"Sepertinya keadaan mulai kembali, memasuki tahap yakin berdiri berarti
berani mengakhiri"
-Agatha Januari-•••
Hai semua thank you buat yg udah baca sampai disini ❤️🙌
Jangan lupa komen n vote yaa
Ily.Happy reading ✨
•
•
"Syalom Bi!" seru Rangga, Bi Ijah yang mendengar panggilan itu langsung membukakan pintu besar yang menutup kediaman Alexandra.
"Eh Aden, masuk-masuk"
"Iyaa Bi, Tasyanya ada?"
"Lah, neng Tasya bukannya sama aden ya?" Pertanyaan itu membuat Rangga membisu sejenak. Kemudian ia kembali membuka suara
"Tasya belum pulang bi?"
"Belum den, terakhir waktu neng pergi ke sekolah diantar supir"
"Yaudah Bi, sebentar biar saya coba hubungi"
"Iya den"
Rangga menjauh dari dalam mansion itu, ia berjalan keluar pintu dan membuka layar ponselnya. Mencari nama kontak Tasya. Rasa khawatir itu kini menjalar disetiap tubuhnya. Untuk yang kesekian kalinya Rangga merapalkan berbagai permohonan di dalam batin.
"Ssh, angkat dong Sya"
"Tasya please"
"Please"
Tak ada jawaban. Beberapa panggilan yang dikirimkan hanya tertutup tanpa ada kabar. Ia mengepal kedua tangannya kuat-kuat mencoba meredam emosi. Kemudian Rangga dengan cepat mencari kontak lain di handphonenya. Illona.
"Akh" panggilan untuk Illona juga tidak ada respon, mungkin kehabisan baterai atau bagaimana namun kenapa harus di waktu seperti ini.
"Tasya lu dimana, Ahkk!!!" Rangga mericuh, tangganya mengacak-acak rambut. Frustasi.
"Sya lo baru sembuh, come on!!"
"Ahks! SIAL!"
"Adam!" Nama itu tiba-tiba muncul di benaknya, kali ini jari-jari jenjang itu mencari kontak Adam. Dan menekan icon hijau bersimbol telepon.
"Kenapa Ga?" Sahut seorang remaja dari sebrang sana, nadanya terdengar cukup datar namun tegas.
"Dam, Illona pergi kemana sama Tasya?"
Adam terdiam sesaat, sekarang dia dan Illona sedang berada di rumah sang gadis. Adam menatap Illona sepersekian detik, kemudian gadis yang merasa dirinya diperhatikan itu menoleh.
"Kenapa?" Tanya Illona penasaran
"Rangga, dia nanya Tasya dimana" Adam menjawab sedikit pelan seraya menjauhkan telepon yang ia genggam.
"Hah, Tasya?! Belum pulang?"
"Il, jangan bilang.."
"Shit""Dam! Lu tau kan?" Kali ini suara Rangga kembali terdengar, Adam kembali mendekatkan telepon pada wajahnya kemudian mulai berbicara serius.
"Ga, gue tau tap-"
"DIMANA ANJING!!?"
"Rangga lo jangan emosi!"
"Gimana gue ga emosi BANGSAT!!? AHK! Lo kasih tau Tasya dimana!"
"Gua share loct sama lo" jawabnya datar, Adam tau kalau sudah seperti ini tidak mungkin mengendalikan Rangga agar tenang. Dengan cepat panggilan mereka terputus, Adam membuka room chatnya dengan Rangga dan mengirim lokasi gedung yang dimaksud Illona.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga-Sya [On Going]
Romantik"Lo ga kenapa-kenapa kan?" Rangga Ajaksen Pratama, pria yang terkenal sempurna secara fisik. Pria tampan yang merupakan leader Stafford, geng motor terpandang di Jakarta bahkan untuk seluruh Indonesia. Kehidupannya yang dikenal nyaman bak raja kini...