sakit. Mau cepet mati ya akunya?

"Salah kamu sih sakit segala."

"Ya emang ini kebiasaannya, Kyungsoo. Setiap menjelang ulangtahun, aku mesti sakit." sergah gue nggak terima. Ya memang siapa juga yang mau sakit, nggak ada tuh orang waras yang mau dikasih sakit sama Tuhan.

"Heran saya, perasaan dulu enggak deh."

"Ya kan dulu aku emang nggak pernah bilang ke kamu kalau aku sakit soalnya ada Baekhyun yang jagain."

Gue menghela napas gusar sambil memutar kedua bola mata malas. Lalu merubah posisi yang sebelumnya tidur tengkurap menjadi duduk di atas kasur sambil menahan rasa sakit yang luar biasa menyerang kepala gue.

"Pergi deh kalau nggak mau jagain!"

"Saya memang nggak mau jagain kok."

BUKK.

Bantal yang sebelumnya ada di genggaman gue mendarat tepat di depan mukanya dengan keras. "Haraa, kenapa lempar bantal di muka saya?!"

"Nyebelin banget sih jadi orang."

Gue masih nggak percaya kalau orang yang sekarang lagi marah karena gue lemparin bantal ternyata orang yang sama yang gue habiskan waktunya enam tahun bareng-bareng.

Perasaan dulu dia nggak kayak gini deh.

Dulu tuh dia wibawa, sopan, baik, serius, nggak gampang marah, kalau senyum manis banget. Muka jelas sih masih datar sampai sekarang juga kelihatan sama aja. Tapi sekarang, semenjak mengetahui kalau Kyungsoo itu sepupunya Jongdae, diri dia yang lain mulai terlihat.

You Never Know (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang