Ji Won tidak menyangka jika angin laut memiliki kemampuan untuk membuai, membuatnya bisa menikmati udara juga pemandangan gulungan air yang berwarna gradasi biru dan putih dengan tenang. Satu minggu sudah berlalu semenjak dirinya bisa bersantai di hotel dengan damai, meski bukan tipenya untuk bisa bersantai tanpa bekerja tapi dia ingin mencoba menikmati hidup seperti yang kakaknya usulkan untuknya.
Sebagai dokter fisioterapi sudah menjadi tugasnya untuk menangani dan merawat pasien penderita penyakit yang berhubungan dengan saraf gerak. Karena keahliannya ini membuat Ji Won tidak memiliki waktu untuk bersenang-senang atau menghabiskan hasil keringatnya untuk dia nikmati. Sebagai seorang kakak, Ji Yeong sudah ratusan kali menceramahi adiknya itu untuk mengambil liburan selama dua minggu. Namun baru satu minggu saja dia sudah kewalahan karena bosan setengah hidup, salahnya juga tidak membuat rencana berlibur seperti yang teman-temannya sarankan.
Perhatian Ji Won terpaku pada pemandangan anak kecil yang tengah bermain pasir pantai, senyumnya mengembang ketika tawa anak itu menguar begitu saja. Dia begitu asyik memperhatikan hingga tanpa sadar seseorang menghampirinya, berdiri dengan jarak dua meter dari tempat dimana dia duduk. Tubuh Ji Won berjengit was-was, berusaha tetap santai dia menoleh untuk mengetahui siapa yang tengah berdiri disampingnya kini.
Seorang pria bertubuh tinggi, memiliki rambuat tebal warna hitam yang ditata rapih. Dilihat dari pakaian, Ji Won yakin jika pria ini memiliki jabatan penting di satu perusahaan. Pria itu berdehem lalu mengaitkan tangannya didepan tubuh, mencoba mengajak Ji Won berbicara.
"Kim Ji Won-ssi?" tanya pria itu dengan suara agak berat.
"Ya, saya. Lalu anda?"
"Saya Choi Woo Shik dari Park Industries," pria itu mengulurkan tangan untuk menyerahkan kartu nama yang sudah dia ambil dari dalam kantung jas yang dia pakai. "Saya meminta maaf jika kedatangan saya menganggu liburan anda kali ini, tapi sangat penting bagi saya untuk berbicara secara langsung pada anda kali ini."
Ji Won membaca tulisan disana, otak cerdasnya segera mengingat salah satu email yang pria ini kirimkan dua minggu yang lalu. Email yang sampai saat ini belum dia balas sama sekali, wajar saja jika pria ini kini mendatanginya.
"Silahkan duduk." Ji Won mempersilahkan untuk pria ini duduk pada salah satu jajaran kursi santai yang termasuk fasilitas hotel disini, "Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya dengan sopan.
"Ne, gamsahamnida. Saya ingin mengingatkan jika dua minggu yang lalu saya mengirimkan berkas terkait dengan pasien yang saya ingin anda tangani yaitu Park Seo Joon."
"Ya, saya memang belum membalas email anda. Lagipula saya tidak ingin menangani kasus seperti Park Seo Joon-ssi derita, pria ini hanya butuh psikiater untuk membangun kembali semangatnya. Semua pasien penderita cedera tulang punggung pasti akan mengalami fase terburuk, dia hanya butuh keluarga atau orang-orang yang disayanginya berada disekelilingnya."
"Dia tidak memiliki keluarga lagi, Kim Ji Won-ssi."
Ji Won tercekat, "Bukankah dia memiliki seorang tunangan?"
"Nona Min Young meninggalkannya begitu saja saat Tuan Seo Joon tengah koma, satu tahun yang lalu."
"That's god damn woman!" makinya, membuat Woo Shik tersenyum. "Apa Park Seo Joon-ssi sudah kehabisan kekayaannya hingga dia tidak mampu membayar dokter ahli terbaik atau terapis ternama sekalipun?"
Woo Shik menggeleng frustasi, "Kondisinya saat ini tengah sekarat kurasa, dia bahkan tidak percaya diri akan bisa berjalan lagi dan sudah sangat putus asa. Saya yakin jika Park Seo Joon takkan memiliki hidup sampai tahun depan, dia sudah memutuskan untuk membiarkan dirinya mati dengan tidak mau makan, kurang tidur dan menolak keluar dari dalam kamar."
KAMU SEDANG MEMBACA
All About SeoWon
FanfictionJust another story only about Seo Joon - Ji Won Couple. Ga ada kaitannya dengan Kim Sibling :D Enjoy it for Seo Joon - Ji Won fans XD. *sini, mari kita ngumpul*