Ruangan ruko milik orangtua Darrel yang kini dijadikan basecamp anak-anak geng motor Ganador seketika senyap tanpa suara.
Yang tadinya ricuh penuh tawa dan canda mendadak hening membuat Rega menaikan sebelah alisnya heran. Temen-temennya pada kenapa?
Diam, suasana masih hening. Semua mata terbelalak kearah Rega. Bukan, bukan Rega yang jadi sorotan. Akan tetapi gadis cantik bak bidadari yang kini berdiri dibelakang cowok itu. Mengalihkan semua perhatian terkecuali Erick apalagi Darrel. B aja tuh katanya.
Darrel yang sadar teman-temannya masih terpesona akan pelet si Ella. Cowok itu geleng kepala lalu membuka suara memecah keheningan.
"Heh babi, ngapain lo kesini?" sewotnya.
Ella menoleh, menatap Darrel penuh kemurkaan "Diem lo tai, gue gak lagi mau berantem ya sama lo"
Erick menggeleng, Rega menghela nafas, teman-teman yang lainnya diam saling melempar tatapan.
Diem,
Tahan,
Sabar,
Bentar lagi bakalan ada perdebatan antara ratu babi dan pangeran tai pemirsah.
"Woy lah anjrit, lo nemu bidadari dimana, Ga?" tanya Willy, sembari melirik kearah Ella dan mengedipkan sebelah matanya genit.
"Lampu merah" balas Rega santuy.
Sontak pernyataan itu membuat Darrel tertawa keras "Lampu merah, kejem lo Reg Reg. Kupu-kupu malam dong. Eh, ini sih kupu-kupu sore, ya gak?" celetuknya tanpa dosa.
"Ya gitulah" sahut Rega.
Ella yang mendengar itu mencebikan bibirnya kesal, mencubit pinggang Rega hingga sang empu mengaduh kesakitan. Dia pikir Ella gak tau apa arti dari celetukan Darrel.
"Apa-apaan sih lo? Bego! Sakkit" sewot Rega. Nada suaranya sedikit memelan namun menekan.
"Sakit-sakit, lo pikir gak sakit apa dikatain kayak gitu. Becandaan lo gak lucu!" tohoknya.
Rega diam, tak berniat menyahuti ucapan gadis dihadapannya. Ella yang baperan atau emang becandaan Rega yang berlebihan?
"Gak usah baper, gitu doang juga"
Ella tak membalas, hanya mendelikan mata sinis kearah Rega.
"Sinilah Reg, matung aja lo dipintu kek kuncen" ujar Tri. Anggota paling muda paling cute itu buka suara.
"Tau lo, selow aja kali. Cewek lo gak akan kita rebut. Paling ditikung" timbal Willy seenak jidat.
"Yeuhh, sama aje sumanto" timbrung Erick, sembari melempar bantal sofa kearah Willy.
"Jangan sumanto, Rick. Bokap si Fera itu. Dosa nyebut-nyebut bokap orang, sana minta maaf" ngaco Darrel.
Erick menoleh, memasang wajah flat tanda up tak ingin berdebat dengan Darrel. Cukup disekolah perdebatannya tak kunjung usai. Disini? Janganlah. Erick juga butuh ketenangan.
Rega mengacuhkan keempat temannya, cowok itu melangkah menuju sofa. Mengambil posisi duduk disebalah Darrel yang setia fokus bermain game online.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALREGA (Hiatus)
Teen FictionGood boy? NO❕ Bad boy? YES❗ Fuck boy? NO❕ Sad boy? YES❗ Udah bad boy, sad boy pula. Kepikir gak sih sama kalian gimana kehidupan sosok cowok bad boy tapi sad boy?? Gegara cinta? Wanita? Apa keluarga? Kalo dirangkum jadi satu gimana? Nyesek gak tuh n...