#11 Good Night

122 9 2
                                    

"Ji Won-ah, kenapa kamu sangat menyukai salju?"

"Karena berwarna putih."

"Tapi, bukankah paru-parumu tidak menyukai dingin?"

"Ne, tapi aku menyukainya oppa."

"Sini!"

"Oppa, apa yang kamu-"

"Ssuut, dengan begini kamu akan terus melihat salju tanpa kedinginan my bee."

"Pelukanmu sama sekali tidak hangat, Seo Joon oppa."

"Jinja? Bagaimana kalau kita berciuman?"

"Aku yakin tidak berakhir dengan ciuman saja."

Seo Joon kembali tersenyum ketika mengenang momen kebersamaan dengan wanita yang dia cintai, setiap kali salju turun setiap kali itu juga dia mengingat jika wanitanya tersebut sangat menyukai salju. Ji Won akan senang setengah hidup jika saat itu langit menurunkan bulir-bulir es, memenuhi setiap sudut kota dengan tetesan salju dan udara dingin yang menusuk kulit. 

Ji Won sangat menyukainya dan dia tidak perduli jika nanti paru-parunya kembali bermasalah jika sudah kedinginan, yang dia pedulikan adalah dia menikmati setiap salju yang turun. Membuatnya panik setengah mati jika melihat wajah Ji Won yang berubah pucat jika wanitanya itu terlalu lama bermain salju, tapi disisi lain dia tidak bisa mencegah kekasihnya itu bermain.

Ji Won akan memarahinya habis-habisan jika Seo Joon melarangnya bermain salju, sekeras apapun Seo Joon mencegah sekeras itu juga Ji Won akan melawan dan seorang Park Seo Joon akan luluh begitu saja hanya dengan tatapan berkaca-kaca yang Ji Won tunjukan untukknya.

Seo Joon akan tersenyum lega jika salju yang turun sangat deras disertai badai, dengan begitu dia bisa menjaga wanitanya dengan tenang. Dengan begitu dia dan Ji Won akan kembali berdebat kecil seperti biasanya, yang membuat memorinya mengenai gadis itu semakin teringat dengan jelas.

"Maaf tuan muda, kita sudah tiba di rumah."

Seo Joon terentak ketika sebuah suara mengingatkannya, selama itukah dia melamun? Merindukan wanitanya?

"Ah, ne. Gamsahamnida Woong-ah." Jawabnya pada supir pribadinya seraya keluar dari mobil  berwarna hitam tersebut, warna favoritenya.

Kaki bersepatukan hitam itu melangkah memasuki tangga teras rumahnya dengan perlahan karena dia tahu kini sudah larut malam, dia tidak ingin mengganggu siapapun penghuni rumah yang bergaya Romawi itu dengan suara langkah kakinya. Bahkan dia terus berjalan perlahan seperti itu hingga memasuki kamar pribadinya, membuka dan menutup pintu secara perlahan seakan takut membuat orang-orang yang dia cintai terbangun karena kedatangannya.

Seo Joon menghembuskan nafas lega ketika dirinya berhasil memasuki kamar pribadinya tanpa menganggu penghuni yang sedang tertidur di lantai yang sama dengan kamarnya. Kakinya kembali melangkah menuju kamar mandi sambil melepas jas dan dasi dari tubuhnya, berdiri didepan cermin untuk mencuci wajah hingga akhirnya dia memutuskan untuk mandi.

"OPPA! TURUNKAN AKU!"

"Tidak sayang, aku tidak akan menurunkan kamu hingga kita tiba di rumah!"

"Aish! Tapi aku ingin menikmati salju oppa!"

"Kamu bisa menikmatinya dari jendela rumah, aku tidak mau melihat calon Nyonya Park mati membeku sebelum hari pernikahannya tiba."

All About SeoWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang