Tiga hari setelah kepergian Clara. Lukas sama sekali belum keluar kamar juga. Dia lebih memilih mengurung diri di dalam kamar. mengobati perih nya rasa kehilangan.
Jujur, Hal yang paling utama yang Lukas takuti adalah kehilangan. Dan itu sudah terjadi dua kali di kehidupan Lukas. yang pertama di tinggal pas lagi sayang sayang nya. dan yang kedua di tinggal untuk selama-lamanya.
Terkadang, kehilangan adalah sebuah takdir. kita tidak tau kapan kehilangan itu terjadi. sering kali kita tidak menghargai kehadiran hingga kita tidak sadar bahwa kehilangan itu sakit. dan kehadiran itu tidak bisa datang dua kali.
Lukas menatap ruang sudut kamarnya dengan tatapan kosong. semacam mayat hidup namun tidak membusuk. Lukas membenarkan posisi nya menjadi duduk. kedua mata nya menangkap sebuah Poto di atas nakas. Poto bersama Clara ketika dia di mall.
Lukas tersenyum pahit. kenangan bersama Clara terlintas kembali di pikirannya. Lukas mengambil Poto itu dengan sebelah tangan nya. menatap Poto itu dengan sayu." Saya kangen Clara." setelah mengatakan itu. tiba_ tiba terlintas di kepala Lukas untuk menemui Clara ke pemakaman.
Cowok itu segera mengambil kunci mobil di laci meja. mengambil Hodie berwarna Navy, kemudian dia segera turun ke lantai bawah."Mau kemana kas?" Lukas tidak memperdulikan ucapan Geri. cowok itu segera berjalan keluar rumah. masuk kedalam mobil dan bergegas menuju pemakaman.
Setiba nya di pemakaman. Lukas segera turun dari dalam mobil. sebelum menemui Clara. Lukas berjalan menuju pedagang bunga. membeli satu kantong Bunga mawar
Setelah selesai membayarnya. Lukas segera berjalan ke tempat peristirahatan trakhir Clara. tidak lama kemudian cowok itu tiba. Dia segera duduk di dekat batu nisan dengan berlambang salib.
Lukas menatap Batu nisan Clara dengan tatapan sendu." Clara sayang... ini saya datang... Gimana kabarmu? pastinya kamu baik baik aja kan? kamu tenang kan di sana? Saya kangen." ucap nya berusaha untuk kuat.
"Oh ya, ini saya bawa bunga buat kamu, aroma nya wangi, pasti kamu suka, aku simpan di sini ya." setelah mengatakan itu. Clara menyimpan nya di atas batu nisan.
Lukas tersenyum miris mengarah ke arah batu nisan." saya kesepian Clara. mungkin kalau kamu tidak pergi...." karena merasa tidak kuat. Lukas memutuskan untuk pergi. mata cowok itu terlihat merah. seperti ingin menangis namun di tahan.
Lukas segera masuk kedalam mobil. menangis sejadi jadi nya."Ikhlasin aku, aku gak mau lihat kamu sedih terus." Lukas tersentak kaget saat mendengar itu. cowok itu menoleh ke arah samping dan mendapati Clara yang terlihat sedang duduk di samping nya.
"Clara..." Clara tersenyum manis. Lukas menampar pipinya pelan. saat dia membuka mata. cewek itu sudah tidak ada di samping nya. Lukas menghela napas pasrah. cowok itu cuma halusinasi. detik selanjutnya, Lukas segera melajukan mobil nya dengan kecepatan rata_ rata.
Mobil Lukas berhenti saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah. tiba_ tiba seoarang perempuan melintas di tengah jalan. membuat Lukas kembali teringat seseorang. orang itu adalah Clara. lamunan Lukas buyar saat suara klakson mobil menggema di arah belakang. dengan cepat cowok itu segera melajukan mobil nya.
•••••
Kevin dan Vano tiba di rumah Lukas. kedua cowok itu segera turun dari dalam mobil. setelah nya mereka berdua mengetuk pintu Rumah nya Lukas beberapa kali.
Tidak lama kemudian, pintu itu terbuka dan mendapati Geri. " akhirnya kalian datang juga." ucap Geri pada kedua temen temenya.
"Ya iyalah kan Gue orang nya baik." jawab Kevin sambil menyisir rambutnya ke sebalah kanan. sebuah kebiasaan dari pertama masuk SMP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Untuk Lukas. [Selesai)
Novela Juvenil(Selesai.) Namanya Lukas Adijaya, anak sultan dari keluarga adijaya yang mempunyai sifat sedikit absurd, ramah, dan royal tentunya bikin semua orang suka padanya. semua orang beranggapan bahwa lukas itu adalah manusia paling sempurna di bumi punya...