#7 Lavenders Blue (Part 2)

75 14 1
                                    

"Abeoji, bagaimana kabar anda hari ini?" tanya Ji Won dengan riang.

Pria yang sudah akrab hingga dipanggil Abeoji itu tertawa bahagia mendengar pertanyaan pada asisten dokter pribadinya itu, "Aku sehat Ji Won uisanim dan bahagia luar biasa."

"Jinjayeo? Apa itu karena bertemu dengan dokter yang cantik ini?" Ji Won berkata sambil menggamit dagunya dengan manis.

Pria tua itu terkekeh, "Ye, aku bahagia karena akan bertemu denganmu."

Wajah Ji Won merona mendengarnya, sedikit tidak menyangka jika dirinya bisa berkenalan dan menjadi dokter dari Ayah kekasihnya ini. Terlebih Park Young Wan adalah pria yang cukup ramah dan sangat asyik diajak berbincang seperti Seo Joon.

"Aah, abeoji. Kamu membuatku malu." Balasnya dengan meredam kedua pipi dengan tangannya yang dingin.

Sudah enam bulan ini Ji Won selalu datang ke rumah orang tua Seo Joon, tentu saja tanpa Seo Joon ketahui jika dia menggantikan Dokter Kang untuk mengontrol kondisi kesehatan Tuan Park setiap minggunya. Hati Ji Won berbunga-bunga ketika dirinya dipercaya oleh Dokter Kang untuk menjadikan Tuan Park sebagai pasien pribadi pertamanya, walau masih dalam tahapan bimbingan profesor tersebut.

Dirinya begitu gembira ketika bisa mendatangi rumah Seo Joon, mengenal Ayahnya, tempat masa kecilnya maupun anjing peliharaan Seo Joon. Sedikit hatinya berharap Seo Joon akan mengakui dirinya sebagai kekasih, menjadi pasangan yang tepat untuk Seo Joon. Walau 50% itu tidak mungkin terjadi, karena nyatanya pria itu tidak pernah mengucapkan kata cinta untuknya.

"Bagaimana rasanya setelah menjadi dokter pribadiku selama ini? Apakah Abeoji pasien yang menyebalkan?" tanya Tuan Park ketika Ji Won mengecek lengannya yang sedang di tensi.

Ji Won memasang wajah ekspresi sedih, membuat Tuan Park bingung sekaligus cemas.

"Ada apa uisanim?"

"Abeoji mianhae." Ucapnya sambil mendesah keras.

"Maaf untuk apa?"

Ji Won tersenyum lebar, "Maaf karena aku tidak akan berhenti untuk terus memprogram semua kesehatanmu."

Tuan Park mendesah lega dan ikut tertawa, "Dasar nakal, kamu bisa membuat jantungku berhenti nona."

"Ani ani ani, mianhae abeoji. Cheonmal mianhe."

Keduanya tertawa riang dan kembali melakukan kegiatan rutin mereka, berolahraga untuk kesehatan jantung, general check-up bahkan Ji Won menyempatkan dirinya untuk memasak makan siang Tuan Park. Membuat pria itu bahagia karena ada yang menemaninya setiap hari, terlebih dokter muda ini sangat cantik. Pesona seorang Kim Ji Won sungguh tidak bisa ditolak.

"Ji Won-ah, apa kamu sudah memiliki kekasih?" tanya Tuan Kim sambil menunggu dokter muda itu menyelesaikan masakan untuk makan siangnya.

Ji Won terdiam ketika mendapat pertanyaan itu, "Err, bagaimana kalau kujawab ya?"

Tuan Park menghela nafas, "Padahal aku ingin menjodohkanmu dengan salah satu anakku, kurasa kamu sangat cocok dengannya."

Ji Won tersenyum, "Jika maksud Abeoji dengan Choi Woo Shik, maaf Abeoji aku menolaknya."

"Memang kenapa dengan Woo Shik?" tanya Tuan Park sambil tertawa.

Ji Won menggeleng dramatis, "Dia terlalu lembut Abeoji, kulitnya bahkan lebih putih mulus dibandingkan diriku. I'm so insecure, abeoji."

Kali ini tawa Tuan Park menggelegar, membenarkan ucapan dokter muda itu. Tawa yang selalu menghiasi hari-hari selama enam bulan terakhir, tawa yang selalu diminati oleh para pelayan disana. Bahkan mereka ikut senang ketika Tuan mereka bisa tertawa kembali, hal yang jarang didengar karena putera satu-satunya selalu sibuk bekerja.

All About SeoWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang