"Kas, coba tebak urang bawa siapa." ucap Geri yang terlihat sedang berada di dekat ambang pintu kamar Lukas. Lukas yang sedang duduk di atas kasur pun mengernyit bingung.
"Siapa?"
Geri menatap seseorang itu di belakangnya. menyuruh nya untuk masuk."ka lukas." Clara teriak dengan suara cempreng nya, cewek itu berlari mendekat menghampiri Lukas, lalu duduk di tepi ranjang." Ka, Kaka gapapakan? Kata ka Geri Kaka hampir mau bunuh diri emang bener kak? jawab kak. Clara penasaran nih." Lukas menutup telinga nya yang sakit, karena mendengar suara cempreng Clara. tatapan Clara tertuju pada bebera goresan berwarna merah yang berada di tangan sebelah kirinya Lukas." Ya ampun kak, kenapa tangan kaka kaya gini sih? Jadi bener apa yang di kata kan kak Geri itu? kalau Kaka mau bunuh diri?" Clara khawatir.
"Dia mana mau jawab Clara, orang dia gengsian kaya gitu." Geri berjalan mendekat menghampiri keduanya. sedangkan Lukas, cowok itu hanya bisa menundukan kepalanya malu.
Clara segera berdiri dari tepi ranjang." ka Geri, kalau misalkan ka Lukas kenapa-kenapa hubungi Clara lagi, ya. Clara gak mau ka Lukas sampe kaya gitu lagi hiks." ucap Clara sedih, cewek itu memandang Lukas sendu.
"Permisi den, ini ada tamu, katanya mau ketemu sama den Lukas." kata asih membuat Lukas, Clara, dan Geri mengernyitkan dahi nya" Mari neng, masuk." suruh Asih pada cewek itu.
"Makasih bi." Sissy segera masuk kedalam kamar Lukas. Geri langsung membulatkan kedua mata nya takjub setelah melihat Sissy yang baru saja masuk kedalam kamar . cewek itu sangat cantik hingga membuat Geri tidak bosan memandang nya. iya, Geri terpersona pada Sissy.
"Ka Sissy." panggil Clara ceria. Clara segera menghampiri Sissy, menyambut kedatanganya. cewek itu mengajak Sissy untuk menghampiri Lukas." Sini kak." ucap Clara menyuruhnya. Sissy tersenyum tipis membalasnya.
"Kas, lo apa kabar?"
"Baik, lo sendiri?''
"Baik."
"Ehem." Geri berdehem kecil membuat Lukas, Clara, dan Sissy menatap ke arah nya. Lukas mengernyitkan dahi nya setelah melihat Geri yang terlihat sedang memberikan sebuah kode kepadanya.
Geri menghela napas jengkel karena sedari tadi Lukas belum mengerti sebuah kode yang cowok itu berikan. Geri berjalan, mendekat Lukas. cowok itu mulai berbisik di sebelah telinganya Lukas." Kenalkeun ka aing buru." Lukas memutar bola mata nya malas.
"Oh ya sy, kenalin ini Geri, Geri, kenalin ini Sissy, temen gua di sekolah." ucap Lukas memperkenalkan Geri pada sissy.
"Geri." cowok itu menyisir rambut nya kesebelah kanan sambil mengedipkan sebelah matanya. Sissy yang melihat tingkah Lucu Geri membuat nya terkekeh pelan. cowok itu terlalu iseng jika dia ajak berkenalan.
"Sissy."
•••
Setelah tiba di depan rumah, Dewi dan Firman segera turun dari dalam mobil, mereka berdua sengaja pulang cepat dari perkerjaanya, karena Firman mendapatkan kabar dari temen kerjanya, bahwa sekarang adalah hari dimana pengunguman SNMPTN diumumkan. Dan Firman berharap putranya itu bisa masuk SNMPTN di UIN. mereka berdua segera masuk ke dalam rumah dengan berjalan cepat menghampiri putranya.
Setelah tiba di lantai atas, mereka berdua segera masuk ke dalam kamar putranya, kebetulan di dalam sana ada Geri juga yang terlihat sedang bermain game bersama Lukas.
"Eh eh, kalian kenapa malah main game sih! Gak inget apa sekarang itu waktu nya pengunguman SNMPTN? Buruan liat sekarang kalian berdua lolos apa enggak" ucap firman dengan nada tidak sabaran.
"Ouh iya, Geri lupa" Geri menepuk dahi nya pelan. kedua cowok itu baru ingat kalau sekarang adalah hari dimana pengunguman SNMPTN dimulai.
"Tuh kan, yaudah, kalian berdua cek dulu sekarang." Dewi menyuruh kedua cowok itu. Geri dan Lukas pun segera mencek hasil nya melalui wabsite, berharap keduanya bisa lolos masuk SNMPTN di UIN.
Geri membulatkan kedua matanya setelah melihat namanya yang terpampang di ponselnya dengan bertulisan.
'Selamat anda di nyatakan lolos seleksi SNMPTN 2019
"Yes! Geri lulus" sorak Geri ceria, membuat Firman dan Dewi sangat bahagia mendengarnya. sedangkan Lukas, cowok itu masih ragu dengan kemampuannya. Lukas menatap Geri nanar, keraguan nya membuat cowok itu khawatir. takut semuanya tidak berjalan sesuai yang di harapkan.
"Alhamdulilah." ucap Dewi dan Firman secara bersamaan. Tatapan Firman tertuju pada Lukas yang terlihat masih ragu. cowok itu terlihat sedang memejamkan kedua mata nya, berusaha untuk tenang.
"Gimana Kas, kamu lolos gak?" tanya Firman tidak sabaran. Firman sangat berharap bahwa putra sulungnya itu bisa masuk SNMPTN di UIN.
"B--belum dicek pah."
"Yaudah tunggu apa lagi." Lukas mengangguk. cowok itu memberanikan diri untuk membuka website. jari jemari Lukas terus mengetik. memasukan tanggal lahir melalui website. berharap namanya bisa lolos seleksi SNMPTN di tahun 2019.
'Mohon maaf anda tidak lolos masuk SNMPTN 2019 dan anda boleh coba lagi tahun depan'
Kedua mata lukas berkaca kaca. Cowok itu menatap kedua orang tuanya dengan nanar. setelah itu menundukan kepalanya merasa bersalah. sedangkan Firman dan Dewi, kedua pasangan itu terlihat sedang menunggu Putra nya untuk berbicara.
"Gimna kas?" tanya Dewi dengan kedua tangan memohon dan berharap putranya itu lolos masuk SNMPTN.
"Iya kas gimana? Papa udah gak sabar pengen denger hasil nya." ucap Firman terlihat antusias mendengarnya
"Maaf pah, mah." lirih Lukas membuat Dewi dan Firman dan Geri menatap Lukas dengan ekspresi bingung. Kenapa cowok itu tiba-tiba meminta maaf? Apa jangan-jangan..
"Kok kamu malah minta maaf sih, ayo gimana hasilnya? Kamu loloskan masuk SNMPTN? Jangan buat kami penasaran" Dewi mengangguk setuju dengan ucapan suaminya itu.
Lukas memberanikan diri menatap Firman dan Dewi. cowok itu merasa gagal karena tidak bisa mengabulkan permintaan dari kedua orang tuanya itu. padahal Firman dan Dewi sudah berharap lebih bahwa Putranya itu bisa masuk SNMPTN. tapi nyatanya? tidak.
"Lukas... gak lolos" lirih lukas. membuat Kedua orang tuanya sekaligus Geri sangat kaget mendengarnya. ketiga orang itu tidak menyangka bahwa orang pintar seperti Lukas tidak bisa. lolos mengikuti seleksi SNMPTN.
Firman tersenyum tipis, laki-laki itu berjalan mendekat menghampiri putranya.setelah itu segera duduk di tepi ranjang." Gapapa kas, mungkin itu bukan hak kamu. maafin papah ya. selama ini papah selalu nuntut kamu ini itu. sekali lagi maafin papah nak." lirih Firman berusaha untuk menahan air matanya supaya tidak menangis.
"Tapi pah hiks... Lukas udah buat kalian semua kecewa. Maafin Lukas pah/mah hiks..Lukas emang anak yang berguna.. LUKAS BENCI DIRI LUKAS SENDIRI!!" pekik Lukas di akhir kalimat. cowok itu sudah merasa gagal menjadi seorang anak, harus nya dia bisa bahagiain kedua orang tua nya dengan jalur itu. tapi sayang nya takdir berkehendak lain.
"Kamu jangan ngomong kaya gitu kas, mau kamu lolos atau enggak sekalipun, kami berdua tetep bangga sama kamu. udah mulai sekarang kamu tidur, jangan mikirin apa-apa ,oke." ucap Dewi berusaha untuk menahan tangisanya di depan putranya.
"Meskipun maneh hente lolos kas, maneh tenang aja, banyak cara lain untuk kuliah, dan cara itu bukan cuma ada satu, maneh nanti bisa ikut lagi seleksi SBNPTN. dan Geri percaya, maneh pasti lolos."ucap Geri berusaha untuk menguatkan sepupu nya itu dengan cara memberi Lukas sedikit motivasi meskipun cowok itu terus terusan manangis.
•••
#PenulisAmatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Untuk Lukas. [Selesai)
Fiksi Remaja(Selesai.) Namanya Lukas Adijaya, anak sultan dari keluarga adijaya yang mempunyai sifat sedikit absurd, ramah, dan royal tentunya bikin semua orang suka padanya. semua orang beranggapan bahwa lukas itu adalah manusia paling sempurna di bumi punya...