#1 Perfect Love (Part 4)

125 22 2
                                    

Kim Village, Hannam-Dong Distric

At. 09.00 PM KST

Seo Joon menatap nanar sebuah rumah bergaya modern dari dalam dimana mobilnya kini terparkir, menelan udara kering yang melewati tenggorokannya. Tangannya kembali mengambil ponsel, melihat catatan sebuah alamat kediaman dimana Keluarga Kim berada.

80-68 UN Village street, Hannam District.

Dia tidak tahu kenapa hatinya mengambil keputusan untuk menemui Ji Won kembali setelah kejadian tadi siang, begitu mendapat info mengenai Ji Won dari sumber terpecayanya tanpa pikir panjang dia langsung menuju rumah Ji Won. Ingin meminta maaf sekaligus menjadikan Ji Won sebagai wanita yang mengisi hidupnya sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Setelah menghela nafas Seo Joon memutuskan untuk keluar dari mobilnya, menghampiri rumah yang memiliki pagar tembok tinggi berdesain batu gabion dan kayu jati. Dia masih menatap sebuah interkom, tangannya mulai ragu untuk bergerak. Hingga pada akhirnya gerbang besi hitam itu terbuka, menampilkan sosok pria tua yang berpakaian rapih.

"Ada yang bisa dibantu Tuan?" Tanya pria tersebut.

"Aku ingin bertemu dengan...." Belum sempat menjawab pertanyaan pria tua tadi, sebuah suara menyapa Seo Joon dari arah belakang.

"Park Seo Joon-ssi?" tebak pria itu dengan senyum lebarnya.

"Yeon Seok hyeong?" Tebak Seo Joon ragu.

"Hi dude! Long time no see."

Kedua pria itu saling menyapa dan berpelukan selayaknya teman lama, "Kenapa kamu bisa disini? Berkunjung ke rumahku? Rumahku memang dikawasan ini, tapi yang berpagar abu-abu. Bagaimana kabarmu?"

Seo Joon masih tersenyum menanggapi rentetan pertanyaan itu, "Aku sedang ada urusan disini dan ingin menemui seseorang."

"Aah, Hong ahjussi dia temanku."

Pria tua yang dipanggil Hong Ahjussi itu mengangguk dan membiarkan Yeon Seok dan Seo Joon memasuki pagar tersebut. Entah harus bersyukur atau apa, karena dia tidak menyangka jika pria yang menjadi tunangan Ji Won adalah temannya saat kuliah.

Kenapa Seoul begitu sempit?

"Aah, tidak sopan jika kita berbicara disini. Kita masuk saja, aku juga ingin mengenalkanmu pada calon isteriku. Kajja!"

"Calon isterimu? Eiyy, hyeong sudah mau menikah ternyata." goda Seo Joon membuat Yeon Seok tersipu.

"Ne, dia wanita yang spesial. Kami bertemu dua bulan yang lalu, bukankah jatuh cinta itu menyenangkan?"

"Congratulation, Yeon Seok Hyeong. Aku akan pastikan untuk datang ke pernikahanmu, walau dalam kondisi apapun."

"Ne, tunggu saja undangannya."

Mereka melangkahkan kakinya memasuki rumah yang memiliki desain sederhana tersebut, rumah yang berdesain modern dan sedikit hi-tech. Senyumnya mengembang ketika melihat rangkaian tanaman yang pepohonan yang menghiasi sepanjang jalan menuju pintu masuk ke dalam rumah. Mengingatkannya pada senyum Ji Won yang selalu bahagia ketika menerima bunga pemberiannya.

Langkah kaki Seo Joon terhenti didepan sebuah meja yang berisi foto-foto yang dia yakini itu adalah foto-foto Ji Won ketika kanak-kanak. Senyumnya mengembang ketika melihat foto kenangan tersebut, kakinya kembali melangkah dari foyer menuju ruang tamu dan lagi-lagi dia melihat dinding yang dipenuhi oleh foto kenangan Ji Won yang selalu manis.

Wanita itu ternyata sudah cantik dari lahir.

"Seo Joon-ah, ayo kukenalkan pada pemilik rumah ini." Ajak Yeon Seok yang mengganggu kegiatan Seo Joon dalam melihat koleksi foto Ji Won, "Tapi kamu jangan terkejut saat dia tidak membalas ucapanmu. Dia tidak lagi bersuara sejak lulus Chodeunghakgyo."

All About SeoWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang