"Kelanjutannya yah begitu aja, tanya sendiri deh sama sahabat lo,"Sasa mengangkat bahunya pasrah.
"Hm...hm...kayaknya ga perlu diceritain disini deh, nanti yah Dar...gue ceritain hehehe..."balas Kenny nyengir lebar
Prok...suara sekali tepukan terdengar dari tangan Gio.
"Oke guys...gimana kalo kita nikmatin aja pestanya sekarang, perut gue udah berbunyi nih, eh...Dar...mumpung Vivi ga ada, kenapa lo ga lirik cewek-cewek cantik disini aja hehehe...kali aja mau lo jadiin istri kedua gitu hahaha..."tawa Gio yang seketika berubah meringis kesakitan akibat tarikan teliga dari Carla
"Bisa ga sih, ga ngajarin suami orang untuk bermain api, inget KITA BUKAN ANAK SMA LAGI JADI JANGAN MACEM-MACEM NGERTI,"suara lembut Carla tiba-tiba berubah meninggi
"I...iya...iya...lepasin dong, sakit tau,"protes Gio memukul-mukul pelan lengan Carla, seketika Carla melepas tangannya. Semua orang tertawa melihat kelakuan mereka.
"Hahaha...oke guys, ayo makan dulu yuk,"ajak Darren, diikuti teman-temannya.
Acara terus berlangsung, musik yang menggema di ruang pesta pernikahan, dan suara merdu dari sepasang penyanyi muda, menghidupkan suasana pesta.
Setelah puas menikmati hidangan yang disajikan, para tamu memberikan ucapan selamat pada kedua mempelai, dilanjutkan dengan acara game, mereka yang datang berpasangan diharapkan mengikuti acara itu.
Permainan ini juga termasuk mudah, para laki-laki, memakai topeng penutup mata, sementara para wanita yang telah memakai topeng yang disediakan panitia pesta diharapkan berdiri berjajar di dekat panggung mempelai.Dalam hitungan ketiga, para lelaki harus mencari dan menemukan pasangan mereka.
Game pun berakhir meriah dan penuh tawa. Acara dilanjutkan dengan pesta dansa dengan tetap memakai topeng, suasana romantis pun mengisi ruangan, bukan hanya para tamu yang terhipnotis dengan suasana, tapi juga kedua mempelai yang ikut menikmati pesta dansa itu. Lagu romantis seperti janji suci sampai beautiful in white, mengalun indah.
"Boy,"panggil Tania
"Hm..."
Tania tersenyum,"Kamu merasa lucu ga sih, cerita cinta kita, kalo dipikir-pikir, masa kecil kita dulu kan berantem terus,"
"Hahaha...iya, lucu sih, siapa sangka kalo kita ketemu lagi, anehnya aku ga sadar kalo itu kamu, bahkan selama tiga tahun sekolah kita ga pernah saling bicara,"
"Iya...kamu kan lagi sibuk sama Vivi waktu itu,"
"Kamu juga sibuk kejar-kejar Darren, sampe sebel itu dia, kamu kejar-kejar melulu hahaha..."tawa Boy, Tania pun ikut tertawa.
"Boy, makasih ya,"
"Makasih untuk?"
"Makasih karena kamu ga melupakan aku, bahkan kamu ga melupakan sedikitpun masa lalu kita, kamu ingat semua detailnya, aku aja uda lupa sebagian hehehe..."cengir Tania
"Kamu itu selalu ada di hati aku, ga mungkin aku lupa, walaupun aku sempat suka sama Vivi sih, ini aku mengakui ya, aku ga mau ada yang ditutup-tutupin, apalagi kita udah menikah,"
"Ya, aku tau kok, suka itu wajar aja, aku juga kan pernah suka sama Darren, kita mengejar orang lain, padahal jodoh kita ada di dekat kita, kata orang begitu,"
"Iya,"balas Boy memeluk Tania sambil terus berdansa.
***
"Bersulang,"seru Darren, Vivi dan teman-temannya. Pekerjaan Darren berjalan lancar, Darren yang meneruskan usaha papanya sejak lulus kuliah, kini semakin lancar berbisnis, usaha furniturenya semakin laku dipasaran, Vivi yang memilih menjadi ibu rumah tangga, setelah memiliki Tiara pun bangga dengan karier Darren, Gio dan Kenny pun juga lancar dalam pekerjaan mereka, sementara Carla dan Sasa, usaha butik mereka makin dikenal masyarakat luas.
"Oh iya, Sasa dan Carla, ikut gue sebentar dong ke kamar, ada yang mau gue omongin ke kalian,"ajak Vivi. Carla dan Sasa yang kebingungan pun mengikutinya ke kamar
"Kenapa?"
"Gini, kamera gue hilang, tolong bantu cari ya, gue ga inget taro dimana, tapi mungkin aja ada di kamar ini,"
"Ya udah, kalo gitu gue coba cari di luar ya,"Carla hendak membuka pintu kamar, tapi ditahan oleh Vivi.
"Ga...ga usah, hm...maksud gue, ga usah cari di luar, di...disini aja carinya, gue yakin di kamar yang luas ini pasti ada,"Vivi sedikit gugup, tapi untungnya Carla menurutinya.
Mereka bertiga mencari kamera yang hilang, padahal sebenarnya kameranya tidak hilang, hanya saja sengaja disembunyikan oleh Darren dan Vivi, sekitar sepuluh menit mereka mencari dan tetap tidak ketemu. Mereka akhirnya keluar dari kamar. Vivi berdiri di belakang Carla dan Sasa yang berjalan berdampingan. Betapa terkejutnya mereka, melihat kelopak mawar yang bertaburan dan lilin kecil yang berada di sepanjang jalan. Kenny dan Gio sudah menanti di ujung jalan, sambil memegang bunga dan boneka bear bertuliskan "I LOVE YOU."
"Wow...."takjub Carla, berjalan menghampiri Gio, begitupula sebaliknya, keduanya bertemu di atas kelopak mawar berbentuk hati.
"La, kita sudah saling mengenal dari SMA, perjalananku untuk mengenalmu sudah cukup jauh. La, aku tahu aku bukan laki-laki yang sempurna, tapi bisakah laki-laki yang tidak sempurna ini, tetap berada disisimu, untuk saling menyatukan ketidaksempurnaan yang kita miliki, La will you marry me?"
Gio membuka kotak cincin yang sudah berada di saku hoodienya sejak tadi. Dengan mata berkaca-kaca, Carla mengangguk, dengan sumringah, Gio memasang cincin berinisial C&G itu. Setelah memasang cincin, dia mencium kening Carla.
Disisi lain, Kenny juga melamar Sasa, lamaran yang ditunggu-tunggu oleh Sasa akhirnya datang juga, saat Carla masih bisa menahan air matanya karena rasa terharu, tapi tidak dengan Sasa, air matanya sudah menetes sajak dia melihat Kenny yang memakai jas diujung jalan yang dikelilingi kelopak mawar.
"Sa, setiap manusia punya kesalahan, maaf kalo selama ini aku selalu salah dimata kamu, maaf kalo selama ini aku ga peka dengan perasaan kamu, tapi bukan hanya kata maaf yang ingin aku sampaikan, aku juga ingin mengatakan terima kasih, terima kasih karena apapun kondisinya kamu selalu ada buat aku, terima kasih karena kamu sudah mau menerima aku dihatimu, Sa...maukah kau tetap selamanya bersamaku, melewati hari-hari yang kita lalui bersama, will you marry me?"
"Yes,"seru Sasa, semakin deras rasanya air mata yang menetes di pipinya, Kenny memasang cincin bersimbol hati di jari Sasa, menyeka air mata yang jatuh di pipinya, dan memeluk Sasa dengan erat.
DOORRRR...DORRRRR.....DOORRR....suara party popper terdengar dari tangan Darren dan Boy. Untung kamarnya kedap suara, jadi Tiara yang masih tidur tidak terganggu. Setelah melihat kejutan yang dibuat Gio dan Kenny, Vivi kembali masuk ke kamar, menjaga Tiara yang sedang tidur.
"Jadi kapan nih kita makan-makan lagi hahahaha...."celetuk Tania
"Tunggu undangannya aja ya hehehe..."balas Kenny nyengir lebar.
"Ok"jawab Tania dan teman-temannya serempak.
![](https://img.wattpad.com/cover/247970309-288-k946784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy (COMPLETE)
Teen FictionDarren seorang siswa SMA yang terkenal tampan, pintar, dan berprestasi, namun tak pernah disangka saat di luar jam sekolah, dia sering membully bersama teman-temannya, merokok bahkan mabuk-mabukan, meski begitu dia tidak pernah mempermainkan wanita...