"Menarik panah dengan ayunan busur kayu, Walau terbuat dari sebuah sampah setidaknya emas yang terkena panah tertangkap menyerah dan goyah"
-Agatha Januari-•••
Hai semua back with This chapter 🌼
Jangan lupa follow n vote ✨
Jangan lupa komen jgaa 🌝
Happy reading ✨❤️
•
•
Malam itu sungguh indah dengan warna
biru tua yang terhampar luas dan bintang-bintang yang bercahaya menemani sang rembulan bekerja. Kelima gadis cantik itu masih berada di mansion Alexandra."Bay the way nanti malam ada lomba balap liar" ujar Illona
"Gw denger-denger nih, lu pada jago ya balap motor gituan" Tanya Tasya dengan santai
"Iyaa, maaf ya kalau lo gasuka, lagian cuma gabut aja gada kerjaan " Balas Selin seraya matanya yang sibuk berbalas pesan dengan seseorang.
"Eh, bukan gasuka gue malah seneng banget ada yang satu frekuensi sama gue"
"Hah?? Gimana" tanya Mey dengan nada yang cukup tinggi perihal terkejut dengan sahabatnya ini.
"Kita lihat aja kali ya" balas Tasya dengan cengiran khasnya
"Yaudah, nanti malam mau ikut ke gedung kosong ga?? Disana ada Stafford juga" Tanya Illona. Kemudian dengan cepat menerima anggukan dari para sahabatnya kecuali Tasya.
"Ada Rangga juga?" Tanya Tasya dengan ragu, ia masih malu untuk berinteraksi dengannya mengingat kejadian di kantin waktu itu.
"Sans aja lagian kita barengan kok, mau yaa?" sahut Laura dengan cepat dan menarik-narik tangan Tasya.
"Eh i-iya yaudah "
Kemudian keempat gadis yang menghabiskan harinya di mansion Alexandra itu berpencar dan menuju kediaman mereka. Bersiap-siap dan kembali berkumpul di mansion Tasya. Hanya 2 jam lebih kemudian primadona itu menginjakkan kendaraannya kembali di mansion elegan itu.
•••
Stafford yang sudah sampai di gedung kosong itu menjadi pusat perhatian. Anggota mereka yang dikenal dengan ganas namun visual membuat kaum hawa yang hadir menjerit histeris. Gedung itu kini ramai dengan berbagai macam orang, dari perempuan dengan pakaian minim, geng tetangga mereka yang tak kalah banyak, anak remaja dan pasangannya serta tentu yang menambah ketegangan adalah anggota Exer yang sudah berjejer rapi.
Stafford yang dipimpin oleh Rangga berjalan melewati barisan Exer. Mengambil tempat dan melempar lirikan elang satu sama lain. Sebenarnya sudah bisa ditebak dari sekian banyak balap liar yang pernah diadakan, balap liar Stafford adalah balap liar yang paling mengasikan jumlah penontonnya yang banyak, menambah kesan pada perlombaan ini.
Kali ini Exer dipimpin oleh Kenzo dan Aksa yang sudah berdiri dan bersender pada jok motornya, kemudian kedua tangan mereka yang bersekap dada. Memandang remeh anggota Stafford yang baru tiba, diiringi senyum miringnya.
"Apa kabar si cantik?" Tanya Kenzo dengan senyum smirk-nya
Rangga termakan emosi, secepat itu ia langsung turun dan beranjak pergi namun nihil. Tangganya dicekam Riygen dengan tiba-tiba. Kenzo dan Aksa tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga-Sya [On Going]
Romance"Lo ga kenapa-kenapa kan?" Rangga Ajaksen Pratama, pria yang terkenal sempurna secara fisik. Pria tampan yang merupakan leader Stafford, geng motor terpandang di Jakarta bahkan untuk seluruh Indonesia. Kehidupannya yang dikenal nyaman bak raja kini...