"Lo ga kenapa-kenapa kan?"
Rangga Ajaksen Pratama, pria yang terkenal sempurna secara fisik. Pria tampan yang merupakan leader Stafford, geng motor terpandang di Jakarta bahkan untuk seluruh Indonesia. Kehidupannya yang dikenal nyaman bak raja kini...
"Mencari jawaban tentang sebuah perasaan akan membawa sedikit kekecewaan yang larut dalam khayalan" -Agatha Januari-
•
••
Hai guys back with This chapter
Jangan lupa komen ya
Jangan lupa follow jga ❤️❄️
Happy reading ✨❄️ •
•
Langit senja yang mulai berganti malam kian menampakkan dirinya. Rangga, Herry, Bastian, Adam dan, Riygen menyempatkan diri untuk singgah ke markas mereka selepas dari rumah sakit. Membahas hal yang tempo hari terjadi. Keadaan yang semakin rumit membuat Rangga ingin sekali balas dendam pada Exer, yang berani menyentuh gadisnya. Gadisnya? Entahlah
"Besok kita selesaikan!!" Titah Rangga dengan nada yang terdengar sangat datar dan tegas sambil mengepalkan tangannya yang sudah mulai pucat
"Sabar dulu ngga, kita harus mikirin formasinya gimana? Orangnya siapa aja? Dan yang lain, lo gabisa gegabah" sambung Adam tak kalah tegas
"GUA TAU, TAPI KALAU GINI..GUA HARUS GIMANA!? TASYA DI RUMAH SAKIT JUGA KARENA KITA! TERUS KELUARGA DIA JUGA GAADA YANG DATANGKAN !?
Semua sempat terdiam mendengar bentakan dari Rangga, dan wajahnya yang mulai memerah menandakan bahwa emosinya sudah di ambang batas. Teman-teman Rangga tau ada rasa bersalah dalam dirinya apalagi melihat sifat Rangga yang belakangan ini sedikit berbeda. Padahal itu bukan kesalahan Rangga sepenuhnya.
"Sabar gaa..tahan! Gua juga setuju kalau besok kita datangin Exer sialan itu! Tapi kita harus cari cara mateng-mateng" saran Riygen membuka suara sambil menepuk-nepuk pundak Rangga.
"Besok!!" Lugas Rangga, kemudian mengambil kunci motornya dan langsung beranjak pergi.
Teman-temannya sudah tau harus berbuat apa. Mereka akan mencari cara terbaik dan yang paling diuntungkan untuk besok. Kemudian menghubungi anak Stafford dan memberi informasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.