"Ekhem, enak ya duduk duduk disini. Sambil nyemil lagi." ucap seseorang.
Kelimanya sontak langsung menoleh ke arah suara. Dan disana sudah ada Bu Leni yang membawa penggaris kayu tebal.
"Mampus, ada Bu Leni." ucap Doyoung.
"Eh hehe ada Bu Leni, apa kabar Bu?" ucap Taeyong sambil cengingisan.
"Gak usah basa basi kamu. Kalian kenapa ada disini? Sudah berani bolos ya?"
"Kita lagi menikmati pemandangan Bu. Bu Leni mau ikut? Sejuk lho disini. Ada makanan juga." ucap Doyoung sambil menunjuk makanannya.
"Tidak, terimakasih. Kalian semua ikut saya ke ruang BK sekarang!!!"
"Aduh aduh gimana ini?" ucap Winwin bingung.
"Tenang aja Win, gak diapa apain kok." ucap Taeyong menenangkan.
"Dih gitu aja takut." ucap Jaehyun judes.
"Diem lo Jep." ucap Taeyong sambil menepuk bibir Jaehyun.
***
Kelimanya saat ini sudah ada di ruang BK.
"Kamu bukannya Winwin? Ngapain kamu ikut kumpulan geng bandel ini?" tanya Bu Leni pada Winwin.
"Jangan nyalahin Winwin dong Bu, saya yang ngajak dia buat ikut bolos." ucap Taeyong.
"Kamu ngapain ngajak anak yang baik baik buat ikut ikutan bandel. Kalo bandel tuh jangan berjamaah."
"Biar dia ada temennya Bu. Bu Leni gak kasian liat dia sendiri terus? Belajar terus? Kasian Bu, bisa bisa tertekan nanti."
"Apapun alasannya saya tidak peduli."
"Untuk Doyoung dan Johnny, kenapa kalian ikutan bandel kayak Taeyong dan Jaehyun?"
"Hayo Bu Leni iri ya gara gara nggak kita ajak?" ucap Doyoung dengan PD-nya.
Keempat teman lainnya yang mendengar ucapan Doyoung hanya bisa geleng geleng kepala melihat kepedean Doyoung.
"Kamu berani ya sama saya?" ucap Bu Leni sambil melotot ke Doyoung.
"Saya kan cuma tanya Bu."
"Tadi pagi kenapa kalian malah lari dari hukuman?" ucap Bu Leni pada Taeyong dan Jaehyun.
"Aduh Bu, saya tadi kelaperan. Akhirnya makan dulu. Niatnya sih mau balik lagi ke lapangan waktu habis makan."
"Tidak usah bohong. Saya tau pasti kalian sengaja lari."
"Serius Bu, ya kan Jep?" ucap Taeyong pada Jaehyun.
"Heum."
Mereka bernegosiasi agar terbebas dari hukuman. Tapi nyatanya, negosiasi yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil.
"Sebagai hukuman, karena kalian berani bolos. Bersihkan lab biologi sekarang!! Harus sampai bersih. Karena sebentar lagi lab itu akan digunakan kembali."
"Gak ada hukuman yang lain Bu? Kayak berdiri di halaman gitu?"
"Tidak, bisa bisa kamu kabur lagi nanti."
"Astaga, Bu Leni gak boleh suudzon Bu."
"Cepat ke lab sekarang!!! Kalian mau hukumannya saya tambah?"
"Nggak usah repot repot Bu, terimakasih."
Kelimanya berjalan menuju lab biologi seperti yang diperintahkan Bu Leni.
"Busett dah, ini lab udah gak dipake berapa lama coba? Sampe debunya tebel banget gini." ucap Doyoung sambil mengusap debu di meja.
"Dari lo lahir Doy."
"Bujuk gile."
Mereka membersihkan satu per satu barang yang ada di lab itu. Dari meja, kursi, pintu, lantai dan banyak lainnya.
GUBRAKK
Suara itu berasal dari pojok ruangan lab. Saat mereka mendekatinya, mereka melihat Winwin yang sudah pingsan dengan banyak buku di atasnya.
Ternyata saat Winwin membuka lemari hendak membersihkan bagian dalamnya, di atas lemari itu ada tumpukan buku dalam kardus. Tanpa disadari, kardus itu jatuh tepat di atas Winwin dan membuat Winwin pingsan.
"Waduhh gimana nih? Pingsan Tae." ucap Johnny.
"Bawa ke uks cepet!!"
Keempatnya lalu membawa Winwin ke uks. Petugas uks memutuskan untuk mengatakan pada guru BK.
"Ini Winwin kenapa bisa sampai pingsan??"
"Kejatuhan kardus dari atas lemari, Bu."
"Kok bisa???"
"Ya nggak tau lah Bu, saya kan bukan kardusnya." ucap Doyoung malas.
"Saya akan panggil orangtua Winwin untuk menjemput Winwin pulang." ucap Bu Leni lalu beranjak pergi dari uks.
Setelah beberapa saat, akhirnya Winwin tersadar.
"Lo gak papa Win?" tanya Taeyong.
"Nggak papa. Cuma kaget aja tadi."
Tiba tiba ada suara ketukan pintu.
"Kamu kok bisa pingsan gimana sih sayang? Kamu gak papa?" ucap seorang wanita dengan wajah khawatir.
"Nggak papa mah. Loh papah ikut kesini?" tanya Winwin ketika melihat seorang pria memasuki uks.
"Papah tadi dikasih tau guru BK. Katanya kamu habis bolos? Sejak kapan kamu berani jadi bandel gini?"
PLAKKK
Pria itu menampar pipi kanan Winwin sampai memerah.
"Maafin Winwin pah." ucap Winwin sambil menunduk.
"Mass, Winwin masih sakit." ucap wanita tadi sambil merangkul Winwin.
"Selalu saja kamu bela. Akhirnya dia berani jadi bandel kayak gini."
"Om jangan terus terusan nyalahin Winwin. Gak semua karena salah Winwin. Saya juga salah om, maaf." ucap Taeyong.
"Kalian ini hanya membawa pengaruh buruk bagi anak saya."
"Pah, jangan salahin mereka pah. Mereka satu satunya temen Winwin yang tulus mau temenan sama Winwin." ucap Winwin.
"Kamu gak butuh teman. Cukup belajar yang rajin. Mereka ini cuma membawa pengaruh buruk sama kamu."
"Winwin capek pah. Dari dulu Winwin gak punya temen."
"Sudahh, ayo pulang." ucap pria itu lalu menarik Winwin pulang.
***
"Bapaknya galak bener ya cuy. Pengen gue slepet sarung jadinya." ucap Doyoung.
"Halah elu aja dari tadi cuma diem doang. Kagak berani ngomong." ucap Johnny.
"Elo juga diem woy. Gak ngaca emang."
"Gue kirain, selama ini Winwin ngerasa aneh kalo temenan sama gue. Ternyata sama papahnya emang gak dibolehin temenan." ucap Taeyong.
"Nggak ke elo doang sih Tae, gue juga baru inget kalo Winwin dulu gak ada temen akrab di SMP." ucap Johnny.
"Gak seharusnya papahnya kayak gitu sih." ucap Jaehyun tiba tiba.
"Peduli juga lo ternyata?" tanya Taeyong meremehkan.
"Gini gini gue juga punya hati nurani."
Haiii, author kembalii
Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship | Jaeyong✔
Fanfiction(Ayo follow dulu sebelum baca) Bagaimana jadinya jika dua orang pembuat onar yang saling bermusuhan disatukan dalam satu kelas? Apakah akan semakin banyak masalah yang tercipta? Atau justru mereka malah berbaikan? °°° "HEHH, MAKSUD LO APAAN DUDUKIN...