#2 Because I Can (Part 1)

162 16 1
                                    

Biarlah ku sentuhmu

Berikanku rasa itu

Pelukmu yang dulu

Pernah buatku

Ji Won's Private Room, Seoul Forest Trimage - Seoul

At 08.00 AM KST

Mentari pagi bersinar cukup terik hari itu, menyelusupkan sinarnya melalui celah gorden sebuah kamar yang tampak selalu rapih seperti biasa. Hanya menyisakan beberapa baju yang sudah tertata rapih pada sandaran kursi serta ranjang yang masih berantakan didiami oleh wanita yang masih tertidur lelap. Tanpa menghiraukan bunyi alarm jam, wanita itu masih asyik terlarut dalam mimpinya. 

Tidur ternyenyak yang pernah dia alami.

Terusik dengan bunyi alarm, Ji Won membuka matanya secara perlahan. Melakukan peregangan untuk sedikit menghilangkan rasa sakit hampir disetiap titik tubuhnya. Dirinya menggerang kesal ketika sakit itu mulai terasa, dengan sedikit sisa kekuatan dia mulai bergerak untuk mencari seorang pria yang dia ingat tertidur disisinya tadi malam.

Kosong.

Ji Won akhirnya memutuskan untuk bangun dengan segera ketika dia melihat jam pada meja nakasnya menunjukan mendekati jam masuk kantor, pandangannya kini teralihkan pada secarik kertas yang terdapat disamping jam tersebut. Membacanya dengan rasa malas.

Maaf aku harus pergi, see ya at office baby, love you - Ahn Yeon Seok

Ji Won melempar secarik kertas itu sembarang karena kini dia harus segera pergi ke kantor secepatnya, sebagai seorang sekretaris seorang CEO, dia seharusnya sudah tiba di kantor saat ini. Bukan baru bangun dan hendak mandi seperti sekarang, mengingat kejadian semalam yang membuatnya lelah mulutnya mulai komat-kamit menyumpahi sikap Yeon Seok yang selalu seenaknya.

Tidak butuh waktu yang lama untuk Ji Won bersiap-siap jika sedang terburu-buru, dalam urusan penampilan Ji Won bisa dikategorikan wanita yang tidak menyukai make-up berlebih seperti rekan-rekannya di kantor. Baginya, asal wajahnya sudah terlihat glowing itu sudah cukup untuk memulai hari.

Mengambil asal sepatu, dia sedikit berlari menuju lift untuk ke basement dimana mobilnya berada. Dirinya bersyukur karena jalan sedang kosong, tidak ada titik kemacetan seperti biasa. Sehingga memudahkan dirinya dengan cepat bisa sampai di kantor, membuat awal harinya dengan sempurna.

Membutuhkan waktu 45 menit untuk dirinya sudah tiba di parkir gedung tempat dia bekerja selama lima tahun terakhir, memposisikan mobilnya di tempat biasa dia segera mengambil tas dan langsung menuju lift.

"Aww, shit!" umpatan itu harus dia keluarkan ketika heels-nya terasa licin dilantai, bahkan kini dia harus berjalan dengan perlahan untuk segera mencapai lift.

"Good Morning, Ji Won-ssi!" sapa seorang pria yang kehadirannya membuat Ji Won sama sekali tidak menginginkannya, dia memang sudah hafal dengan suara itu. 

Suara yang telah mengganggu hidupnya sejak pertama kali dia bekerja di perusahaan ini, suara yang selalu mengusiknya di jam-jam tertentu. Seperti saat ini.

"Morning." Balas Ji Won dengan senyum ramah, sedikit meringis kembali ketika kakinya mulai merasa keram.

"How yours day?" tanya pria itu dengan semangat, membuat Ji Won harus menjawabnya—dengan terpaksa—lantaran dia paling tidak bisa mengabaikan orang-orang disekelilingnya.

All About SeoWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang