28🌷 Berdamai.

15 1 0
                                    

Setelah tiba di kampus, Geri langsung bergegas menuju kelas nya, berniat untuk membawa Vano ke kantin. dan itu pun Lukas yang menyuruh nya, setelah di depan kelas nya. Geri langsung menghampiri Vano yang saat ini sedang membaca buku di kelas sendirian.

Geri langsung menarik tangan Vano hingga cowok itu kebingungan, mau di bawa kemana sebenarnya?

"Ger lo mau bawa gue ke mana?" Geri tidak menanggapi nya. cowok itu terus menarik Vano ke suatu tempat." Gue masih ada tugas Ger." lagi dan lagi Geri tidak menanggapi nya. Vano menghela napas pasrah, berusaha mengikuti kemana Geri membawa nya.

Vano mengernyitkan dahi nya bingung setelah mereka berdua berjalan menuju kantin. apakah Geri ingin mentraktir nya? jangan dulu Geer kamu Vano.

"Ini orang nya." Geri membawa Vano ke salah satu meja yang berada di kantin. Vano mengernyitkan dahi nya bingung, setelah dia melihat Lukas beserta kawan-kawan di depan nya. ada apa dengan mereka semua?

"Lukas." Vano berkuman, lantas membuat Lukas menoleh ke arah nya. Lukas beserta kawan kawan segera berdiri dari tempat duduk nya, dan menatap Vano dingin, sebenarnya ada apa sih?

"Duduk." kata Lukas sambil menatap ke arah nya dingin, Vano tidak menanggapi nya. siang ini cowok itu sangat kebingungan dengan tingkah mereka semua yang menyuruh nya duduk, lantas kenapa mereka semua berdiri?

"Duduk!" ucap Geri, Gina, Sissy, dan Kevin barengan. meskipun tidak mengerti apa yang di maksud mereka apa. Vano pun menuruti permintaan nya untuk duduk.

Vano menoleh ke arah Lukas dengan tatapan merasa bersalah." Kas lo kaya gini karena lo masih marah kan sama gue? kalau gitu gue minta maaf kas, gue ngerasa bersalah banget sama lo. Plies maafin gue, gue mau persahabatan kita kembali seperti dulu, gue mau kita kembali kas, gue suka ngerasa sendirian semenjak persahabatan kita bubar, kalau lo mau pukul gue, pukul gue aja, bebas, yang penting lo maafin gue kas." Vano terus memohon, bahkan kedua mata nya berkaca- kaca.

HAHA.

semua orang tertawa keras melihat nya, dan itu lantas membuat Vano bingung, ada apa ini sebenar nya? apa ini semua cuma prank? jujur, Vano sangat kebingungan.

"Seriusan mau gue pukul?"

"Serius kas pukul aja, gue rela." kata Vano sambil menutup kedua mata nya rapat rapat. semua orang yang sedang berada di sekitar nya pun hanya terkekeh pelan melihat nya.

Lukas berjalan, merangkul Vano." Gue di sini cuma pengen bantu lo. bukan mau mukul." Vano membuka mata nya kaget, dan bener, ini semua hanyalah prank.

"Bantu?"

Mereka semua pun kembali duduk." Jadi kemarin kita berinisiatif buat bantu lo Van, bantu lunasin hutang keluarga lo, dan ini uang nya, cukup lah, buat lunasin hutang keluarga lo." kata Gina berusaha untuk menjelaskan. bukan cuma itu, Gina juga memberikan tas kecil yang berisi uang itu ke Vano. dan itu cukup mampu membuat Vano terharu.

"Ini seriusan?"

"Uang dari kita gak seberapa sih. tapi uang dari sahabat lo lumayan cukup gede, lo harus nya bersyukur punya sahabat kaya si Lukas, udah baik sama orang, royal lagi orang nya." kini Giliran Kevin berbicara.

Vano menatap Lukas sebentar." Makasih kas, lo orang paling baik yang pernah gue kenal, gue nyesel udah pernah jahat sama lo. Sekali lagi gue minta maaf."

"Udah gue maafin."

"Tapi kita masih bisa bersahabat kan kas?"

"Iya masih."

Vano terkekeh pelan saat Geri menjawab pertanyaan nya. " Gue bukan ngomong sama lo Ger, gue ngomong sama Lukas." kata Vano berusaha untuk menahan tawanya.

"Bercanda."

