Chapter 18
Two People
×××
Hara
"Haaaraaaaa! Kita udah pacaran selama tiga bulannnnn!"
Pintu seketika terbuka dan suaranya yang nyaring menggema di seluruh ruangan. Gue yang saat itu lagi duduk di pinggiran kasur menoleh ke belakang dengan muka cemberut. "Berisik, Baekhyun!"
"HAHAHAHHA ..."
Sekarang gantian suara tawanya yang menggelegar mendominasi seluruh ruangan, membuat telinga gue sakit nggak tertahankan. "BERISIK!"
"Ra, coba lihat tanggalan deh." Baekhyun nggak mengindahkan gue, dia masih bersikeras dengan sifatnya yang nyebelin, berisik dan tukang rusuh. "Coba dilihat, habis itu kasih tahu gue tanggal berapa sekarang."
Baru lima menit berada di apartemen, dia sudah berkeliling sebanyak tiga kali untuk mengecek isi kulkas, isi lemari, dapur, dan hal lainnya dengan suara cempreng dia yang terus-menerus menyuruh gue untuk melihat tanggalan.
"Oke. Oke. Gue lihat kalender dan lo jangan berisik lagi!" seru gue, menyerah pada keadaan.
Baekhyun langsung terdiam di tempatnya dengan muka yang ngegemesin, kemudian mengangguk-angguk. "Oke, silahkan dilihat."
Gue menggeser pantat dengan malas ke arah nakas, lalu melihat tanggalan.
Sekarang tanggal 31 Oktober.
Sudah tiga bulan berlalu.
"Sekarang tanggal 31, Baek."
Baekhyun tersenyum dengan pipinya yang mengembang penuh, kedua mata yang menyipit seperti ikut tersenyum, kedua tangan dia rentangkan lebar-lebar dengan langkah kaki yang berjalan mendekat, melewati atas kasur dan berakhir memeluk gue dengan erat.
Mungkin ada sekitar satu menit kita berdua dalam diam dan hanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Sampai dia membuka suara.
"Tiga bulan itu lama nggak sih menurut lo?" tanyanya pelan, pelukannya melonggar tergantikan dengan kedua tangannya yang memegang masing-masing lengan gue sambil membantu gue untuk berdiri.
Gue menggeleng perlahan. "Nggak tahu."
Sejauh ini, tiga bulan yang gue lalui itu sama aja dengan hari-hari biasanya. Baekhyun yang berisik. Baekhyun yang tiba-tiba ngambek. Baekhyun yang begini. Baekhyun yang begitu.
Sama aja. Karena perlakuan yang dia lakukan ke gue sama persis seperti dulu.
Cuma kalau dulu itu karena gue temannya, sekarang ... dia melakukan itu karena gue pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Know (END)
Fiksi PenggemarYakin persahabatan kalian nggak ngandelin perasaan? Cowok-cewek? Tanpa ada rasa suka? Yakin? Yang satu nganggep dia kayak dunianya sendiri. Satunya lagi nggak nganggep apa-apa, tapi kalau pas gak bareng kok rasanya aneh. Mau sampai kapan merasa kaya...