37

1.3K 71 2
                                    

H A P P Y   R E A D I N G
Vote Dulu Sebelum Membaca

🍃 🍃 🍃

"Apakah aku harus hilang dulu baru kamu merasa kehilangan?"

-Aleta Kayla Yasmine-

🍃🍃🍃

Athalla mengecek kembali ponselnya dengan cemas, kenapa gadis itu belum datang juga? Apakah dia tidak mau menemuinya lagi? Sudah hampir satu jam Athalla menunggu gadis itu datang, tapi sepertinya belum ada tanda-tanda dia akan datang. Seperti sekarang, Athalla terus memperhatikan pintu cafe yang berdenting saat seseorang masuk, tapi lagi dan lagi bukan seseorang yang dia tunggu.

Athalla mengalihkan perhatian pada ponsel yang berdering, nama Aleta lah yang tertera disana.

|"Kenapa baru hubungin gue?" Ucap Athalla yang sudah kesal.

|Maaf ini dengan keluarga nya pemilik ponsel ini?

Athalla mengernyit heran saat bukan suara Aleta melainkan orang lain.

|Maaf dengan siapa?

|Jadi begini, pemilik ponsel ini mengalami kecelakaan dan sedang dalam penanganan kami.

Deg!

Seperti tersambar petir Athalla terdiam. Rasa bersalah perlahan muncul. Harusnya dia yang menjemput gadis itu. Bodoh! Dia benar-benar bodoh!

|Sekarang saya kesana.

Athalla bergegas menyambar kunci motornya dan langsung menuju rumah sakit. Dengan perasaan cemas Athalla mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

"Tunggu gue Al."

* * *

Benar kata orang, kita harus hilang sejenak agar melihat siapa yang akan merasa kehilangan. Seperti sekarang, kedua orang tua Aleta sedang menunggu anak mereka yang sedang dalam penanganan dokter. Mungkin jika Aleta tau kedua orangtuanya yang sedang dilanda cemas, dia akan tertawa keras saat itu juga. Sayangnya gadis itu sedang terbaring lemah didalam sana.

Athalla menatap pintu yang tertutup dengan cemas, tepukan dipundaknya membuat perhatiannya teralihkan.

"Gue yakin dia bakal baik-baik aja," ucapnya meyakinkan.

Athalla menghela nafas pelan, menganggukkan kepala berusaha meyakinkan diri jika gadisnya akan baik-baik saja.

"Ath, gimana keadaan Aleta?" Bunda panik

"Masih didalam Bun,"

"Ya Tuhan," ucap Bunda sedih

"Maaf keluarga pasien."

Semua atensi mereka teralihkan saat melihat seseorang dengan jas putih yang baru saja keluar dari ruangan perawatan.

"Saya orang tuanya, gimana keadaan anak saya dok?" Ucap Bryan dengan khawatir.

"Aleta mengalami kecelakaan yang cukup parah akibat benturan di kepalanya. Selain itu Aleta mengalami patah tulang di bagian kaki."

Ucapan dokter tersebut membuat mereka syok. Athalla tak bisa menahan keterkejutannya. Rasa bersalah terus menghantui dirinya.

"Dok Aleta bakal baik-baik saja kan?" Sarah bertanya dengan cemas. Sebagai seorang Ibu dia bisa merasakan rasa sakit yang Aleta rasakan. Bagaimanapun juga dia tetaplah ibu kandung yang telah melahirkan Aleta ke dunia.

ALETA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang