•25• RANGGA-Sya

233 6 3
                                    

"Mengiklaskan dirimu adalah pilihan terakhir dariku"
-Agatha Januari-

•••

Hai semua 🙌
Back with this chapter
Jangan lupa komen n vote ✨
Happy reading

Pria dengan rahang yang tegas, tubuh yang proposional itu melangkah mendekati Tasya. Jaket kulit dengan symbol bintang putih dan tulisan Stafford bertengger manis ditangannya. Mata Rangga tertuju pada satu titik, iris hijau itu menatap lekat tubuh indah yang sedang duduk diatas motor. Sedangkan yang ditatap menautkan alisnya, mengapa semua orang menatapnya aneh? Tasya melirik pakaiannya, dimulai dari ujung sepatu hingga crop top hitam yang ia kenakan.

''Pakai'' pungkas Rangga tegas seraya menyodorkan jaket kulit berwarna hitam.

''Ga mau, panas tau ga?''

''Pakai Sya'' balas Rangga dengan sabar

''Kamu aja yang pakai, aku ga mau"

"Bahu lo keliatan, lagian ngapain sih pakai pakaian yang kaya gini? Ini udah malam nanti lo sakit''

Tasya tersenyum saat menyadari maksud Rangga, tiba-tiba terlintas sebuah ide jahil dalam benaknya. Gadis itu turun dari motornya kemudian berjalan menuju anggota Stafford yang sedang duduk memandang mereka lekat. Rangga sontak menoleh menarik tangan Tasya mendekatinya, kemudian ia melempar tatapan elang untuk beberapa remaja didepan sana.

Tatapan itu tersirat ancaman yang luar biasa, semua anggota Stafford menoleh kearah yang berlawanan dan sebagiannya menutup mata mereka. Tidak ada yang bisa membantah kalau tubuh Tasya cukup menggoda namun mereka lebih tahu diri, gadis itu milik seseorang. Tasya terkekeh melihat para lelaki itu yang memalingkan wajah, segera ia menghadap Rangga dan bersedekap dada.

''Jangan kaya gitu lagi'' ujar Rangga datar

''Kaya gitu gimana Rangga?''

''Cari perhatian ke orang lain'' balas pria itu datar, tangannya dengan cekatan memakaikan Tasya jaket kulit yang ia genggam.

"Are you jealous?''

''Tadi di jalan ada yang liatin kamu kaya gini ga?''

"Ada dong masa enggak, kan jalan raya banyak orang'' seru Tasya santai, ia ingin menggoda Rangga dan tampaknya kata-kata yang baru saja ia lontarkan berhasil mengusik pria itu. Rangga mengepal tangganya didalam saku celana, wajahnya juga ikut memerah menahan emosi. Ah, gadis ini benar-benar membuatnya hiperbola.

''Siapa?'' pertanyaan itu terdengar sangat ketus.

''Emm, banyak, salah satunya ada yang masih muda sih, terus'' Tasya menjeda ucapannya saat mendapati Rangga yang menatapnya tajam.

''Terus?''

''He is handsome, and I know who he is'' Rangga mengangkat satu alisnya menunggu ucapan Tasya

''I like him, he's really charming-"

"Stop'' Rangga tak tahan, ia memotong ucapan Tasya dan berjalan melewati gadis itu. Sedangkan Tasya ia malah terkekeh geli, rencananya berhasil. Tasya menarik tangan Rangga yang masih bertengger di saku celana, kemudian memeluk pria itu tiba-tiba.

Tangan kecilnya memeluk tubuh Rangga erat, wajahnya ia benamkan di dada sang pria. Indra penciuman Tasya mencium aroma manly yang sangat kentara, aroma yang membuatnya candu. Rangga masih diam, tangganya masih melekat didalam saku namun manik mata indah itu memandang intens seorang gadis di bawah rahangnya.

Rangga-Sya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang