Yakin persahabatan kalian nggak ngandelin perasaan? Cowok-cewek? Tanpa ada rasa suka? Yakin?
Yang satu nganggep dia kayak dunianya sendiri.
Satunya lagi nggak nganggep apa-apa, tapi kalau pas gak bareng kok rasanya aneh.
Mau sampai kapan merasa kaya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalimat itu terasa asing ditelinga gue saat Jongdae dengan wajah setengah mabuknya datang mendekat dengan beberapa botol soju dipangkuannya.
"Sen-sen apa?" Alis gue naik sebelah dengan tangan yang turun untuk menaruh hape di atas meja. "Kok nggak pernah dengar."
"Sense game." timpal Kyungsoo di depan gue, matanya udah merem nahan ngantuk. "Itu game, kalau kalah harus one shot sendirian."
"Woow," gue mengangguk berulang kali. "Lanjut terus nih?"
Selesai makan malam tadi, kita berlima langsung ngumpul di ruang tamu. Gue, Jongdae, Kyungsoo, Baekhyun dan Mama nonton televisi acara bola sambil minum soju di sofa. Rame banget deh pokoknya tadi itu, saling adu argumen tentang grup bola siapa yang bakalan menang.
Sampai waktunya Papanya Jongdae -ekhem, gue masih belum terbiasa untuk nyebut Papa doang- datang dan ngajak Baekhyun untuk ngobrol berdua di atap. Lalu Mama yang mutusin tidur duluan karena ngantuk.
"Iya, harus!" balas Jongdae sedikit ngegas, dia duduk di depan gue sambil menaruh beberapa botol soju di atas meja.
"Udah selesai aja, saya ngantuk." kata Kyungsoo yang menuai protes dari Jongdae.
"Dih nggak seru! Harus lanjut dong sampai pagi!"
Ketawa gue langsung lepas saat itu juga, ketawa yang ketawa ngakak karena ada hal lucu, tapi kenyataannya nggak ada hal lucu yang bisa diketawain sehingga membuat kedua pasang mata mereka tertuju ke arah gue dengan satu alis yang naik ke atas.
"Ra, kalau lo capek, tidur aja." suara Baekhyun membuat tawa gue berhenti dan langsung melihat ke arah jam.
Pukul 11.23
Wow, lama juga mereka ngobrolnya.
"Lo udah selesai ngobrol?" tanya gue sambil celingak-celinguk melihat keadaan. Takut kalau ada Mama atau Papa di sekitar gue. "Sini-sini, duduk dulu."
Gue menarik lengan Baekhyun dan dia langsung duduk di sebelah gue dengan napas tertahan sebentar.
"Minum terus nih?" tanya Baekhyun ke gue, wajahnya kelihatan capek banget, dia berulang kali menghela napas lelah yang buat kening gue berkerut. "Hebat banget sih lo bisa kuat minum."