Chapter 10
Dark Cloud
×××
Hara
"Kalau gue lagi sumpek karena mikirin kerjaan atau masalah yang tiba-tiba aja datang tanpa diduga ... gue selalu pulang ke rumah. Gue pulang ke Mama dan ngadu ke dia."
Sebenarnya ini rahasia. Baekhyun selalu marah setiap kali gue ngatain dia Anak Mama, dia selalu merengek untuk membuat gue meminta maaf karena apa yang gue bilang itu nggak benar.
Tapi beneran, Baekhyun itu anak Mama!
Hari itu juga gue langsung pergi ke Bucheon, gue lari dari toko buku ke halte dengan keadaan cuaca yang lagi nggak bersahabat, gerimis tapi deras.
Ini bukan gerimis lagi sih, tapi hujan.
Cukup untuk membasahi bagian luar pakaian gue, kepala, dan sepatu yang gue kenakan. Begitu di halte, gue persis seperti anak hilang yang kedinginan.
Gue merapikan kekacauan yang gue lakukan karena habis lari-larian untuk bisa sampai ke halte. Gue berdiri di pinggiran karena ada banyak orang di sini, gue nggak mau orang-orang ikut basah karena bersebelahan sama gue.
Mata gue mendongak, menatap ke arah langit yang berwarna abu-abu gelap. Air yang jatuh dari bagian atap halte turun ke telapak tangan gue yang terulur ke depan, rasanya dingin.
Gue tiba-tiba tersenyum, asik melihat beberapa air yang jatuh mengalir ke bawah dan menjadi suatu genangan kecil.
Gue terlalu asik sampai-sampai gue melupakan apa yang harusnya gue lakukan sejak tadi. Gue nggak menyadari ketika bus datang ke halte dan orang-orang yang bersilih-ganti masuk sampai bus itu meninggalkan gue seorang diri. Gue masih tetap memainkan air dan tersenyum seorang diri seperti orang aneh.
Gue juga nggak sadar kalau sedari tadi ada seseorang beserta tangannya yang ikut bermain untuk menahan air hujan itu agar nggak langsung turun ke tanah.
Gue benar-benar nggak sadar, sampai suara seseorang menarik atensi gue untuk melihat ke arahnya. Dan reaksi yang gue berikan berupa pekikan dan langkah kaki mundur membuatnya melengkungkan bibir ke bawah.
***
BaekhyunAneh.
Gue belum pernah merasa semalas ini sebelumnya, gue nggak pernah duduk diam sampai berjam-jam hanya dengan bermain game sambil menyesap secangkir teh chamomile buatan Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Know (END)
FanfictionYakin persahabatan kalian nggak ngandelin perasaan? Cowok-cewek? Tanpa ada rasa suka? Yakin? Yang satu nganggep dia kayak dunianya sendiri. Satunya lagi nggak nganggep apa-apa, tapi kalau pas gak bareng kok rasanya aneh. Mau sampai kapan merasa kaya...