8. Can You Hear My Voice

156 27 5
                                    

Chapter 08

Can You Hear My Voice

***

Baekhyun

Waktu kita masih kuliah dulu, gue senang karena lo mulai menyadari keberadaan gue. Karena dengan begitu, apa yang gue korbankan untuk memutuskan masuk satu jurusan sama lo ternyata ada hasilnya.

"Ma! Mama!"

Setelah lulus dari SMA gue berkeinginan untuk masuk arsitektur. Gue juga bisa gambar sama kayak Hara, tapi gue lebih ke rancangan bangunan sedangkan Hara ke rancangan pakaian.

"Baekhyun masuk jurusan design fashion, ya?"

Mama yang sebelumnya tahu kalau saat masuk kuliah nanti mau nggak mau gue harus masuk jurusan arsitektur, mendadak berubah haluan ke design fashion, jurusan paling nggak gue suka karena kebanyakan cewek.

"Mama kira kamu mau masuk jurusan arsitektur?"

"Nggak apa-apa, Baekhyun ikut temen buat masuk jurusan itu."

Gue berulang kali menyakinkan Mama supaya setuju. Hingga Mama menyerah dan membalas perkataan gue dengan, "Terserah kamu, itu hak kamu buat milih. Tapi kalau di masa depan nanti kamu nyesel, Mama nggak ikut-ikutan."

Gue mengangguk sambil tersenyum manis ke arah Mama.

Selanjutnya kita satu kampus dan bahkan satu jurusan. Gue senang ketika mendapati lo duduk nggak jauh dari gue setiap kali ada kelas. Gue pengen deketin lo dan ngajak ngomong lo lagi sama seperti waktu kita SMA dulu, tapi mungkin menunggu timing yang pas biar terlihat berkesan buat lo.

Tapi mau sampai kapan, Ra?

"Hara!"

"Choi Hara, tungguin!"

"Hara pulang bareng, yuk."

"Satu kelompok sama gue, ya?"

"Hara mau ke perpus bareng nggak?"

"Hara, ini gue beliin susu."

Tapi, mau sampai kapan, Ra, lo mau menganggap gue ada di dunia ini?

Dua tahun gue habiskan waktu buat deketin lo di SMA, dan satu tahun gue deketin lo waktu kuliah.

"Baekhyun, Baekhyun, itu siapa sih?" untuk pertama kalinya seorang Choi Hara mengajak gue ngomong duluan.

Gue melihat ke arah yang ditunjuk Hara.

Seseorang yang berdiri nggak jauh dari tempat kita duduk di taman Fakultas Teknik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang yang berdiri nggak jauh dari tempat kita duduk di taman Fakultas Teknik. Seorang cowok dengan pakaian sederhana yang selalu memakai warna gelap, nggak lupa dengan topi dan masker sehingga orang-orang yang melewatinya selalu berhenti sebentar untuk mengamatinya sebelum akhirnya mereka pergi.

You Never Know (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang