25. Hold You Tight

108 18 3
                                    

Chapter 25

Hold You Tight

×××

Baekhyun

"Ra, kapan lo dateng?"

"Pagi tadi."

Gue baru bangun tidur dari beberapa menit yang lalu, langsung cengo begitu menyadari keberadaan seseorang yang duduk di kursi kayu —dengan posisi terbalik, sehingga tangannya bersandar pada bagian atas sandaran kursi— tengah menatap gue dengan kepala sedikit dimiringkan.

"Hara." Gue nggak percaya sama mata gue sendiri, apa jangan-jangan mata gue minus? "Ini lo?"

"Iya, Hara," balas dia tanpa ragu, mengangguk pelan dengan wajah ngegemesin yang udah lama nggak gue lihat. Tangannya terulur menyentuh dahi yang mendadak membuat kerja jantung gue jadi nggak normal. "Pagi tadi lo panas. Tapi sekarang mendingan," kata dia, melepaskan tangannya dari dahi gue dan mulai berganti menyentuh dahinya sendiri.

Gue jadi ikutan untuk menyentuh dahi gue dengan ekspresi yang masih sama seperti sebelumnya.

"Masa sih panas?" tanya gue nggak percaya, Hara cuma mengangguk.

"Lo kan nggak kuat dingin, Baek." kata dia tiba-tiba.

Gue diem, mengerjapkan mata beberapa kali. "Ya, terus?"

"Lo semalem habis keluar kan? Pulang kerja nggak langsung pulang ke apartemen?" Alisnya menyatu dengan wajah nggak suka. "Tahu sendiri kan lo nggak tahan sama hawa dingin."

Duh, jadi keinget kejadian kemarin malem masa.

Gue ketawa canggung untuk menutupi rasa bersalah gue padanya. "Iya, maaf deh. Lain kali langsung pulang."

Hara berdecak kesal, kepalanya dia taruh di atas kedua tangan yang dia lipat di atas sandaran kursi. Matanya terkunci ke arah gue.

Sementara gue hanya diam ditempat karena nggak tahu apa yang harus diomongin sama dia.

Karena secara mendadak gue nggak punya tenaga untuk ajak dia ngomong seperti biasanya.

Gue juga malas untuk bersikap baik-baik aja di depan dia sekarang. Kelihatan ceria kayak Baekhyun yang biasa dia kenal, gue nggak mau ngelakuin itu. Gue cuma pengen diam dan nggak ngapa-ngapain untuk beberapa menit ke depan.

"Baek."

"Hm?" karena untuk beberapa menit ke depan, gue hanya ingin menatapnya lama.

"Kangen nggak sama gue?"

Hening yang cukup lama.

Kita berdua saling menatap satu sama lain. Hara yang menatap gue dengan tatapan yang berbeda dari biasanya sementara gue yang menatapnya sama persis seperti dulu.

"Kangen," ujar gue, masih menatapnya seolah dia satu-satunya objek yang dapat gue lihat. "Sini dong peluk."

Nyatanya, gue nggak bisa untuk nggak diemin dia lama-lama. Gue nggak bisa untuk bertingkah jaim karena itu bukan Baekhyun ketika di hadapan Hara.

You Never Know (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang