26. I Can't Take My Eyes Off You

96 17 7
                                    

Chapter 25

I Can't Take My Eyes Off You

×××

Baekhyun

"Lihat deh, gue potong poni sendiri!"

Seperti kata gue sebelumnya, gue nggak terbiasa dengan perubahan sikap Hara yang jadi seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti kata gue sebelumnya, gue nggak terbiasa dengan perubahan sikap Hara yang jadi seperti ini.

Hara yang hangat, Hara yang lebih suka ngomong, Hara yang lebih banyak tingkah, Hara yang nggak seperti seorang Choi Hara biasanya.

Gue hanya melongo melihat penampakan poni yang dia potong sendiri —agak nggak rata di bagian tengahnya. Lalu tersenyum sambil mengacungkan jempol untuk menghargai hasil kerja keras dia yang menurut gue nggak seberapa.

"Bagus, nggak?"

"Bagus. Cuma agak nggak rata sih. Hehe." Gue mencengir kecil di akhiran.

Dia merengut nggak senang sambil mengangkat kaca di depan wajahnya. "Iya juga, ya."

Sudah tiga hari semenjak Hara pulang dari Busan dia tinggal di sini, katanya kunci apartemen dia ketinggalan di Busan.

Aneh banget nggak tuh, pulang-pulang bukannya ke rumah sendiri malah mampir ke rumah pacar. Untung pacarnya baik mau nerima dan nggak macem-macem.

Idaman banget kan ya?

Iyain dong.

"Ini, ini gimana sih?"

Gue sedikit melirik ke arahnya yang sibuk dengan poninya sendiri, tangan kiri memegang kaca sambil menahan keseimbangan agar wajahnya terlihat, sementara tangan satunya lagi sibuk memegang gunting yang dia arahkan ke samping poni.

"Eh, eh, ya nggak gitu juga!" Tangan gue dengan sigap menahan pergelangan tangannya, sementara Hara sedikit tersentak atas perlakuan gue barusan. "Kalau gitu tambah nggak rata," lanjut gue pelan, mengambil alih gunting dan menggeser pantat agar duduk berhadapan dengannya.

"Oh." Hara manggut-manggut sambil menurunkan kedua tangannya.

"Sini deh gue potongin."

Kedua tangan gue terulur ke depan, memegang beberapa helai rambut dia yang sedikit panjang dengan hati-hati. Sambil menahan napas, gue juga menahan rasa gemetar di kedua tangan karena sensasi aneh yang gue rasakan saat ini.

"Ah, bentar-bentar, tangan gue gemeter." Gue menaruh gunting di lantai lalu beralih memegang tangan gue sendiri.

Hara yang melihat itu jadi ikut-ikutan megang tangan gue sambil bilang, "Emang lo kenapa?"

You Never Know (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang