Yakin persahabatan kalian nggak ngandelin perasaan? Cowok-cewek? Tanpa ada rasa suka? Yakin?
Yang satu nganggep dia kayak dunianya sendiri.
Satunya lagi nggak nganggep apa-apa, tapi kalau pas gak bareng kok rasanya aneh.
Mau sampai kapan merasa kaya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hara terbiasa membawa satu orang untuk diajak pergi, dia bilang terlalu banyak manusia di jalanan membuat kepalanya pusing.
Seenggaknya satu orang yang dia bawa bisa menjadi malaikat penolong ketika kepalanya pusing dan nggak kuat buat jalan lagi. Dan seorang Choi Hara nggak suka bepergian di siang hari karena dia makhluk nokturnal.
Dia lebih suka menghabiskan sepanjang harinya di apartemen —tidur, ngedesain, melamun, tidur, ngedesain, melamun— daripada pergi hangout seperti kebanyakan cewek modis. Kalau disuruh pergi sendiri, dia bakalan milih pergi sendirian di tengah malam daripada siang.
Jadi aneh aja ketika gue datang pukul lima sore di apartemennya nggak ada sahutan begitu bel ditekan. Gue kira, dia lagi dandan sangat, sangatt, sangatttttt cantik saking lamanya buka pintu buat gue. Nggak tahunya di dalam nggak ada siapa-siapa.
"Ra!"
Gue melengos pergi ke kamar tidur, kosong. Pergi ke dapur cuma ada piring, sendok, gelas bekas dia makan di atas meja. Pergi ke kamar mandi —siapa tahu kan lagi mandi gitu dianya, eh tahunya nggak ada siapa-siapa.
"Aku tadi ketemu Kyungsoo, makanya nggak di apartemen seharian ini."
Waktu si tersangka udah ditemuin di ujung jalan dekat apartemennya, gue langsung menarik tangan dan mengajak dia duduk didekat tangga karena wajahnya pucat banget.
"Hah, ketemu Kyungsoo?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada masalah apaan sampai si mantan dibawa-bawa?
Hara mengangguk cepat. "Iya, Aku ada urusan penting tadi," balas dia sambil mengelap keringat dia sendiri di sekitar dahi.
