16🌷 Dia kembali.

34 4 0
                                    

Lukas dan Clara saat ini sedang berada di sebuah mall di Jakarta. sebenarnya Lukas sangat malas ketempat- tempat keramaian seperti itu. tapi Clara memaksa nya, Lukas tidak tega jika melihat Clara sedih, maka dari itu Lukas memutuskan untuk mengantar nya kesebuah mall.

Kedua tangan Clara sudah di penuhi dengan beberapa belanjaan yang tadi dia beli, tujuan Clara sebenarnya bukan untuk shoping atau yang lain nya. melainkan supaya bisa berduaan dengan Lukas.

Entah mengapa semakin kesini semakin Clara merasakan sesuatu di hati nya. seperti detak jantung yang berdebar saat dekat dengan Lukas, bahkan belakangan ini Clara terus memikirkan Lukas, semua isi kepalanya atas nama cowok itu, apakah Clara sudah mulai jatuh cinta pada Lukas?

Setelah selesai belanja, Clara memutuskan untuk istirahat sebentar di sebuah restauran. kedua orang itu segera duduk di kursi tengah yang sudah di sediakan di sana." Kamu mau minum apa? biar saya yang pesanin." tanya Lukas setelah melihat Clara yang sedang kehausan.

"Just aja kak."

"Rasa?"

"Rasaku pada mu."

"Serius, jangan bercanda."

"Serius amat, nanti di tinggalin loh." ucapan Clara berhasil membuat Lukas terdiam. cewek itu keceplosan, seharusnya dia bisa menjaga mulut nya untuk tidak berkata seperti tadi. Clara yang baru menyadari kalau ucapan nya membuat Lukas tersingung langsung segera meminta maaf." Maaf kak, aku gak bermaksud." ucap Clara merasa bersalah.

Lukas berusaha untuk mengembangkan senyumanya. berusaha melupakan ucapan Clara yang kini sedang menguasai pikiranya." Udah enggak papa." Lukas mengangkat sebelah tangan pada pelayan, membuat pelayan itu segera menghampirinya.

"Mau pesan apa, Mas/Mbak." ucap si pelayan sambil memegang buku kecil beserta pulpen di tanganya.

"Just dua rasa alpukat ya mbak." ucap Lukas pada pelayan. di sisi lain Clara terlihat bingung, kenapa Lukas malah pesan rasa alpukat?

"Mohon di tunggu." kata pelayan itu dengan ramah. si pelayan segera kembali ketempat dia berkerja.

"Emang aku mintanya rasa alpukat ya kak?" ucap Clara membuat Lukas menepuk dahi nya pelan dan berkata aduh.

"Maaf ya Clara, saya gak tau, lagian sih kamu, saya tanya mau rasa apa malah jawab nya rasa ku pada mu, kan saya bingung." ucap Lukas membuat Clara terkekeh pelan mendengarnya.

"Bilang aja mau pengen di samain, gitu aja gengsi hehe." Clara terkekeh pelan. sedangkan Lukas, cowok itu menggaruk kepalanya yang tak gatal. suasana hening seketika. Lukas tidak menanggapi ucapan Clara yang membuat nya bingung harus berkata apalagi selain diam.

"Ini pesananya." pelayan yang baru saja datang pun langsung menaro pesananya ke atas meja. Lukas tersenyum manis, berusaha untuk ramah pada pelayan perempuan itu.

"Makasih mbak." ucap Lukas membuat pelayan itu mengangguk. si pelayan segera kembali ketempat dimana dia bekerja, menyelesaikan perkerjaan nya yang belum selesai.

"Kas." karena merasa ada yang memanggil nya. Lukas menoleh ke arah belakang dan mendapati Cinta yang kini sedang berdiri di belakang nya. entah ada keperluan apa yang jelas kedatangan Cinta saat ini membuat Lukas bingung.

"Cinta."guman Lukas pelan. cowok itu tidak menyangka bahwa Cinta saat ini sedang berada di depan nya. Lukas mengernyitkan dahi nya setelah melihat Cinta berkaca-kaca seperti mau menangis.

Karena merasa tidak tahan lagi, Cinta segera memeluk Lukas dengan erat. membuat Lukas langsung tersentak kaget termasuk Clara." Kas, maafin aku, maafin aku yang dulu selingkuh dari kamu hiks, aku nyesel kas, demi tuhan aku nyesel." Cinta melepaskan pelukanya dari Lukas, kini cewek itu menatap Lukas dalam." Kamu mau kan balikan lagi sama aku?"

Lukas tersentak kaget mendengarnya. begitupun Clara. jujur, Lukas masih belum melupakan Cinta sepenuh nya. tapi sayang nya, rasa cinta nya lebih kecil di banding rasa benci nya pada cewek itu. Lukas tidak mau jatuh ke lobang yang sama lagi. cowok itu tidak mau jika dia kembali sakit hati, apalagi sampe terluka.

"Emang kamu udah putus sama Vano?"

"Udah kas, dia selingkuhin aku, ternyata aku salah, seharusnya waktu itu aku pilih kamu bukan dia, sekarang kita kembali ya kas, aku mau kita awali kembali hubungan dari nol, kamu mau kan?" ucap Cinta sambil memegangi sebalah tangan Lukas, berharap cowok itu akan menerima nya kembali.

"Maaf Cin." Lukas berusaha melepaskan tangan Cinta dari tanganya. setelah lepas, Lukas menarik tangan Clara untuk berdiri, Clara yang mendapatkan pegangan itu dari Lukas langsung segera berdiri, mengikuti arah tangan itu." Aku udah gak sayang lagi sama kamu. dan aku juga udah ada pengganti nya. sekarang aku udah ada Clara cin, dia sekarang udah jadi pacar aku." ucap Lukas membuat Clara tersentak kaget mendengar nya. Clara tidak menyangka bahwa Lukas akan berkata itu di depan nya. sedangkan Cinta, cewek itu menatap Clara tidak percaya.

"Enggak Kas enggak mungkin, ini gak mungkin. kita baru sebulan loh kita putus, gak mungkin secepat itu kamu lupain aku. kamu bohong kan? kamu gak beneran Cinta kan sama dia, jawab kas." ucap cinta beruntun. cewek itu tidak terima jika keduanya sudah berpacaran.

"Kenapa? iri? Bilang bos!" ucap Clara dengan nada menantang. cewek itu kini sudah berani pada cinta hingga tak mengenal takut lagi. ngapain takut, orang dia cuma beda satu tahun dengannya.

Cinta menatap Clara tidak suka." Ngapain bos iri sama anak buah. ih najis." cinta mengernyit jijik melihat nya. tatapan Cinta kembali tertuju pada Lukas." Kas, bilang ini kamu bohong kan? kamu gak beneran cinta kan sama dia?"

"Sekarang kamu tau kan, gimana rasanya di selingkuhin, gak di anggap, rasanya itu sakit Cin, mulai sekarang, aku udah gak perduli lagi sama kamu, mendingan kita pokus ke jalan masing- masing aja. sekali lagi aku minat maaf, ayo Clara." Lukas segera mengajak Clara untuk pergi, meninggalkan Cinta yang kini sedang berdiri sendirian.

Setelah tiba di parkiran mobil, Lukas Dan Clara segera masuk kedalam mobil. Lukas tidak langsung melajukan mobilnya. kedunya sama-sama terdiam di dalam mobil. Lukas menatap Clara yang kini sedang menatap nya."

"Kak, tadi Kaka seriusan kalau ki_____"

"Clara."

"Iya?"

"Maaf ya, karena saya, kamu jadi ikut-ikuatan masuk ke masalah pribadi saya, dan soal tadi, lupain aja, tadi saya cuma bercanda jangan di masukin kedalam hati ya, sekali lagi Clara, saya minta maaf." entah mengapa, setelah mendengar itu, tiba-tiba hati Clara terasa sakit, seperti di tusuk oleh seribu diri, bahkan lebih dari itu.

"Gapapa, Clara paham kok kak." Clara tersenyum miris, kenapa rasanya itu sesak sekali?apakah Lukas tidak pernah cinta padanya? apakah semua pengorbanan nya itu cuma sia-sia? terkadang, memang bener ya, mencintai dalam diam lebih sakit ketimbang kita mendengar bahwa orang yang kita cintai tidak mencintai kita balik. karena pada dasarnya. mencintai dalam diam itu cuma cari penyakit hati, yang terus memendam tanpa bisa mengutarakan nya.

•••

#PenulisAmatir.





Luka Untuk Lukas. [Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang