Hi all, i'm sorry cuz post too late
Happy reading ✨🙌•
•
Hari ini gegana pagi menghiasi kawasan sekolah. Para murid sudah tiba dengan transportasi masing-masing. Beberapa gadis dengan pakaian modis dan elegan yang membalut seragamnya memasuki sekolah.
Mey, Laura, Selin dan Illona berjalan beriringan. Tas ransel berkelas itu tampak menggantung disalah satu bahu mereka masing-masing. Seperti biasa, atensi seluruh pria disana terpusat pada mereka.
"Eh tau ga, semalam gua di chat Bu Nina kalau ada lomba nyanyi. Dia nawarin gua" imbuh Laura seraya menyusuri koridor sekolah
"Yaudah tinggal terima bego" seru Mey sinis
"Iyalah yakali ga gua terima, lagian udah lama juga gaada lomba nyanyi untuk gue. Banyakan dikasih ke adik kelas soalnya"
"Lombanya sama kaya lomba puisi Selin ya?" Tanya Illona menggali informasi
"Iya samaan, dikasih taunya telat mana waktunya udah kebuang dua minggu" keluh gadis manis itu
"Eh Sel, puisi lo gimana? Bacain lah" cetus Mey tiba-tiba
"Iya, kan lo ratu puisi selama tiga angkatan. Lo doang yang paling banyak borong piala" timpal Laura sambil membuka sebungkus snack milik Illona
"Gak ah, males gua bacain depan lo pada, entar yang ada malah diketawain" tukas Selin tak suka
"Yaudah entar gua nangis ga ketawa"
"Ah bego lu"
Ketiga gadis itu tertawa ketika raut wajah Selin tampak sebal. Selang beberapa detik mereka sampai didepan kelas yang bertulis XII-Sains 1. Kelas itu tampak cukup rusuh karena gadis baru atau yang dikenal dengan nama Fina sedang adu jotos dengan salah seorang murid.
Bukan hanya gadis itu, Kay dan Dinda juga hadir bersamanya. Smirk diwajah Mey, Selin dan Laura muncul saat sadar siapa yang menghiasi kelas mereka di pagi ini.
"Eh-eh apanih" seru Laura terkejut. Gadis itu maju menengahi kedua perempuan yang sedang diambang emosi.
"Eh Selin ini bukannya cewe yang kemarin!!" Kelakar Laura sambil menunjuk Fina
"Iya, ternyata murid baru kita pemberani sekali ya. Pasti mama mu bangga" balas Selin dengan gaya khas yang biasa ia gunakan untuk menyindir seseorang
"Oh jadi kita ketemu lagi! Ternyata sekelas murahan semua ya" sindir Fina balik yang diikuti cengiran Kay dan Dinda
"Dih, F-I-N-A" eja Laura seraya memandang name tag perempuan itu
"Nama produk bantal aja belagu lu" sambungnya semakin memojokkan sang gadis"Mana bantal gua merek Fina lagi" timpal Mey ikut menyindir. Semua perempuan penghuni kelas XII-Sains 1 dan penonton disana tertawa mendengarnya.
"Lah suka gua dong, orang nama gua" pungkas Fina kasar
"Lah iya juga ya ngapain ngurus merek bantal" sindir Laura balik
"Nama kok merek bantal" timpal Selin sambil tertawa
"Nama kok Fina, federasi berenang?"sahut Laura lagi, sorak tawa semakin memenuhi ruangan.
"Iya kali, federasi berenang neng?" Tanya Mey kepada Fina yang tampak sudah mengepal kedua tangannya kuat-kuat
"ANJING LO YA!"
"Keluar!" tegas Illona tiba-tiba, atensi teralih begitu saja. Sudah cukup sabar ia menahan keributan dikelas ini.
"Dih, siapa lo nyuruh-nyuruh" Fina menyolot begitu saja

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga-Sya [On Going]
Dragoste"Lo ga kenapa-kenapa kan?" Rangga Ajaksen Pratama, pria yang terkenal sempurna secara fisik. Pria tampan yang merupakan leader Stafford, geng motor terpandang di Jakarta bahkan untuk seluruh Indonesia. Kehidupannya yang dikenal nyaman bak raja kini...