23

1.4K 136 5
                                    

Vote Dulu Sebelum Membaca
H A P P Y R E A D I N G

Vote Dulu Sebelum MembacaH A P P Y R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

"Jangan terlalu baik pada semua orang cintai dan hargailah dirimu."

-Kim Seokjin-

🍃🍃🍃

Hari ini Aleta mengalah untuk menemui orangtuanya setelah beberapa kali mendapat pesan yang dikirim oleh orangtuanya agar bisa makan malam bersama.

Aleta tersenyum miris, bukan makan malam seperti keluarga lain yang terlihat harmonis, melainkan hanya ada keheningan yang melingkupi mereka. Suara sendok yang berdenting dengan piring membuat Aleta tersadar dari lamunannya.

"Mungkin kita percepat saja pembicaraan kita," suara Bryan yang lebih dulu memecah keheningan diantara ketiganya.

"Aleta saya yakin kamu sudah tau apa yang kita inginkan bukan?" Lanjutnya. Aleta meremas jarinya menahan emosi.

Aleta tersenyum sinis, "Membuat keluarga ini hancur bukan?" Tanyanya membuat Bryan berkilat marah.

Sarah yang melihat Bryan yang tersulut emosi pun langsung bersuara, "Bukan begitu maksud kita sayang, Mamah yakin kamu sudah dewasa untuk menyikapi ini semua."

"Kamu tau bukan, sesuatu yang diawali dengan keterpaksaan jika diteruskan akan tidak baik, maka dari itu kami ingin mengakhirinya sayang," ucap Sarah menjelaskan.

"Apa kalian tidak memikirkan perasaan Leta walau sedikit saja?" Aleta berusaha agar suaranya tidak bergetar, ada rasa sesak saat Aleta mengatakan apa yang ada dipikirannya.

"Kalian terlalu egois, hanya memikirkan ego kalian tanpa tahu ada Leta yang hancur disini," Aleta merasakan genangan yang siap meluncur jika dirinya tidak cepat-cepat menghapusnya.

"Tidak sayang bukan begitu, hanya saja seharusnya memang kita tidak bersama," ucapan Sarah membuat Aleta terkekeh sinis.

"Lalu untuk apa kalian hadirkan Leta di dunia ini! Oh Leta lupa, Leta hadir oleh kesalahan yang tidak sengaja dilakukan bukan?"

"ALETA!" Sentak Bryan.

"APA! Papah mau pukul Leta? Pukul aja Pah biar rasa sesak yang Leta rasain tergantikan dengan rasa sakit yang Papah ciptain." Tantang Aleta membuat Bryan memejamkan mata untuk meredakan emosinya.

"Papah tau kamu kecewa, tapi hargai keputusan kami."

Aleta bungkam toh semuanya sudah hancur, apa yang mau dipertahankan lagi? Aleta saja yang bodoh ingin mempertahankan apa yang sudah lama hancur.

ALETA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang