I know it's been a while, but I'm trying to come back
So, happy reading ✨•
•
Malam ini sungguh terasa hangat, sepulangnya dari gedung kosong Rangga mengajak Tasya untuk makan malam, mereka duduk disebuah warung makan di tepi jalan. Sebenarnya ia sudah menawarkan berbagai pilihan tempat makan, namun gadis itu hanya ingin makan disini.
Sedangkan beberapa anggota Stafford dan teman-teman Tasya, berpencar. Beberapa diantara mereka ada yang menghabiskan waktu berdua, seperti Herry dan Laura di mansion pria itu untuk makan malam, dan sebagainya.
"Mang, nasi gorengnya dua ya" pinta Rangga sopan.
"Yang satu pedes banget" sambung Tasya cepat, Rangga sontak menoleh kemudian, memandang si penjual nasi goreng. Kepalanya tampak menggeleng memberi isyarat agar tidak memenuhi permintaan Tasya. Gadis itu tidak sadar karena Rangga duduk di sampingnya. Sedangkan si pedagang kaki lima itu mengangguk paham, dan lekas memasaknya.
"Rangga" panggil Tasya lembut
"Hm"
"Tadi kenapa bisa kaya gitu sih? Bisa-bisanya cepet banget. Aku lihat kamu lewat aja engga, terus tau-taunya udah sampai duluan"
"Gatau"
"Ranggaa" rengek Tasya, kesal dengan respon sang pria
"Gatau Sya, udah gausah dibahas"
"Tau ah, sebal"
"Sya"
"Apa" ketus gadis itu seraya menatap Rangga disebelahnya
"Kamu sering ikut balap motor?"
"Hah? Tau dari siapa?"
"Gatau, keliatannya aja gitu"
"Aku kira kamu tau dari orang lain"
"Artinya sering dong"
"Dulu, kalau sekarang sih kaya kamu lihat"
"Dulu balapan di mana?" Tanya Rangga santai, respon Rangga kali ini diluar ekspektasi Tasya. Gadis itu pikir pria ini tidak akan suka namun malah sebaliknya.
"Di Bandung"
"Bandung? Sendirian?"
"Engga, bareng abang juga"
"Tasya punya Abang?" Penuturan Tasya barusan cukup membuat Rangga kaget. Bukan apa-apa hanya saja, hal itu tidak pernah ia ketahui selama mencari informasi tentang gadis ini. Hal yang lumrah bukan, ketika mencari beberapa fakta mengenai seseorang yang kita sukai.
"Iya punya, ganteng pula"
"Lah, gantengan siapa coba?"
"Emm, si Abang"
"Nama Abangnya siapa sih?"
"Kenapa mau diajak duel nih?" Tanya Tasya jail, gadis itu menaik turunkan kedua alisnya.
"Engga, mau silaturahmi aja. Kali-kali diterima jadi adik ipar"
"Dih, Rangga!"
Rangga terkekeh melihat raut wajah Tasya yang mendadak menekuk. Bagaimana tidak, gadis itu tersipu malu sekaligus kesal diwaktu yang bersamaan.
"Ini den, neng nasi gorengnya" potong pedagang kaki lima itu dengan sopan, sambil menyodorkan dua nasi goreng yang masih panas.
"Makasih mang" jawab mereka serempak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga-Sya [On Going]
Romance"Lo ga kenapa-kenapa kan?" Rangga Ajaksen Pratama, pria yang terkenal sempurna secara fisik. Pria tampan yang merupakan leader Stafford, geng motor terpandang di Jakarta bahkan untuk seluruh Indonesia. Kehidupannya yang dikenal nyaman bak raja kini...