"Persahabatan kita gak pernah bubar Van, gue masih anggap lo sahabat gue, gue gak pernah sedetik pun buat musuhin sahabat gue sendiri." kata Lukas tulus.

"Makasih kas." Vano memeluk Lukas erat."Makasih udah jadi sahabat terbaik gue." Vano berkata tulus.

"Lo gak mau minta maaf sama Sissy?"

Tatapan Vano beralih pada Sissy yang sedari tadi sedang memperhatikanya." Sissy, gue minta maaf, mungkin dulu gue sempet bikin lo sakit hati karena gue, sekali lagi gue minta maaf."

Sissy tersenyum senang mendengar nya." Udah gue maafin Van, gue juga mau minta maaf sama lo kalau gue dulu sempet punya salah." kata Sissy membuat Vano mengangguk sambil tersenyum tipis ke arah nya.

"Mulai sekarang, maneh jadi sahabat kita Van, lo gak boleh sungkan sama kita, anggap aja kita udah lama kenal." kata Geri membuat semuanya setuju dengan ucapanya. jujur, Vano merasa bersyukur, karena telah di pertemukan oleh orang baik di masa rapuh nya. meskipun dia saat ini lagi menanggung beban, tapi beban itu akan terasa ringan jika kita merasakan nya dengan sahabat.

•••

"Hubungan kamu sama Clara udah berapa lama kas?" tanya Gina pada Lukas, mereka berdua saat ini sedang duduk di tribun pohon besar di kampus.

Lukas yang sedang menatap langit- langit langsung menoleh menatap Clara." baru tiga Minggu." jawab Lukas, tatapan nya beralih kembali menatap langit.

"Bahagia?"

Lukas kembali menoleh ke arah Gina, cowok itu mengernyitkan dahi nya setelah mendengar pertanyaan dari cewek di sebelah nya." Kelihatan banget ya kalau saya gak bahagia?" Gina mengernyitkan dahi nya bingung, kenapa cowok itu berbicara seperti itu? padahal kan tadi Gina hanya bercanda.

"Maksud kamu?"

"Aku boleh nanya sesuatu gak?"

"Apa?"

"Fosesive itu penting gak sih menurut kamu dalam hubungan? soal nya banyak yang bilang, kalau pasangan kita Fosesive itu tanda nya di sayang sama kita. tapi yang kita rasain bukan itu gin, malah kita sendiri yang tertekan. menurut pendapat kamu gimana Gin? sementara kamu kan sesama cewek juga, salah gak sih kalau pasangan kita terlalu berlebihan sama kita?" Lukas mulai bercerita.

Gina berpikir beberapa detik, mencari jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan dari cowok di sebelah nya." Menurut Aku sih kas, cewek Fosesive itu sebenar nya sih cewek tulus, namun cara nya dia aja yang salah. dia kaya gitu karena dia gak mau kalau pasangannya itu sampe ninggalin dia gitu kas, tapi ini kembali ke diri kamu sendiri aja sih, kamu mau lanjut, atau gimana, tapi...masa sih kamu tega mau ninggalin Clara, orang yang sayang banget sama kamu."

ucapan Gina berhasil membuat Lukas terdiam. " kalau kamu udah punya pacar Gin?" Gina yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Lukas.

"Ud___ "

"Woy, berdua aja lo pada." belum sempet Gina melanjutkan ucapan nya. Kevin dengan cepat langsung memotong nya. cowok itu langsung duduk di tengah-tengah Lukas dan Gina, membuat kedua nya segera menggeser dan memberi jarak.

"Apaansih lo!"

"Pada ngomongin apaansih?"

"Ngomongin lo!"

"Mau ikut pansos sama gue?"

"Pansos?"

"Iya pansos, sementara kan gue seleb, emang lo berdua gak mau gitu pansos sama gue, bisa dapat followers banyak loh."

"Gajelas."

"Kayak nya aku harus masuk kelas deh, yaudah aku masuk dulu ya." Gina segera berdiri, setelah nya cewek itu pun segera melangkah kan kaki nya menuju kelas nya. sementara Lukas, cowok itu juga ikut berdiri, dan lantas itu membuat Kevin bingung melihat nya.

"Mau kemana lo?"

"Kelas." Lukas melangkahkan kaki nya tanpa memperdulikan Kevin yang masih duduk di atas pohon, Kevin, mendengus kesal, setelah nya cowok itu pun segera menyusuli nya dari bekalang.

                                    •••

Luka Untuk Lukas. [Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang