19

1.4K 127 18
                                    

H A P P Y    R E A D I N G
Vote dulu sebelum membaca ok 😙

🍃🍃🍃

"Jangan buat gue khawatir lagi yaaa."

-Athalla Rasya Alteza-

🍃🍃🍃


Setelah membelikan nasi goreng untuk Bunda tercintanya, yang tiba-tiba merengek minta dibelikan nasi goreng mang Ujang yang tak jauh dari komplek perumahannya. Athalla menepikan motornya saat melihat seorang gadis yang sedang memeluk tubuhnya sendiri, ditengah malam.

Merasa elusan lembut di rambutnya, membuat Aleta mendongakkan kepalanya, menatap Athalla yang sedang tersenyum lembut. Aleta yang melihat Athalla didepannya, langsung mendekap laki-laki itu erat. Meluapkan kesedihan nya, mencari ketenangan dari cowok itu.

"Pulang??" Tanyanya, membuat Aleta menggelengkan kepala dalam dekapan hangat Athalla.

"Ikut gue mau??" Tanyanya lagi, namun kali ini Aleta mendongak menatap Athalla yang masih menatapnya.

"Kemana??" Jawab Aleta dengan suara seraknya, akibat terlalu lama menangis.

Athalla tak menjawab pertanyaan gadis itu, namun mengacak rambut Aleta gemas. "Muka Lo tambahan jelek, kalo lagi kaya gitu" canda Athalla.

Aleta mendengus mendengar ucapan Athalla "Ngeselin."

Athalla hanya tersenyum menanggapi ucapan Aleta, menarik gadis itu agar ikut bersamanya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, ALETA!" Aleta tersenyum tipis saat melihat Bunda Hanna yang sedang menatapnya terkejut, lalu beralih menatap Athalla horor.

"Sejak kapan Bunda ngajarin kamu nyulik anak gadis orang hah?!" Aleta sedikit terkekeh, saat melihat cowok itu meringis memegangi telinga kanannya yang ditarik Hanna kesal.

"Athalla nggak nyulik anak gadis orang Bun" jawab Athalla cepat, sambil berusaha melepaskan tarikan tangan Bunda tercintanya itu.

"Kenapa ribut-ribut?" Suara Thama menghentikan aksi Hanna yang sedang menarik kuping anaknya kesal.

Athalla meringis menatap Ayahnya yang sedang mengernyit heran menatap gadis disampingnya.

"Anak kamu tuh, udah berani-beraninya nyulik gadis orang" Rathama mengalihkan pandangannya menatap istrinya.

"Kamu lupa dia juga anak kamu. Kan kita bikinnya berdua"

Athalla berdecak malas mendengar ucapan Ayahnya itu, sedangkan Hanna meringis malu atas ucapan suaminya itu.

"Mas!!"

Rhatama menggaruk tengkuknya, saat istrinya itu menatap horor dirinya. "Alamat nggak dapat jatah ini mah."

"Ekhem. Bisa nanti nggak dramanya?" Deheman Athalla menyadarkan kedua orang tua tersebut, beralih menatap gadis yang sedang tersenyum canggung menatap mereka.

"Eh Bunda lupa" kekeh Hanna lalu merangkul Aleta membawa gadis itu masuk.

Athalla berdehem berusaha menormalkan suaranya, saat melihat Rathama yang sedang menatapnya dengan melipat kedua tangannya didepan dada.

"Yah" panggil Athalla yang dijawab deheman oleh Ayahnya itu.

"Hem"

"Athalla ramal Ayah nggak bakal dapet jatah malam ini" setelah mengatakan itu, Athalla langsung ngacir meninggalkan Rathama yang masih menatap tak percaya atas ucapannya.

"Cih untung gue ganteng"

🍃🍃🍃

"Kamu udah makan?" Tanya Hanna membuat Aleta tersenyum kecil.

"Udah kok, Tan" jawab Aleta.

"Bener nih?" Tanyanya lagi, dan dibalas anggukan oleh gadis itu.

"Yaudah kalo gitu, Bunda keatas dulu ya mau nengok Ara dikamar" pamit Hanna, yang diangguki Aleta.

Aleta mengamati rumah yang sudah beberapa kali dia datangi. "Masih sama" itu lah yang gadis itu simpulkan. Aleta dikejutkan dengan Athalla yang tiba-tiba duduk disampingnya, menyodorkan segelas teh hangat.

"Minum"

Aleta tersenyum tipis dan menerima gelas yang cowok itu berikan. "Makasih"

Athalla mempertahankan gadis yang beberapa menit yang lalu, telah membuatnya khawatir. Merasa diperhatikan, Aleta yang sedang menyesap teh pun mengalihkan pandangannya, menatap manik tajam milik cowok itu.

Keduanya sama-sama larut dalam tatapan, yang entah kenapa membuat meraka nyaman. Athalla tersenyum, menatap gadis yang telah membuatnya jatuh cinta. Aleta tertegun saat merasakan tangan hangat Athalla yang mengelus pipi kanannya. Memejamkan matanya saat merasakan usapan tangan tersebut beralih mengusap lembut mata yang beberapa waktu lalu mengeluarkan air mata.

"Jangan buat gue khawatir lagi ya" setelahnya hanya dekapan hangat yang Aleta rasakan dan mungkin jantungnya yang berdegup kencang.

Jika ini memang yang terbaik, buat lah ini baik tuhan. Jika bahagiaku bukan di keluargaku, maka biarkan dia menjadi bahagiaku. Jangan buat dia menjadi kecewaku selanjutnya...



•••


KOMEN NYA DONG WHEHE

ADA YANG NGALAMIN SAMA KAYA ALETA NGGAK?? TETEP SEMANGAT YA, JANGAN MENYERAH OK!! 😊

TETEP STAY DI CERITAKU DAN JANGAN BOSEN NUNGGU AKU UP😉❤️❤️






























VOTE NYA WOYY!!































LOVE YOU✨

ALETA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang