•24• RANGGA-Sya

242 4 34
                                    

"Tidak selamanya titik mengakhiri
kisah, ada saat nya tempat itu
menjadi tanda koma dan melanjutkan
cerita"
-Agatha Januari-

•••

Hai semua thank you buat yg udah baca sampai disini ❤️🙌
Jangan lupa komen n vote ✨
Ramein

Happy reading ✨

"Rangga"

"Hm"

"Mau balapan ga?"

"Hah?"

"Mau ga?"

"Are you serious?"

"Yes i am"

"No"

"Aaaa, buruan malam ini gimana?"

"Syaa? Really? Tapi nanti kalau kamu kenapa-kenapa giman-"

"Trust me, gabakal kenapa-kenapa. Mau ya? Yaaa? Iyaa dong? Yaa?"

"Syaa" kali ini suara Rangga terdengar memelan, namun menekankan setiap perkataannya

"Aaaa, janji ga luka"

"No"

"Rangga, please"

"Ga Sya, nanti luka"

"Gabakal luka, beneran. Mau yaa, ayo dong? Hmm?"

Rangga tampak diam tak merespon bujukan Tasya barusan. Gadis itu menghela nafasnya kemudian mencoba berfikir bagaimana agar Rangga menerima penawarannya.

"Berhenti" sahut Tasya ketus

"Kenapa?"

"Berhenti! Sekarang"

Motor hitam besar dan elegan itu menepi, mendekati trotoar. Tasya dengan cepat turun dan beranjak pergi namun nihil,tangganya dicekal terlebih dahulu.

"Mau kemana?"

"Pulang"

"Naik"

"Gak"

"Naik Sya"

"Ga Rangga"

"Tasya" ucap Rangga dengan sabar, ia tahu Tasya mencoba untuk membujuknya

"Rangaa"

"Naik"

"Mau balapan ya? Yaaa? Janji gabakal luka deh" tawar gadis itu seraya mengangkat jari kelingkingnya. Rangga menatap datar Tasya, kemudian ia menghela nafas kasar.

"Awas aja kalau sampai luka-" Rangga menjeda perkataannya kemudian mendekatkan wajahnya tepat disebelah daun telinga Tasya. Gadis itu meremang saat deru nafas Rangga terasa hangat di pipinya.

"Satu luka, satu ciuman" ucapan itu terdengar lembut namun dapat membuat bola mata Tasya membulat sempurna. Sontak mata Tasya menatap Rangga tak percaya, sedangkan pria yang ditatap hanya tersenyum kemenangan.

"IH MESU-mmm" Rangga membekap mulut Tasya yang hampir meneriaki dirinya. Bisa-bisa warga sekitar akan memukulinya kalau dengar itu. Tasya menggeleng kuat agar tangan Rangga lepas dari mulutnya.

"Jangan teriak-teriak Tasya"

"T-tapi kamu mesum! Ih!"

"Siapa yang mesum?"

Rangga-Sya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang