•20• RANGGA-Sya

258 12 4
                                    

"ekhem,hari ini saya mengaku gugur dalam pertempuran selama setahun lebih. Mengaku mundur dalam mengejar dirimu, mengaku lelah menunggu perasaan mu. Terimakasih dan sampai jumpa"
-Agatha Januari-

•••

Hai semua thank you buat yg udah baca sampai disini ❤️🙌
Janga lupa vote yaa
Jangan lupa komen dan follow juga

Ily

Happy reading ✨

"mau makan apa?" Tanya Rangga seraya merapikan anak rambut Tasya yang sedikit berantakan. Kali ini anggota Stafford yang berada di SMA Ganaspathi dan kelima gadis cantik itu sedang berada di outdoor kantin menghabiskan waktu istirahat.

"Jus!" Seru gadis itu antusias sambil mendongak menatap Rangga yang jauh lebih tinggi darinya. Rangga mengangguk dan mengelus lembut rambut Tasya, mendudukkan gadis itu pada bangku yang biasa mereka duduki.

"Bentar ya" ucap Rangga dan dihadiahi anggukan kepala dari Tasya

"Illona" lanjutnya seraya memandang gadis cantik dengan rambut hitam legam yang sedang bercengkrama dengan Adam. Rangga menunjuk Tasya dengan lirikan matanya, Illona yang paham dengan hal itupun mengangguk mantap begitu juga dengan Adam.

Bukannya lebay namun rasanya wajar saat kita mengkhawatirkan seseorang yang kita sayang. Apapun untuk melindungi Tasya akan dilakukan Rangga mulai sekarang.

Kaki jenjang itu mulai berjalan mendekati ambang pintu, rahang yang kokoh, iris mata hijau yang memikat dan tubuh yang berdiri gagah itu menjadi sorot mata semua orang. Walaupun berjalan seperti ini, rasanya wibawa seorang pemimpin lekat pada dirinya.

"Mey lo mau apa?" Tanya Bastian yang menangkup dagunya memandang intens paras cantik gadis didepannya.

"Gw ga laper Bas, mending lo aja yang makan" jawab Mey santai dengan tersenyum

"Gue ga makan kalau lo ga makan"

"Dih sejak kapan lo jadi gini, biasanya juga kalau urusan makan gak perlu basa-basi" timpal gadis cantik itu seraya menautkan alisnya tak percaya

"Sejak gue dapat tanggung jawab menjaga anak gadis seseorang"

"Siapa?"

"Mey Clarissa Adnanta"

"Hm" Mey hanya berdehem, jujur saja dirinya hanya berlagak santai. Berbeda dengan jantungnya yang sudah dugem tak jelas.

"Makan yaa" bujuk Bastian seraya mengelus lembut suraian rambut gadis itu

"Bas-"

"Yaudah gue pesen dulu" potongnya dengan cepat, ia tahu akan ada penolakan namun hal itu hanya dihiraukannya. Mey mencebik kesal namun tak diindahkan oleh Bastian. Pria itu hanya menahan tangannya untuk tidak mencubit gemas paras indah gadis didepannya. Kemudian ia berjalan keluar menuju indoor kantin.

"Selin, Selin!" seru Tasya memanggil seorang gadis yang sedang sibuk membaca buku catatan, atau buku diary? Ia tak tahu, posisinya tak jauh dari mejanya.

"Naon?" Jawabnya sambil mengangkat kedua alisnya bertanya

"Pulang sekolah jadi kan?" Tanyanya semangat

"Bentar" jawabnnya kemudian menoleh dan menghadap Laura

"Laura, Laura!" Seru Selin sembari menepuk-nepuk meja dihadapannya, tak kunjung mendapat respon gadis itu berteriak

Rangga-Sya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang