"Saat senja berakhir dengan warnanya yang gelap, saat itu juga malam mulai terasa senyap"
-Agatha Januari-•••
Hi guys back with This chapter 🌼
Jangan lupa follow n vote ✨
Di komen jugaa❄️
Happy reading 🙌
•
•
"Lo gapapa sya?"
"Keluar!!!"
Teriakan Tasya itu mengagetkan seisi ruangan. Illona memberi isyarat kepada Adam, Herry, dan Riygen untuk meninggalkan mereka berdua. Kemudian dibalas anggukan paham oleh mereka.
Kemudian mereka berjalan menuju pintu UKS dan menutupnya dari arah luar. Percakapan yang sempat hening kini dibuka oleh Rangga.
"Kenapa?" Tanya Rangga dengan suara yang pelan
"Kenapa apa!!"
"Kenapa lo marah-marah?"
"Lebih baik lo keluar, gue males liat wajah lo!" Ketus Tasya seraya memalingkan wajahnya.
"Jawab gue dulu, kenapa emosi?"
"Emang kenapa? Lo peduli??!"
"Sya-" sebelum menyelesaikan ucapan dari Rangga, Tasya memotong dengan wajah yang ia palingkan kembali menatap Rangga dengan intens.
"Sya?? Lo siapa sih hah? Gausah gonta-ganti nama gue sesuka lo!! KELUAR!!"
Rangga mencoba untuk lebih sabar dengan gadis ini. Ia masih khawatir dengannya. Rangga bahkan berasumsi apakah Tasya seperti ini karena menstruasi atau sebagainya.
"Lo, ga di apa-apainkan sama Riana? Hm?" Tanyanya dengan nada yang masih sama lembutnya
"KELUAR!!" Sarkas Tasya selagi mendorong tubuh Rangga, namun nihil pria tersebut bahkan tidak bergeser sedikit pun.
"Gue khawatir lo kenapa-kenapa"
"GUE GINI JUGA KARENA LO!!! KARENA LO DEKET SAMA GUE DAN RIANA GASUKA!!! GUE BUKAN TAKUT SAMA RIANA TAPI GUE RISIH AJA KALAU TERUS KAYA GINI!!"
"Sorry" ucap Rangga dengan nada yang pelan bahkan ia memalingkan wajahnya karena merasa bersalah.
Rangga kemudian terdiam mencoba mencerna perkataan Tasya kembali, selang beberapa detik akhirnya ia mengangguk paham dan berjalan menuju pintu tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.
Tasya hanya diam dengan raut wajahnya yang sedang memerah akibat emosi, ia menatap punggung sang pria yang mulai menjauh dan meninggalkannya di UKS.
Illona dan sahabat Rangga yang lain melihat raut wajah yang dingin dari sang pria di ambang pintu UKS. Kemudian tanpa menoleh Rangga hanya berjalan melewati mereka.
"Bos lo mau kemana??" Tanya Herry saat Rangga pergi menjauh.
"Tasya gimana?" Disambung oleh Illona.
Rangga berhenti kemudian membalikkan setengah badannya.
"Gue titipin ke lo" ujarnya dengan nada datar kemudian melanjutkan langkahnya tidak lupa ia memberi isyarat untuk tidak usah mengikutinya kepada tiga pria disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga-Sya [On Going]
Romance"Lo ga kenapa-kenapa kan?" Rangga Ajaksen Pratama, pria yang terkenal sempurna secara fisik. Pria tampan yang merupakan leader Stafford, geng motor terpandang di Jakarta bahkan untuk seluruh Indonesia. Kehidupannya yang dikenal nyaman bak raja kini...