23🌷 Vano kembali.

18 4 0
                                    

"Dapat di mengerti?"

"Mengerti pak."

"Oke, hari ini di cukupkan sampe di sini, kalian semua sekarang boleh pulang." Dosen itu pun segera melangkahkan kaki nya menuju keluar kelas. sementara mahasiswa lain segera memasukan perlengkapan nya kedalam tas.

Sebagian mahasiswa mulai pada keluar kelas, termasuk Lukas dan Kevin yang baru saja keluar kelas. kini keduanya terlihat sedang berjalan di koridor kampus dengan langkah kaki yang tegap.

"Gue cabut dulu ya kas."

"Yoi." Kevin segera melangkahkan kakinya dengan cepat menuju parkiran. sementara Lukas, cowok itu masih mencari tau keberadaan sepupunya itu dimana. Lukas mengambil ponsel dari dalam saku nya. mencoba untuk menghubungi Geri. sayang nya tidak di angkat. Lukas menghela napas berat, setelah nya. cowok itu pun segera melangkahkan kaki nya menuju parkiran.

"Kas tunggu."langkah Lukas terhenti ketika ada seseorang yang memanggil nya dari belakang. cowok itu berbalik badan menghadap orang yang memanggil nya tadi, dan orang itu adalah Vano. "Gue mau ngomong sesuatu sama lo" ucap Vano dengan wajah nanar.

"Ngomong apa?" ucap Lukas dengan wajah datar. sekali kali Lukas menatap arah sekitar, menjauhkan tatapanya dari Vano. cowok itu sangat malas jika berurusan dengan Vano, si penghianat itu

"Gue mau minta ma_____" belum selesai Vano melanjutkan ucapanya. Lukas langsung mencengkram kerah baju nya dengan kasar. cowok itu menatap Vano tajam membuat Vano menundukan kepalanya.

"Alah basi!." Lukas tidak menanggapi pemohonan dari Vano. cowok itu langsung berjalan menuju parkiran. sedangkan Vano, cowok itu sangat menyesali karena pernah membuat sahabat nya itu kecewa pada nya.

Setelah tiba di parkiran, Lukas langsung masuk kedalam mobil, langkah nya terhenti ketika ada seseorang yang memanggil nya dari belakang.

"Kas."

Lukas berbalik badan."Kamu."

"Aku boleh nebeng pulang bareng kamu gak kas? soal nya mobil aku lagi di Service boleh ya?" Gina memohon. Lukas menatap jam di pergelangan tanganya, jam sudah menunjukan pukul tiga sore. itu berarti Clara sebentar lagi akan pulang. cowok itu harus menjemput nya. terus Gina gimana?

"Maaf Gin saya gak bisa."

"Kenapa?"

"Saya udah ada janji."

"Sebentar aja kok, plies."

Lukas menghela napas pasrah. cowok itu menganggukan kepalanya." Iya boleh." Gina bersorak ria. kedua orang itu pun segera masuk kedalam mobil. Lukas segera melajukan mobil nya sesuai petunjuk yang Gina berikan.

"Kas kita Poto sebentar yu."

"Boleh."

"Tapi pake hp kamu aja ya."

"Kenapa?"

"Hp aku mati."

Lukas mengambil ponsel nya yang dia tunda di tempat rak kecil mobil. cowok itu segera memberikan ponsel bermerek apel itu pada Gina." Yaudah Nih." Gina dengan cepat segera meraih nya.

"Kita photo ya." Gina mendekatkan ponsel itu di depan wajah nya. keduanya terlihat ganti-ganti gaya hingga kepala Gina menyender di pundak nya Lukas. Lukas melirik Gina sebentar setelah mendapatkan senderan di pundak nya.

"Udah nih, nanti kirim ke wattsap ya kas."

"Iya, langsung masukin aja kontak kamu ke Hp saya, nanti saya kirim." ucap Lukas yang terlihat sedang mengendarai mobil. Gina yang mendengar itu mengangguk paham. cewek itu pun segera memasukan nomer hp nya kedalam ponselnya Lukas.

Luka Untuk Lukas. [Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang