#8 Enchanted (Epilog)

102 12 1
                                    

President Suit Room, The Shilla Seoul

At 09.15 PM KST

Jemari Seo Joon mengetuk meja dengan kesal, untuk pertama kali dalam hidupnya dia membenci kata menunggu. Seharusnya malam ini dia habiskan dengan malam penuh gairah bersama isterinya, tapi bocah kecil itu malah mendominasi Ji Won sepenuhnya. Sudah hampir dua jam dia tidak melihat tanda-tanda pintu kamar mereka akan terbuka, dan itu berarti Ji Won tidak akan kembali dalam waktu dekat.

Dirinya seketika menyesal karena membiarkan Ji Won yang menidurkan Na Eun, bukan dirinya. Jika saja dia bisa mencegahnya, mungkin detik ini dia sudah mengeksplore bibir Ji Won dengan membabi buta. Kepalanya menggeleng mengingat bagaimana dirinya membayangkan bibir isterinya hari ini, menghilangkan pikiran mesumnya untuk Ji Won sejak ciuman sebagai suami-isteri.

Ji Won terlihat mempesona dengan gaun pengantin rancangan butik ternama langganannya yang berada di Paris. Untuk pertama kalinya dia terdiam mengagumi kecantikan Ji Won ketika wanitanya itu berjalan digandeng oleh Ayahnya. Woo Shik bahkan menepuk punggung Seo Joon, untuk menyadarkan pria yang seharusnya menerima uluran tangan Ji Won. Mengucapkan sumpah sehidup semati, Seo Joon bahkan menangis terharu ketika Ji Won mengucapkan janjinya.

Membuatnya ditertawai oleh beberapa rekan kerja dan tamu, bahkan Na Eun ikut menenangkan dirinya ketika dia menyerahkan cincin pernikahan mereka. Sedangkan Ji Won tersenyum dengan penuh tegar, Ji Won tidak akan membiarkan ada air mata yang mengalir di wajahnya.

"Aku tidak boleh menangis. Seluruh make-up ku hari ini sangat mahal, make-up set La Prairie tidak cocok untuk air mataku." Jawaban Ji Won ketika wanita itu ditanya oleh teman-teman barunya, membuat mereka tertawa sekaligus membenarkan ucapan Ji Won.

Sudah satu bulan ini dia tidak bisa menemui Ji Won, menurut orang tuanya sepasang pengantin tidak diperkenankan untuk saling bersama sampai hari pernikahan tiba. Ji Won dan Na Eun diculik oleh Eomma dan Appa, membuatnya hanya bisa berkomunikasi via telefon dan panggilan video. Hari-hari penuh penyiksaan karena dia tidak bisa memeluk Ji Won, membuat Na Eun selalu semangat untuk menggodanya.

Dia bersyukur, setidaknya.

Kedua orang tuanya sama seperti Na Eun, langsung menyukai Ji Won pada perkenalan pertama mereka. Ibunya bahkan langsung turun tangan untuk mempersiapkan pernikahan mereka, membuat Ji Won ikut terharu karena pada akhirnya dia bisa disayang oleh seorang Ibu lagi. Membuat hati Seo Joon lega karena pilihan hatinya sesuai dengan pilihan hati Ibunya.

Mereka berhasil.

Seo Joon menuntut Ji Yun Na dengan pasal berlapis, membuat wanita 'terlihat' muda karena operasi plastik itu mendekam dibalik sel penjara selama 45 tahun kedepan. Tidak menerima pembebasan bersyarat dengan jaminan apapun, hatinya sudah meringis melihat bukti-bukti yang berhasil mereka kumpulkan. Bukti kekejaman pada Ji Won yang tidak akan dia maafkan untuk selamanya.

KLIK.

Gerakan jemari Seo Joon terhenti, kepalanya reflek langsung menoleh kearah pintu. Memperhatikan bagaimana pintu besar itu terbuka dan menampilkan wajah Ji Won yang tidak bosan untuk dia pandangi terus menerus. Tubuhnya menegang ketika melihat penampilan Ji Won malam ini, memakai kimono Carine Gilson dengan warna pastel membuat aura Ji Won menjadi seksi. Dia sangat berharap jika isterinya itu mengenakan pakaian tidur yang tipis atau lebih baik tidak memakai apapun sama sekali didalamnya.

Mempermudah pekerjaannya.

"Hello husband." Sapa Ji Won ketika melihat Seo Joon yang sedang duduk dan menyangga kepala dengan tangan tengah menatapnya dengan... mesum?

All About SeoWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang