18

1.4K 110 13
                                    

H A P P Y  R E A D I N G

H A P P Y  R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

"Jika kamu sedih peluklah dirimu dan berkata kamu sangat berharga."

-Park Jimin-

🍃🍃🍃


Setelah menghabiskan waktu satu hari bersama Aleta, Athalla mengantar gadis itu sebelum kedua orang tua gadis itu pulang.

"Abis dari mana Kak kok baru pulang."

Athalla menghentikan langkahnya saat melewati dapur, dilihatnya Bunda yang sedang memasak makan malam untuk mereka.

"Abis keluar Bun" balas Athalla yang sekarang sedang menuangkan air kedalam gelas.

Mendengar jawaban anaknya membuat Hanna berdecak kesal. "Bunda juga tau kamu keluar, maksud Bunda kemana gitu loh."

Athalla terkekeh pelan mendengar Bundanya kesal akibat ucapannya. "Jalan Bun".

"Jalan bareng siapa? Rafa sama Ardian?." Tanya Bunda setelah menghentikan memotong sayuran dan beralih menatap anaknya yang sedang menenggak air minumnya.

"Aleta" balas Athalla disela minumnya.

"KAMU JALAN SAMA ALETA"

Athalla tersedak mendengar teriakkan Bundanya.

"Astaga Bunda, ada apa?" Athalla mengalihkan pandangannya saat mendengar suara lain. Ditatapnya sang Ayah dengan malas.

"Mampus gue" batinnya.

"Hehe.. nggak ada apa-apa kok Mas."

"Kok teriak-teriak nanti Ara bangun sayang" Athalla berdecak malas mendengar percakapan suami-istri itu.

"Cih nggak tau tempat" cibir Athalla yang sialnya masih didengar oleh sang Ayah.

"Yang jomblo syirik" balasnya membuat Athalla mendelik malas.

"Ayah anak kita nggak jomblo tau" bela sang Bunda yang mendengar cibiran Ayah dan anak itu.

"Masa"

"Iya, namanya Aleta, cantik anaknya, baik lagi Bunda.."

"Bun.." potong Athalla membuat Hanna melotot kesal.

"Apa sih, Bunda lagi ngomong jangan dipotong dong" kesal Hanna.

ALETA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang