"Seandainya tidak ada kesempatan dalam pertemuan itu Sepertinya sekarang akan ada senyuman tanpa mengenal dirimu"
-Agatha Januari-•••
Hai semua back with This chapter 🌼
Jangan lupa follow n vote ✨
Jangan lupa komen jgaa 🌝
Happy reading ✨❤️
•
•
Setelah jus yang mengubah semesta itu kini harapan Rangga untuk menggenggam tangan Tasya semakin besar. Rasa yang ingin memiliki dan tidak ingin berbagi itu muncul pada dirinya.
Sesampainya di sekolah setelah mengantarkan gadisnya, Rangga disuguhkan dengan pemandangan yang tidak enak. Terlihat rivalnya yang sedang duduk di belakang SMA Ganaspathi bersama anggotanya, memenuhi parkiran belakang.
Rangga menatap sekilas segerombolan laki-laki itu, kemudian memarkirkan mobil hitam elegan miliknya.
"Eh ada Rangga" ujar salah satu anggota Exer yang memperhatikannya dengan nada tinggi, sengaja agar Rangga mendengarnya.
Rangga hanya menoleh dan menggidik bahunya acuh. Tanpa basa basi ia segera meninggalkan mobilnya dan berjalan masuk dari gerbang belakang.
"Tasya di ten-teng kemana tadi??"
"Hotel kali"
"Hahahahahahaha"
Percakapan Exer itu terlintas di pendengarnya. Ia tidak suka jika Tasya direndahkan begitu saja, sungguh ia berusaha menahan emosinya. Rangga kemudian membalikkan badannya dan menatap tajam kerumunan itu.
Setidaknya ada 20 orang lebih yang sedang duduk disana. Sedangkan Rangga hanya sendiri mustahil untuknya, untuk membuka pertarungan sekarang. Ia juga tidak ingin merusak moodnya yang sedang baik karena Tasya.
"Gedung kosong, jam 12 gw tunggu" ucapnya dengan singkat dan langsung melangkahkan kaki masuk ke dalam sekolah tanpa menunggu respon dari mereka. Ia berjalan menuju rooftop sekolah mewah itu. Perihal seluruh sahabatnya bolos disana.
•••
Saat Rangga sudah sampai, ia melihat cukup banyak orang yang sedang duduk bertebaran di rooftop sekolah, dimulai dari kelas X sampai XII dan tentu mereka tidak jauh dari kawan-kawannya anggota Stafford.
"Udah kelar nih" suara Bastian yang membuka percakapan.
"Hm"
"Tasya bener-bener kaya bayi tadi gilaaa, gue jadi gemes sendiri" sahut Herry dengan wajahnya yang sumringah. Sahutan itu hanya ditatap tajam oleh Rangga.
"Dih bacot, noh urus si Laura aja lo!!" Balas Riygen selagi mencicip satu batang rokok miliknya.
"Iya, katanya Laura mau dijodohin sama anak teman papanya, Her" sebut Adam sambil menatap jahil sahabatnya.
Bay the way Adam itu sepupu jauh Laura gays. Oke lanjut.
"HEH SIALAN LO!!! ANAK MANA??! ANAK MANA YANG BERANI NYENTUH GADIS GUE?!!! ANAK MANA GUE TANYA!??"
Semua orang tertawa terbahak-bahak melihat gelagat temannya ini. Apalagi Bastian ia bahkan sudah seperti perempuan menutup mulutnya dan memukul Riygen disebelahnya. Rangga yang sedang duduk di kursi santainya pun ikut terkekeh melihat Herry yang sangat mudah terpancing emosi kalau sudah bersangkutan dengan Laura.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga-Sya [On Going]
Romance"Lo ga kenapa-kenapa kan?" Rangga Ajaksen Pratama, pria yang terkenal sempurna secara fisik. Pria tampan yang merupakan leader Stafford, geng motor terpandang di Jakarta bahkan untuk seluruh Indonesia. Kehidupannya yang dikenal nyaman bak raja kini...